Konten dari Pengguna

Kesalahan Southgate Yang Membuat Itali Juara Euro 2020

Aditya wahyudi
Freelance Writer di rumah
12 Juli 2021 14:15 WIB
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wembley. Sumber: Creative Common
zoom-in-whitePerbesar
Wembley. Sumber: Creative Common
ADVERTISEMENT
Karena kesalahan strategi Gareth Southgate Italia menjadi juara Eropa kembali, sukses mengulangi sejarah tahun 1968. Hasil ini diperoleh setelah mengalahkan Inggris di final dini hari tadi (12/7/2021) melalui babak adu pinalti. Ini dipicu setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 90 menit ditambah 2x15 perpanjangan waktu.
ADVERTISEMENT
Selain karena permainanannya yang ciamik selama turnamen, Italia juga harus berterima kasih kepada Gareth Southgate di partai final, tanpa bantuannya sulit bagi Italia bisa menjadi juara. Mau tahu kan apa saja kesalahan Southgate yang menyebabkan Italia juara.
Pertama, ketika unggul cepat di menit-menit awal melalu gol Luke Shaw Inggris langsung menerapkan formasi parkir bus, harusnya itu dilakukan Soutgate kalau sudah unggul 3-0 bukan 1-0, terlebih lawannya Italia yang memiliki penguasaan bola tinggi selama turnamen. Makin nyamanlah anak asuh Roberto Mancini memainkan si kulit bundar hingga akhirnya menyamakan skor.
Kedua, ketika dia memasukan Jordan Handerson di babak kedua itu fungsinya apa? Selain lari-lari tidak ada arah selama di lapangan. Terlebih pemain yang digantikan adalah Declan Rice, pemain yang kokoh dan banyak memenangkan perebutan bola.
ADVERTISEMENT
Ketiga, dari begitu banyaknya stok pemain depan yang dimiliki Inggris dia malah memasukan bocah bernama bernama Bokayo Saka. Bocah ini kalo disuruh beli rokok atau bir di minimarket masih harus menunjukan KTP.
Keempat, harusnya dia memasukan Marcus Rashford dan Jadon Sancho lebih awal, bukan di penghunjung babak tambahan waktu. Mereka bukan nabi yang punya mukjizat untuk merubah keadaan dalam sekejap.
Kelima, kesalahan dia menentukan eksekutor tendangan pinalti yang berakibat fatal. Tiga pemain pengganti Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal secara beruntun. Inggris akhirnya mengaku kalah dengan skor 2-3 dari Italia, gelar juara pun melayang.
Jadi, sudahlah Inggris sepak bola tak akan pulang ke rumah. Dia hanya pernah ngekos sebentar di Inggris. Sori. Untuk para pendukung Inggris "agar kuat minum Kuku Bima, Roso!". Sampai berjumpa di gelaran Euro selanjutnya.
"agar kuat minum Kuku Bima, Roso!"