Konten dari Pengguna

Simbolis dan Imaji Puisi "Bertebaran Sayap" karya Sapardi Djoko Namono

Marsya Habibah Azzahra
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
26 Oktober 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marsya Habibah Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
berserakan sayap-sayap serangga atas rumputan;kita bergegas meninggalkan taman ini atas bunga-bunga yang hamil sementara kaki kita bermimpi tentang bumi
ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair terkenal dari Indonesia. Sejak muda, beliau sudah menunjukkan bakat menulis puisi. Setelah lulus kuliah, beliau aktif mengajar di universitas, menjadi editor majalah sastra, dan mendirikan yayasan sastra. Puisi-puisi Sapardi dikenal karena bahasanya yang sederhana namun mendalam. Beberapa di antaranya sangat populer dan sering dijadikan lagu. Beliau telah meraih banyak penghargaan atas kontribusinya di dunia sastra Indonesia. Secara singkat, Sapardi Djoko Damono adalah sosok penting dalam sejarah sastra Indonesia. Karya-karyanya yang abadi terus menginspirasi banyak orang hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Imaji :
Sayap-sayap Serangga : Sayap serangga yang berserakan menjadi pengingat bahwa kematian adalah bagian alami dari hidup, bahkan makhluk kecil sekali pun.
Bunga-bunga yang hamil : Bunga yang mengandung biji adalah simbol harapan akan generasi yang akan tumbuh.
Kaki yang bermimpi tentang bumi : Mimpi kaki tentang bumi menggambarkan kerinduan manusia akan kesederhanaan dan keharmonisan dengan alam.
Simbolis :
Kehidupan dan Kematian : Kematian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, namun di saat yang sama, kehidupan selalu menemukan cara untuk berlanjut.
Manusia dan Alam : Kaki yang bermimpi tentang bumi adalah metafora keriduan manusia akan asal-usulnya dan keingin untuk hidup selaras dengan alam.
Perjalanan dan Penemuan : Meninggalkan taman adalah simbol perubahan dan pertumbuhan, sebuah petualangan menuju menemuan diri.
ADVERTISEMENT