Rusuhnya Fans Inggris Saat Timnya kalah

Aditya wahyudi
Freelance Writer di rumah
Konten dari Pengguna
13 Juli 2021 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: creative Commons
zoom-in-whitePerbesar
sumber: creative Commons
ADVERTISEMENT
"It's coming home, it's coming home" terdengar keras ketika Luke Shaw membawa Inggris yang dipimpin Harry Kane unggul di awal pertandingan final Euro 2020 melawan Italia, dengan gol di menit ke-2 seketika Stadion Wembley bergemuruh pada (11/7/2021).
ADVERTISEMENT
Namun, keunggulan Inggris berakhir ketika pemain Italia Leonardo Bonucci mencetak gol pada menit ke-67 untuk menyamakan skor dan bertahan hingga babak adu penalti yang mendebarkan antara kedua belah pihak. Akhirnya, Italia yang menahan ketegangan dalam adu penalti menang atas Inggris, 3-2, di depan kerumunan pendukung Inggris yang penuh sesak.
Di Italia, Domenico Berardi, Bonucci dan Federico Bernardeschi sukses mencetak gol dalam drama adu penalti sedangkan Harry Kane dan Harry Maguire adalah pencetak gol untuk Inggris dalam adu penalti yang dramatis. Italia memenangkan kejuaraan Eropa keduanya, datang jauh setelah didiskualifikasi di Piala Dunia 2018, para penggemar Inggris dibungkam dan terpana setelah tim mereka yang memiliki momentum pada babak pertama dan juga memperoleh keunggulan selama adu penalti, mengalami kekalahan.
ADVERTISEMENT
Karena kekalahan itu, segalanya menjadi tidak terkendali ketika sebuah video menjadi viral di platform media sosial, dengan sekelompok pendukung Inggris memukuli seorang penggemar Italia di kiri, kanan dan tengah tepat di luar pintu masuk stadion. Video yang mengejutkan dan mengerikan di mana sekelompok orang Inggris kehilangan kendali dan menyerang para penonton yang meninggalkan stadion, dengan penjaga keamanan berusaha menjaga keselamatan semua orang.
Video tersebut segera menjadi viral dalam waktu singkat, dan penggemar Inggris dicemooh tanpa ampun atas perilaku mereka terhadap kekalahan Kane dan rekan-rekan di bentrokan partai puncak. Bagi yang belum tahu, Ini partai final Inggris di turnamen besar setelah jeda selama 55 tahun, oleh karena itu, para penggemar bergembira dan yakin akan kemenangan di kejuaraan Euro 2020.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, penantian Inggris untuk trofi besar terus berlanjut setelah akhir yang memilukan di kejuaraan Euro di Wembley. Setelah pertandingan, Kane berkata, "Adu penalti menjadi alasan perasaan terburuk di dunia saat anda kalah," kata Kane kepada ITV. "Siapa pun bisa gagal mengeksekusi penalti. Penalti tetaplah penalti. Kami melewati sebuah proses. Para pemain melakukan semua yang mereka bisa, sekarang hanya bukan malam kami," tambahnya.
"biar kuat minum Kuku Bima, Roso!"