Konten dari Pengguna

Benarkah Orang Cantik Lebih Dihargai?

Maryam Nurfauziah
Journalist Student of Polytechnic State Jakarta
28 Mei 2022 19:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maryam Nurfauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanita cantik. Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita cantik. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Dunia akan adil hanya untuk mereka yang cantik. Apakah benar? Belakangan ini banyak orang yang membahas mengenai beauty privilege yang pernah mereka alami dengan berbagai cerita yang menimbulkan standar kecantikan yang ada di masyarakat. Beauty privilege sendiri merupakan istilah yang berasal dari Bahasa Inggris yang bermakna perlakuan istimewa khususnya bagi perempuan yang berwajah cantik.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan beauty privilege, orang yang memiliki tampilan fisik menarik akan lebih mudah dalam kehidupannya karena orang tersebut akan diprioritaskan, seperti yang disampaikan oleh Nadila mahasiswa salah satu universitas di Jakarta, “betapa beruntungnya hidup seseorang yang terkesan lebih lancar dari orang lain karena terlahir dengan penampilan fisik yang cantik.”
Bahkan dalam beberapa penelitian menjelaskan bahwa daya tarik seseorang dapat berpengaruh dalam dunia pekerjaan, meskipun terhadap posisi yang tidak memerlukan daya tarik khusus, seperti buruh pabrik.
Ia juga menceritakan pengalaman beauty privilege yang pernah dia rasakan di tahun 2019, “pada saat itu sedang ada pemilihin ketua di salah satu organisasi sekolah saya, temen saya yang cantik ini terpilih begitu saja menjadi ketua di organisasi tersebut padahal dia tidak menyiapkan apapun (termasuk visi dan misi), sedangkan saya meski sudah menyiapkan itu semua tetap saja tidak terpilih,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Istilah “cantik itu relatif” sudah terdengar omong kosong, karena kebanyakan masyarakat akan memilih orang yang lebih rupawan sebab bagaimanapun juga penampilan luar sering menjadi prekursor untuk hal yang akan kita lakukan terhadap orang tersebut.
Orang yang memiliki rupa menarik juga biasanya memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, seperti diperlakukan baik sejak kecil, mendapat perhatian banyak orang, dan lebih dimengerti. Hal ini juga memengaruhi diri sehingga dia akan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi yang membuatnya terlihat lebih menarik. Dan dari penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa beauty privilege memang benar adanya.
“percayalah, jika kamu cantik, setengah dari masalah hidupmu kelar!” pernyataan tersebut merupakan hal yang benar di zaman sekarang. Meskipun beauty privilege tak bisa dipungkiri keberadaannya dan bisa menimbulkan dampak yang buruk, semua itu tetap bisa kita ubah ke arah yang lebih positif. Kebiasaan-kebiasaan negatif seperti merendahkan manusia dari segi fisik adalah salah satu hal mendasar yang harus kita hindari.
ADVERTISEMENT
Sebagai manusia, kita harus sadar bahwa kecantikan bukanlah segalanya. Kita juga harus memperhatikan inner beauty. Inner beauty adalah aspek kecantikan yang berasal dari diri sendiri, dari kepribadian itu sendiri.
Pada dasarnya, manusia memang menyukai keindahan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa orang yang memiliki fisik rupawan akan lebih banyak mendapat perhatian. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada standar kecantikan di dunia ini. Kita semua adalah sama. Dengan demikian, kita tidak boleh terpengaruh dengan apa yang dibicarakan oleh orang lain dan tetap menjadi diri sendiri.