Konten dari Pengguna

Transformasi Pendidikan Mahasiswa Akuntansi: Menguak Potensi Kecerdasan Buatan

Marsya Nainggolan
Mahasiswa Akuntansi pada Universitas Katolik Parahyangan. Memiliki pengalaman di keuangan bisnis dan pengauditan serta pengembangan bisnis. Tertarik pada perkembangan ekonomi negara, perkembangan dan pengetahuan bisnis dan juga hubungan politik.
11 Agustus 2023 10:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marsya Nainggolan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mahasiswa mengerjakan tugas. Foto: MDV Edwards/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahasiswa mengerjakan tugas. Foto: MDV Edwards/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan kecerdasan buatan telah menyebar ke berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan telah membuka pintu bagi pengembangan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan mampu menyediakan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi yang melimpah, termasuk sumber daya belajar, jurnal ilmiah dan basis data.
Berdasarkan data mengenai jumlah tahunan publikasi ilmiah tentang kecerdasan buatan yang digambarkan mengalami peningkatan yang spesifik, hingga pada tahun 2021 mencapai angka 334.997. Peningkatan ini menunjukkan adanya perkembangan pengetahuan yang pesat di bidang pendidikan.
Data ini mengartikan bahwa adanya upaya para peneliti dalam memahami serta mengeksplorasi lebih dalam mengenai kecerdasan buatan. Peningkatan yang tercermin dalam data tersebut juga menunjukkan bahwa adanya minat yang terus tumbuh dalam pengembangan kecerdasan buatan dan relevansinya dalam berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan.
Mahasiswa atau pelajar dapat mengakses informasi publikasi ilmiah tersebut secara daring dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai topik. Dalam hal ini, kecerdasan buatan berperan sebagai mitra belajar yang baik dalam memberikan bantuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis informasi yang relevan dengan kemampuan berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Salah satu pihak yang merasakan kehadiran kecerdasan buatan tersebut ialah mahasiswa akuntansi yang diketahui bahwa transformasi pendidikan dirasakan oleh mereka terjadi dalam cara mereka belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Transformasi mahasiswa akuntansi menjadi sorotan khusus karena mereka perlu menguasai tidak hanya sebatas pengetahuan akuntansi yang mendalam saja, melainkan juga kemampuan kritis untuk menganalisis data keuangan dan membuat keputusan yang tepat dalam bidang bisnis dan keuangan.
Dalam konteks ini, kecerdasan buatan membuka sebuah peluang baru dalam membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka secara efektif. Kecerdasan buatan di dunia pendidikan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akuntansi dan membuka pintu menuju potensi yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Akuntansi dituntut untuk menguasai dalam pembuatan laporan keuangan secara komprehensif dan menguasai bagaimana menganalisis data laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.
Menggunakan pendekatan tradisional dalam membuat laporan keuangan yang komprehensif dan sesuai standar memakan waktu yang cukup lama dan memerlukan proses pengolahan data yang lebih rumit.
Kemajuan teknologi digital menghasilkan banyak data kompleks, menekankan perlunya mahasiswa akuntansi menghasilkan laporan keuangan tepat waktu, akurat, dan dapat diandalkan. Kecerdasan buatan membantu memenuhi tuntutan ini dengan mengolah data keuangan lebih akurat dan efisien.
Kecerdasan buatan mempermudah pengolahan data keuangan secara akurat dan cepat. Ini dilakukan dengan efisiensi dalam mengolah data kompleks dan mengungkap pola-pola tersembunyi melalui algoritma pembelajaran mesin cerdas.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa dapat memanfaatkan ini sebagai alat bantu untuk menggali wawasan mendalam dari data yang ada, meningkatkan kepercayaan pada laporan keuangan yang dihasilkan.
Kecerdasan buatan membuka peluang akses pendidikan yang disesuaikan dengan tingkat dan minat mahasiswa melalui adaptasi kemampuan kecerdasan buatan. Ini membantu mereka memperdalam pemahaman mengenai standar laporan keuangan dan prinsip akuntansi dengan menyajikan materi yang relevan.
Mahasiswa Akuntansi tidak hanya membuat laporan keuangan, tetapi juga diajak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dengan menganalisis kondisi keuangan perusahaan yang digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Melalui penggunaan kecerdasan buatan, seperti big data dan data analysis, memberikan mereka wawasan dalam mengidentifikasi risiko, peluang, dan solusi yang tersirat di dalam data laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa akuntansi perlu memiliki kemampuan mengambil kesimpulan yang akurat dari data dengan pemahaman intuitif yang mendalam. Hal ini mengartikan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa akuntansi melibatkan analisis, evaluasi, dan solusi masalah kompleks,y ang penting dalam interpretasi data keuangan dan pengambilan keputusan cerdas di bidang akuntansi.
Dengan demikian, melalui pengembangan kemampuan tersebut diharapkan mahasiswa akuntansi lebih siap dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan bisnis yang dinamis.
Meskipun potensi kecerdasan buatan di lingkungan akademis mahasiswa akuntansi sangat menjanjikan, tetap saja memiliki tantangan yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah suatu keharusan dalam memahami dan menguasai teknologi kecerdasan buatan itu sendiri.
Dosen dan mahasiswa perlu mendapatkan pembelajaran yang mendukung dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan itu sendiri. Mahasiswa akuntansi harus memiliki penalaran yang kuat mengenai prinsip-prinsip dasar dan kecerdasan buatan, termasuk algoritma dan teknik pembelajaran mesin, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi ini dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Seorang dosen, sebagai tenaga pengajar di instansi perkuliahan, diharuskan untuk memahami cara mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum dan memberikan pengajaran tersebut kepada mahasiswa akuntansi dalam menggunakannya secara efektif.
Selain itu, implementasi pada kecerdasan buatan dalam pendidikan akuntansi memerlukan suatu infrastruktur teknologi yang memadai. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa institusi pendidikan harus memiliki sistem yang kuat dan dapat mendukung penggunaan kecerdasan buatan.
Tak sampai di situ saja, mahasiswa akuntansi juga jangan sampai lengah dengan penggunaan kecerdasan buatan pada pendidikan mereka yang sangat memudahkan mereka, tetap diperlukan juga pengembangan keterampilan sosial, kemampuan bekerja dalam tim, dan pemecahan masalah yang kreatif dalam keterampilan mahasiswa akuntansi.
Oleh karena itu, diperlukannya pendekatan yang seimbang antara kecerdasan buatan dan pembelajaran mahasiswa akuntansi untuk mencapai hasil yang optimal.
ADVERTISEMENT