Gengsi Politik Paslon Independen dan Paslon Parpol Dipertaruhkan di Pilgub NTB

Panca Nugraha
Jurnalis, Tinggal di Lombok NTB
Konten dari Pengguna
3 Januari 2018 22:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Panca Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gengsi Politik Paslon Independen dan Paslon Parpol Dipertaruhkan di Pilgub NTB
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilihan Gubernur dan Wagub Nusa Tenggara Barat (NTB) 2018 mendatang, bakal jadi ajang adu kuat prestise dan gengsi politik pasangan calon (Paslon) yang didukung Partai Politik (Parpol) dan Paslon yang maju lewat jalur independen.
ADVERTISEMENT
Kehormatan dan nama baik akan dipertaruhkan oleh para Paslon dan Parpol pendukung untuk bisa tampil sebagai pemenang dalam pesta demokrasi di NTB ini.
"Selain itu, munculnya figur independen Ali-Sakti akan menjadi "spirit baru" bagi kalangan Parpol untuk semakin memperkuat dan mengamankan pemilih loyalis mereka agar taat fatsun dengan afiliasi calon yang didukung partai," kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto SH bersama Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fadlullah SE, melalui siaran pers, Rabu sore (3/1).
Mi6 menilai, ajang Pilgub NTB harus dimaknai sebagai keinginan politik rakyat untuk memilih dan memenangkan figur Pemimpin Daerah yang pantas.
"Jika yang menang Paslon yang didukung partai, maka kerja dan mesin politik Parpol berjalan dengan baik di basis rakyat pemilih," ujar Didu, sapaan akrab Bambang Mei.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, lanjut Didu, jika nanti Paslon independen yang menang, berarti kerja mesin politik Parpol di tingkat konstituen tidak optimal. Dan, hal ini harus dijadikan evaluasi dan refleksi kalangan pimpinan Parpol.
Untuk Pilkada Gubernur di NTB, hingga kini setidaknya sudah ada empat nama paket pasangan yang digadang bakal maju.
Tiga pasangan didukung Parpol, antara lain pasangan H Ahyar Abduh (Saat ini Walikota Mataram) dan Mori Hanafi (Saat ini Wakil Ketua DPRD NTB), kemudian paket H Suhaeli FT (Saat ini Bupati Lombok Tengah) dan HM Amin (Saat ini Wagub NTB), serta paket Dr Zulkieflimansyah (Saat ini Anggota DPR RI) dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah.
Sementara satu paket lainnya, maju lewat jalur independen yakni pasangan HM Ali Bin Dahlan (Saat ini Bupati Lombok Timur) dan Lalu Gede Sakti.
ADVERTISEMENT
Menurut Didu, berdasarkan data dari beberapa lembaga survey dari empat Paslon yang diprediksi bakal tampil dalam PilGub NTB, hingga saat ini belum satu pun yang meraih tingkat elektabilitas di atas 20 persen.
"Dari empat Paslon, kisaran elektabilitasnya masih di angka 7 sampai 16 persen dengan swing votter yang masih tinggi prosentasenya," katanya.
Didu memaparkan, dua Paslon yang trend pergerakan elektabilitas naik secara signifikan adalah paket Zul-Rohmi dan Ali-Sakti.
"Meski Paslon Suhaeli-Amin masih menduduki peringkat pertama dari bocoran lembaga survey, tapi pergerakan elektabilitasnya cenderung stagnan. Untuk Paslon Ahyar-Mori elektabilitas justru turun paska deklarasi," katanya.
Namun, tambah Didu, Mi6 tetap yakin tingkat elektabilitas semua Paslon akan naik secara signifikan, ketika sudah resmi mendaftar di KPU.
ADVERTISEMENT
"Ini tentu terkait adanya kepastian politik para Paslon resmi berkompetisi di PilGub NTB," jelasnya.
Selanjutnya Didu mengatakan, bintang PilGub NTB adalah tampilnya calon independen Ali-Sakti yang bersaing dengan tiga Paslon yg diusung Parpol.
Dari kalkulasi matematika politik, sambung Didu, loyalis votter Ali-Sakti yang sulit digoyahkan yakni dukungan resmi KTP by name, by address yang diberikan warga ke Paslon ini.
"Setidaknya Ali-Sakti sudah tahu mapping wilayah pemilihnya secara pasti untuk modal awal dukungan suaranya," ujar dia.
Didu menilai, terlepas polemik yang menimpa paket Ali-Sakti terkait dukungan suara yang dinyatakan TMS oleh KPU, ini harus dijadikan cambuk dan pelecut oleh Paslon yang didukung Parpol untuk lebih bekerja keras dalam meraih dukungan suara konstituen.
ADVERTISEMENT
"Jika tragedi Pilkada Lombok Timur 2013 terjadi, dimana saat itu independen menang, maka patut diduga ada pembangkangan loyalitas rakyat terhadap Parpol," tandasnya.
Sementara itu, terkait konstelasi politik para Paslon yang diusung Parpol, Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fadlullah SE mengatakan, saat ini ada kecenderungan para Paslon memakai taktik koalisi ramping, yang penting memenuhi syarat mendaftar di KPU. Namun hal ini menurut Athar, akan memiliki resiko cukup berbahaya bagi Paslon bersangkutan.
"Koalisi ramping parpol ini berbahaya, jika di injury time ada perubahan dukungan. Karena semua tahu politik itu serba unpredictable," kata Athar.
Athar mengatakan, sebaiknya Paslon dan Parpol pengusung membuat perjanjian di notaris, bahwa dukungan Parpol tidak boleh diubah, dengan dasar hukum yang kuat dan saling mengikat.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyarankan agar Paslon yang gagal menjadi peserta PilGub NTB, sebaiknya tim sukses saja untuk memenangkan Paslon yg didukungnya.
"Tindakan ini jauh lebih produktif ketimbang berilusi tanpa ada kepastian dukungan," lanjut Athar.
Atensi Untuk PKS Yang Dukung Kadernya
Direktur Mi6 Bambang Mei menambahkan, Mi6 memberikan atensi kepada PKS NTB yang memberikan dukungan kepada kadernya yakni Dr Zulkiflimansyah untuk memenangkan PilGub NTB.
"Meskipun banyak pihak ragu paket Zul-Rohmi bisa menang, tapi PKS tetap memberikan kepercayaan politik secara penuh. Ini membuktikan mesin politik PKS lebih militan dan tertib dalam menggalang dukungan di basis," katanya.
Sementara untuk paket Ahyar-Mori, Didu menilai masih belum optimal dalam menggarap suara di tingkat basis, khususnya di pulau Sumbawa. Paket ini juga dinilai belum maksimal menggerakkan mesin Parpol pengusungnya.
ADVERTISEMENT
"Paska deklarasi paket Ahyar-Mori yang besar besaran itu, paket ini justru cenderung cooling down, sementara Paslon lain giat bergerak ke setiap basis-basis pemilih potensial," kata Didu.
Lebih jauh Didu memprediksi, PKB NTB akan membuat turbulensi politik yang tidak disangka-sangka.
"Asumsi normalnya pasti PKB akan mendukung Paslon yang NU, tapi kali ini mungkin tidak demikian," tukasnya.
Sumber: KATAKNEWS