Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Semangat Kota Pelajar Yogyakarta: Berkembang, Berinovasi, dan Berkontribusi
19 November 2023 9:00 WIB
Tulisan dari Mashita K tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak asing lagi bila kita mendengar sebutan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Banyaknya institusi pendidikan di ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut serta sejarah peran pemuda di Yogyakarta sebelum dan sesudah kemerdekaan memang membuatnya layak mendapatkan julukan tersebut.
Pada tahun 2022, BPS mencatat bahwa DIY memiliki 109 perguruan tinggi dengan 401.863 mahasiswa terdaftar dan Bappeda DIY melaporkan terdapat 3.702 perpustakaan di wilayah DIY. Jelas sudah bahwa Yogyakarta menjadi destinasi untuk menambah ilmu dan mengembangkan diri kita menjadi pribadi yang lebih berpengetahuan.
Contohnya Salsa dan Radita yang merupakan mahasiswa baru di Politeknik Kesehatan Kemenkes di Yogyakarta atau lebih sering disebut sebagai “Polkesyo”.
Mereka tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) bernama Eclipse yang dikhususkan untuk mahasiswa yang ingin menekuni dan mengembangkan bahasa Inggrisnya. Mereka sampaikan bahwa skill berbahasa Inggris itu penting terlepas kuliah yang mereka tempuh, sehingga mereka ingin terus dapat kembangkan passion dan kemampuan mereka tersebut.
ADVERTISEMENT
Eclipse juga sangat mendukung upaya Polkesyo untuk melaksanakan program Kelas Internasionalnya sebagaimana saat ini telah berjalan dengan mahasiswa dari Timor-Leste. Diharapkan untuk tahun 2024, Polkesyo dapat melanjutkan programnya untuk mahasiswa asing dari negara-negara mitra lainnya.
Namun tidak hanya di aspek pendidikan saja Polkesyo berupaya untuk merambah akses internasional, mahasiswa juga membuat produk-produk daur ulang dari kemasan bekas. Layaknya suatu perguruan tinggi yang menjadi tempat berkreasi mahasiswa, inovasi tidak pernah terbendung untuk mendukung masa depan dunia yang lebih baik, sustainable, dan dapat dinikmati puluhan generasi mendatang.
Tentunya belajar di suatu kota yang dipenuhi oleh cerita sejarah dan torehan budaya Indonesia menjadi suatu pembelajaran tersendiri bagi para pelajar di Yogyakarta. Tiap langkah yang diambil di jalanan kota Yogyakarta dipenuhi dengan pemandangan penuh kisah tak tertulis dari masa lalu Indonesia, baik itu dari megahnya Benteng Vredeburg, ramainya Jalan Malioboro dengan penjual pernak pernik di sepanjang jalan, hingga keagungan candi-candi warisan budaya Indonesia.
Bahkan runtuhnya Candi Prambanan saat gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006 menjadi pembelajaran tersendiri mengenai pentingnya untuk terus bangkit, berkembang, dan berinovasi ketika menghadapi suatu kesulitan. Pembangunan kembali candi bersejarah yang harus dilakukan secara bertahap dan diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun menunjukkan pentingnya kerja keras, tekad yang kuat, dan kegigihan dalam mencapai suatu tujuan bersama.
Laiknya lirik lagu KLA Project, bagi banyak orang, Yogyakarta merupakan kota yang bersahabat, penuh makna, dan nostalgi. Bagi banyak warga Indonesia, Yogyakarta merupakan destinasi wisata, kota tujuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, bahkan rumah untuk selalu pulang kembali.
ADVERTISEMENT
Namun Yogyakarta dan warganya juga merupakan kota yang teguh pada kekuatan budayanya sembari juga terus berupaya untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Maka marilah kita gunakan semangat berkembang, berinovasi, dan berkontribusi yang dicerminkan oleh Yogyakarta Kota Pelajar untuk menjadi Indonesia yang lebih maju, berkualitas, dan bermanfaat bagi seluruh dunia.