Ikut "Gawe Gawah", Belasan Wisatawan Asing Rayakan Natal dengan Menanam Pohon di Lombok

Panca Nugraha
Jurnalis, Tinggal di Lombok NTB
Konten dari Pengguna
25 Desember 2017 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Panca Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ikut "Gawe Gawah", Belasan Wisatawan Asing Rayakan Natal dengan Menanam Pohon di Lombok
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Belasan wisatawan asing dari Hungaria dan Brazil merayakan Natal dengan ikut menanam pohon dalam kegiatan Gawe Gawah 2017, Minggu (24/12) di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Gawe Gawah atau syukuran hutan digelar oleh Pawang Rinjani Lombok sebuah organisasi pegiat lingkungan di Lombok, yang menargetkan menanam tak kurang dari dua juta pohon dalam kegiatan itu.
This is our christmas in Lombok,” kata Mark Gauder (38), wisatawan Hungaria yang datang bersama 10 rekan Hungaria-nya.
Mark dan 10 rekan Hungaria nya sedang berlibur di Lombok untuk menghabiskan libur akhir tahun mereka. Setelah mendapat informasi tentang kegiatan tanam pohon, mereka pun sengaja hadir di acara Gawe Gawah, karena ingin benar-benar merasakan menanam pohon.
“Kami tidak mau hanya melihat penyerahan pohon secara simbolik saja. Tetapi kami datang untuk menanam pohon,” kata Daniel, wisatawan Hungaria yang fasih berbahasa Indonesia.
Daniel datang bersama tiga anaknya untuk ikut menanam pohon. Menurut dia, di negaranya Hungaria, ia dan keluarga selalu menebang pohon sebagai pohon hias untuk perayaan Natal.
ADVERTISEMENT
"Natal tahun ini, saya ingin menanam 100 pohon di Lombok. Saya harap, penanaman kembali pohon ini bisa menjadi kompensasi untuk pohon-pohon yang telah kami tebang selama merayakan Natal sebelumnya," kata Daniel.
Ikut "Gawe Gawah", Belasan Wisatawan Asing Rayakan Natal dengan Menanam Pohon di Lombok (1)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel mengatakan, dengan melewati Natal di Lombok dan ikut kegiatan konservasi itu, ia ingin menanamkan nilai-nilai baik kepada anak-anaknya untuk menghormati alam dan memahami arti melestarikan lingkungan.
Dalam event Gawe Gawah itu, Mark, Daniel dan wisatawan Hungaria lainnya menanam sekitar 100 bibit pohon Flamboyan di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Event Gawe Gawah 2017, Minggu (24/12) dipusatkan di Green Camp Pawang Rinjani Lombok di Kecamatan Gangga, Lombok Utara, dihadiri Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Yulianto yang mewakili Menteri LHK, pembina Pawang Rinjani Lombok, Djohan Sjamsu, dan anggota DPD RI dari NTB, Farouk Muhammad.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu dihadiri sekitar lima ratus orang perwakilan kelompok masyarakat dari lima Kecamatan di Lombok Utara. Kelompok masyarakat ini menerima bibit pohon dan kemudian menanam pohon-pohon itu di wilayah mereka masing-masing.
Kegiatan juga melibatkan ratusan siswa SMA di Lombok Utara, para pegiat dan pecinta alam dari berbagai organisasi lingkungan.
Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS, Yulianto mengatakan, Kementerian LHK sangat mendukung kegiatan Gawe Gawah di Lombok Utara.
"Ibu menteri paling suka dengan gerakan-gerakan seperti ini, karena ini merupakan gerakan konservasi yang diinisiasi masyarakat dan juga melibatkan masyarakat secara langsung. Apalagi di Lombok, wisatawan juga tertarik terlibat,” kata Yulianto.
Ia mengatakan, kemampuan pemerintah untuk mereboisasi kawasan hutan saat ini tidak sebanding dengan kecepatan degradasi hutan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sehingga, penghijauan dan konservasi alam harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, seperti yang dilakukan di Lombok Utara itu.
Ikut "Gawe Gawah", Belasan Wisatawan Asing Rayakan Natal dengan Menanam Pohon di Lombok (2)
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Pawang Rinjani Lombok, Abdullah Apink Al Kaff mengatakan, secara harafiah, dalam bahasa Sasak, Gawe Gawah bisa diartikan sebagai syukuran untuk hutan. Tapi makna filosofisnya, bisa diartikan lebih luas sebagai gagasan untuk merawat hubungan manusia dengan alam lingkungan.
Pawang Rinjani Lombok melihat, beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia termasuk di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti banjir beberapa waktu terakhir sangat erat kaitan dengan kerusakan alam, kerusakan fungsi hutan, akibat eksploitasi berlebihan.
Melalui Gawe Gawah, para pegiat lingkungan ini ingin menginisiasi kesadaran dan semangat semua pihak untuk berbuat sesuatu bagi kelestarian lingkungan. Hal yang paling sederhana, dengan mulai menanam pohon di sekitar lingkungan tinggal.
ADVERTISEMENT
"Pesannya adalah bahwa semua masyarakat bisa berbuat terbaik untuk alam dan lingkungan, bahkan di lingkungan terdekat," kata Apink.
Pawang Rinjani Lombok merupakan organisasi pegiat lingkungan di Lombok yang memfokuskan gerakannya untuk konservasi alam dan lingkungan.
Tahun 2016 lalu, Pawang Rinjani Lombok telah sukses melaksanakan program Daulat Pohon, yang berhasil menyebar dan menanam lebih dari 40 ribu bibit pohon flamboyan (delonix regia) di sejumlah kawasan konservasi yang tersebar di lima Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara.
Tahun ini, Pawang Rinjani Lombok akan memacu target dengan Gawe Gawah 2017. Jumlah pohon yang bakal ditanam mencapai dua juta pohon, melibatkan partisipasi banyak pihak dari masyarakat maupun institusi kelembagaan, dan tentu saja dengan lokasi sasaran yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Dua juta pohon kami siapkan, dan dalam puncak Gawe Gawah ini sudah tersebar untuk 500 kelompok masyarakat. Bahkan yang menarik ada juga belasan wisatawan dari Hungaria dan Brazil yang kebetulan berwisata di Lombok tertarik dan minta dilibatkan menanam pohon. Mereka bilang ini tahun Natal spesial bagi mereka karena bisa menanam pohon," kata Apink.
Menurut Apink, dua juta bibit pohon itu terdiri dari beragam jenis seperti Sengon, Flamboyan, Gayam, Klengkeng, Durian, Beringin, dan pohon endemik Lombok Lainnya.
Secara berangsur bibit pohon disebar kepada lima ratus ketua kelompok masyarakat di Lombok Utara. Sejumlah bibit lainnya juga akan dibawa ke Sumbawa Barat, Lombok Tengah, Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Apink menambahkan, konsep merubah ruang nonstrategis menjadi hutan mini kota sudah berhasil diwujudkan di Base Camp Pawang Rinjani Lombok di Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Lahan seluas 1 hektare yang dulunya tergolong kritis, seperti disulap menjadi hutan alam dengan koleksi vegetasi tumbuhan beragam, dan jenis pohon endemik Lombok.
"Kami ingin memberi sudut pandang baru dalam satu gerakan pelestarian alam. Bahwa pengelolaan lingkungan juga bisa dimulai dari rumah tangga dan lingkungan sekitar. Baik pengelolaan hutan lindung maupun hutan konservasi bagi masyarakat secara luas. Dengan sinergi dan strategi diharapkan dapat membangun sistem yang pengelolaannya bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,"kata Apink. **