Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
KKN UNDIP Ajak Kelompok Tani Pundengrejo Buat Pupuk Kandang Sendiri
17 Agustus 2024 23:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Marviano Gabriel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sukoharjo, 16 Agustus 2024 – Pertanian terintegrasi merupakan penggabungan 2 sampai 3 sektor meliputi pertanian, peternakan, dan kehutanan. Kotoran ternak sapi memiliki kandungan bahan organik tinggi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Kotoran sapi di beberapa peternakan di Desa Pundungrejo salah satunya peternakan milik Kelompok Tani Pundungsari sebagian sudah dimanfaatkan dan diolah menjadi biogas tetapi sebagian dibuang ke sawah. Hal ini menjadi perhatian yang dialami oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Marviano Gabriel, mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) yang memberikan pembekalan kepada Kelompok Tani Pundungsari, Desa Pundungrejo, Kabupaten Sukoharjo tentang pengoptimalan pengelolaan kotoran sapi menjadi pupuk kandang dan pencerdasan terkait pertanian terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Usaha yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah mahasiswa melaksanakan proker (program kerja) penyuluhan terkait optimalisasi limbah ternak menjadi sumberdaya pertanian terintegrasi yang dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Agustus 2024. Peternakan milik Kelompok Tani Pundungsari, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo menjadi tempat pelaksanaan proker dengan audiens sebanyak 12 orang. Penyuluhan dilaksanakan dengan pemaparan materi dengan output tambahan yaitu poster yang berisikan informasi tentang cara membuat pupuk kandang serta beberapa komposisi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pembuatan pupuk.
“Pengeringan kotoran sapi menjadi langkah awal dalam pembuatan pupuk kandang dari kotoran sapi untuk menghasilkan pupuk yang optimal, serta indikator keberhasilannya adalah memiliki tekstur yang remah, berwarna cokelat kehitaman, dan tidak bersuhu panas.” Jelas Marviano, Mahasiswa KKN. “Pembuatan pupuk kandang menjadi peluang untuk Kelompok Tani Pundungsari dalam menghasilkan pendapatan sampingan dan bahan – bahan yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pembuatan pupuk harganya masih terjangkau.” tambahnya. Kegiatan penyuluhan mendapatkan respon positif dari ketua Kelompok Tani Pundungsari, Pak Misdi “Terima kasih atas pemaparannya tentang pembuatan pupuk kandang, sangat bagus sekali program kerja yang disampaikan oleh Mas Vino selaku mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro karena program ini dapat dimanfaatkan bagi lingkungan sekitar terutama bagi petani.”
ADVERTISEMENT
Melalui program penyuluhan yang telah dilaksanakan harapannya Kelompok Tani Pundungsari, Desa Pundungrejo memahami tentang cara pembuatan pupuk kandang yang efektif dan dapat membangun integrasi antar petani dengan peternak untuk memulihkan sektor pertanian, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan di Desa Pundungrejo.
Penulis : Marviano Gabriel Mangun D. (Agroekoteknologi – Fakultas Peternakan dan Pertanian).
Live Update