Konten dari Pengguna

Bukan Hanya Saudara Tetapi Menjaga Harmoni Kakak-Adik

Marsha Zalfaa Rizq
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Ilmu Hadis
21 Juni 2025 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Bukan Hanya Saudara Tetapi Menjaga Harmoni Kakak-Adik
Pertengkaran kakak-adik sering dianggap wajar, tapi sebenarnya bisa mengganggu keharmonisan rumah. Artikel ini membahas penyebab, solusi, pandangan Islam tentang pentingnya menjaga hubungan saudara.
Marsha Zalfaa Rizq
Tulisan dari Marsha Zalfaa Rizq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kakak dan adik sering bertengkar? Dari rebutan remote TV, saling sindir, sampai adu mulut soal hal sepele? Ya, itu memang realita di banyak rumah tangga. Padahal harmoni sangat dibutuhkan di dalam keluarga terutama kakak-adik.
ilustrasi keluarga yang harmoni kakak-adik. foto : pribadi.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi keluarga yang harmoni kakak-adik. foto : pribadi.com
Tapi tahukah kamu bahwa konflik kakak-adik bisa berdampak besar terhadap suasana rumah secara keseluruhan?
ADVERTISEMENT
Masalah ini kerap dianggap remeh, padahal bisa menjadi akar dari renggangnya hubungan keluarga. Kakak-adik yang tidak akur bisa menciptakan ketegangan yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa nanti.
ilustrasi hubungan kakak-adik yang harmoni sampai dewasa. foto : pribadi.com
Lalu, apa sebenarnya penyebab utamanya?
Banyak yang berpangkal pada perbedaan usia dan cara pandang. Kakak merasa lebih tahu segalanya, adik merasa diabaikan atau disuruh terus. Kadang juga ada rasa cemburu, misalnya ketika orang tua lebih sering memuji salah satu anak. Dan yang tak kalah penting: kurangnya komunikasi yang sehat.
Kalau dibiarkan, konflik kecil bisa menjadi jurang yang memisahkan.
Tapi tenang—semua masalah ada solusinya.
Pertama, biasakan anak-anak untuk belajar empati dan kerja sama sejak kecil. Ajak mereka menyelesaikan tugas bersama, misalnya merapikan kamar atau membuat camilan.
ADVERTISEMENT
Kedua, orang tua harus membagi perhatian secara adil, bukan hanya dalam bentuk hadiah atau waktu, tapi juga dalam cara mendengarkan cerita mereka.
Ketiga, ciptakan momen khusus seperti quality time keluarga, entah itu nonton film bareng tanpa HP, atau makan malam sambil sharing harian.
Dalam Islam sendiri, hubungan antar saudara sangat dijaga. Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ
Tidak masuk surga orang yang memutuskan silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, kakak-adik bukan sekadar tinggal serumah. Mereka adalah sahabat hidup yang akan saling menopang di masa depan. Karena saat orang tua telah tiada maka hanya saudara yang menjadi keluarga kalian. Disaat kakak-adik lain berebut harta, maka kita harus bisa menjadi kakak-adik yang berebut untuk menjaga orang tua di masa tua.
ADVERTISEMENT
Rumah yang damai bukan tercipta dari mewahnya furnitur, tapi dari hangatnya hubungan antar penghuninya.
Yuk, mulai dari hal kecil seperti belajar mendengarkan, memaafkan, dan saling menguatkan. Karena dari saudara yang akur, tumbuh keluarga yang kokoh.