Konten dari Pengguna

Pentingnya Pendidikan Aqidah Dalam Pembentukan Karakter Anak

Maslikhah Desi Nur aini
Mahasiswi S1 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
17 Oktober 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maslikhah Desi Nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maslikhah Desi Nur ‘Aini
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
ADVERTISEMENT
Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang, Jl. Gajayana No.50,
Dinoyo, Lowokwaru, Malang 65144, Indonesia.
Gambar milik penulis
Abstract
Aqidah education is very important to build children's character, especially in the modern era which is full of moral and social problems. A strong aqidah forms a solid spiritual and ethical foundation for children in facing various negative influences from their environment. In this article, it discusses how aqidah education is very important to build the character of children who are virtuous and have personal values. In addition, this article will discuss various ways to teach children aqidah education, such as the role of family, school, and social environment. This article provides a comprehensive overview of how aqidah education can be integrated into a child's daily life to form an Islamic personality by using the theoretical foundations of the Qur'an, Hadith, and the latest scientific research.
ADVERTISEMENT
Keywords: Aqidah Education, Child Character, Educational urgency
Abstrak
Pendidikan aqidah sangat penting untuk membangun karakter anak, terutama di era modern yang penuh dengan masalah moral dan sosial. Aqidah yang kuat membentuk landasan spiritual dan etika yang kokoh bagi anak-anak dalam menghadapi berbagai pengaruh negatif dari lingkungannya. Dalam artikel ini, dibahas bagaimana pendidikan aqidah sangat penting untuk membangun karakter anak-anak yang berbudi luhur dan memiliki nilai pribadi. Selain itu, artikel ini akan membahas berbagai cara untuk mengajarkan anak pendidikan aqidah, seperti peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial. Artikel ini memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana pendidikan aqidah dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari anak untuk membentuk kepribadian Islami dengan menggunakan landasan teoretis dari Al-Qur'an, Hadis, dan penelitian ilmiah terbaru.
ADVERTISEMENT
Kata Kunci: Pendidikan aqidah, Karakter anak, Urgensi pendidikan
PENDAHULUAN
Pendidikan aqidah salah satu komponen paling penting dalam membentuk karakter anak. Aqidah, yang merupakan keyakinan dasar seorang Muslim tentang ajaran Islam dan ketuhanan, menentukan bagaimana seseorang bertindak dan berperilaku. Pendidikan ini harus diberikan sejak usia dini agar anak-anak dibesarkan dengan prinsip-prinsip yang kuat dan pemahaman yang benar tentang agama mereka. Hal ini sangat penting saat masyarakat berubah dengan cepat dan anak-anak dihadapkan pada berbagai pengaruh luar yang seringkali bertentangan dengan prinsip Islam dan masalah sosial. Dalam era digital ini, pendidikan juga menjadi kunci untuk mendorong kemajuan teknologi dan inovasi yang menjadi tulang punggung perekonomian modern
Pada era modern, anak-anak mengalami berbagai tantangan dalam menjaga moralitas dan etika mereka. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan akses yang mudah ke informasi global, pengaruh negatif dari media dan pergaulan sering kali merusak moral generasi muda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan lembaga pendidikan untuk memberikan landasan aqidah yang kuat sebagai upaya membentengi anak-anak dari pengaruh tersebut. Aqidah yang kuat tidak hanya membantu anak memahami tujuan hidup mereka sebagai hamba Allah, tetapi juga memandu mereka dalam memilih tindakan yang sesuai dengan ajaran Islam
ADVERTISEMENT
Melalui pendidikan aqidah, Anak-anak akan mempunyai pegangan yang kuat cenderung menunjukkan perilaku baik sehari-hari, seperti menghormati orang tua, berpura-pura jujur, dan bertanggung jawab. Aqidah berfungsi sebagai pengontrol internal yang membantu anak memilih jalan yang benar tanpa pengawasan langsung dari orang dewasa, menegaskan bahwa pendidikan aqidah harus diterapkan secara praktis, bukan hanya bersifat teoritis.
Pendidikan aqidah juga dapat mencegah berbagai pelanggaran moral. Anak-anak yang memiliki iman yang kuat akan lebih mampu mencegah keinginan mereka untuk terlibat dalam perilaku negatif seperti penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dan tindakan kriminal lainnya. Aqidah mendorong mereka dan mendorong mereka untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama. Pada akhirnya, ini akan menghasilkan generasi yang lebih bertanggung jawab dan bermoral.
ADVERTISEMENT
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menerapkan metode kualitatif untuk mengeksplorasi secara mendalam pentingnya pendidikan aqidah dalam pembentukan karakter anak. Artikel ini juga mencakup studi literatur yang melibatkan analisis berbagai sumber, termasuk Al-Qur'an, Hadis, dan penelitian ilmiah terkini, dengan tujuan membangun landasan teoritis yang kokoh.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci dan ringkas, metode ini umumnya digunakan dalam penelitian pendidikan untuk mengumpulkan data langsung dari siswa, orang tua, dan pendidik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Pengertian Pendidikan Aqidah
Pendidikan dalam bahasa Arab disebut "Tarbiyah," yang berasal dari akar kata "Abba Sya’i," "Yarbu," atau "Rabba’an," yang berarti pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pengertian yang lebih sempit, pendidikan dapat dipahami sebagai tindakan atau proses untuk memperoleh pengetahuan (Amri, M: 2018). pendidikan aqidah merupakan bagian penting dlam membentuk karakter anak. Sementara itu, akidah berasal dari istilah Arab "aqodaya," "qald," "uqdotan," dan "aqidotun," yang berarti ikatan atau perjanjian, mencerminkan keterikatan hati kepada Tuhan yang Maha Esa. Aqidah adalah bentuk masdar dari kata aqoda, ya'qidu, 'aqdan-, dan aqidatan, yang berarti simpulan, ikatan, simpanan, atau perjanjian yang kokoh. Dalam istilah, aqidah merujuk pada iman (Syukir, Asmuni: 2023)
ADVERTISEMENT
Akhlak, menurut Ibnu Miskwaih, adalah usaha untuk mencapai sikap batin yang dapat secara spontan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Secara istilah, aqidah mengacu pada keyakinan yang harus diyakini sepenuhnya oleh hati, sehingga jiwa merasa tenang dan damai dengan keyakinan tersebut. Aqidah ini harus kokoh dan tidak tergoyahkan oleh keraguan apapun (Abdullah bin Abdil Hamid al-Atsari: 2020)
Pendidikan Aqidah diibaratkan sebagai pondasi bangunan yang kokoh, yang menjadi dasar bagi seluruh aspek kehidupan anak, termasuk pembentukan karakter. Aqidah yang kuat akan membantu anak membedakan mana yang benar dan salah, serta memberikan panduan dalam bersikap dan bertindak (Abudin, nata: 2023).
Dengan hal ini, pembelajaran aqidah akhlak adalah suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk membantu peserta didik mengenal, memahami, dan meyakini keberadaan Allah SWT. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat menerapkan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari, berlandaskan pada Al-Qur'an dan hadits. Proses ini dilakukan melalui aktivitas pengajaran, bimbingan, latihan, serta pengalaman langsung. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk menghormati pemeluk agama lain dan menjaga kerukunan antarumat beragama guna menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa (Putra Purniadi: 2022).
ADVERTISEMENT
B.Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membentuk nilai-nilai positif kepada seluruh anggota sekolah, sehingga mereka dapat memahami, menyadari, dan mengamalkan perilaku yang baik. Tujuannya adalah untuk membentuk individu yang tidak hanya mengetahui, tetapi juga memiliki kesadaran dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diajarkan. (Ahmad Muhaimin Azzet: 2011).
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem yang mendefinisikan nilai-nilai karakter, terdiri dari tiga komponen utama: pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan tanah air. Ini diartikan sebagai usaha untuk melatih anak-anak agar dapat mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, mengambil keputusan dengan bijak, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar (Fadhilah, M, P: 2021)
ADVERTISEMENT
Tujuan pendidikan karakter untuk anak usia dini adalah membentuk watak positif dalam diri anak, sehingga nilai-nilai baik dapat tertanam sejak awal sebagai bekal untuk masa dewasa. Tujuan pendidikan karakter ini dapat dibagi menjadi lima aspek:
1). Menjelaskan potensi emosional yang terdapat dalam diri anak.
2). Mendorong terbentuknya kebiasaan dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama.
3). Membangun jiwa kepemimpinan serta rasa tanggung jawab
4). Memfasilitasi kreativitas yang dimiliki anak.
5). Menciptakan lingkungan yang bebas dari perilaku negatif, agar anak dapat hidup dalam suasana yang kondusif dan jujur (Nurma: 2024)
Jika diteliti lebih lanjut, pelajaran Akidah Akhlak dan pendidikan karakter memiliki tujuan yang sejalan. Menurut Muhammad Al-Hufy, akhlak merupakan kemauan yang kuat untuk berbuat kebaikan secara terus-menerus hingga menjadi suatu kebiasaan. Sementara itu, pendidikan karakter adalah proses yang menanamkan kebiasaan baik agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari (Haidar Nashir: 2013).
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini kepada anak, Rohendi menyatakan bahwa pendidikan karakter sebaiknya dimulai dari sekolah dasar, karena jika karakter tidak terbentuk sejak awal, akan sulit untuk berubah di kemudian hari. Oleh karena itu, dalam pendidikan karakter, kita sebagai pendidik perlu berusaha keras untuk membentuk kepribadian peserta didik yang baik. Mata pelajaran aqidah akhlak juga memerlukan perhatian khusus agar dapat menghasilkan efek yang efektif dalam menanamkan karakter pendidikan kepada siswa, serta mencapai tujuan yang diharapkan dari pelajaran aqidah akhlak itu sendiri.
C.Urgensi Pendidikan
Pendidikan aqidah berperan sebagai fondasi spiritual dan moral bagi anak. Dengan memiliki aqidah yang kokoh, anak-anak dapat mengerti tujuan hidup mereka sebagai hamba Allah dan menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Islam. Ini menjadi sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, seperti korupsi, perilaku menyimpang, dan berbagai masalah sosial. Pendidikan aqidah yang baik dapat membantu mengurangi resiko-resiko tersebut dengan memberikan pemahaman yang tepat mengenai nilai-nilai kehidupan (Yuniarweti, Y: 2023)
ADVERTISEMENT
Keluarga mempunyai tanggung jawab besar dalam membentuk pendidikan aqidah anak. Orang tua berperan sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Dengan memberikan bimbingan dan bimbingan di rumah, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai aqidah yang kuat. Teori mengatakan bahwa anak-anak yang menerima pendidikan agama yang baik di lingkungan keluarga cenderung memiliki karakter yang lebih kuat dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan baik (Puspytasari, H. H: 2022)
Sekolah juga merupakan sarana yang strategis untuk mengajarkan pendidikan aqidah. Kurikulum harus mencakup materi aqidah yang tidak hanya bersifat teori, tetapi juga dapat diamalkan dalam kehidupan. Metode pengajaran yang menarik dan interaktif akan membantu siswa memahami ajaran aqidah dengan lebih efektif. Selain itu, peran guru dalam membentuk karakter siswa melalui teladan akhlak yang baik sangat penting untuk menumbuhkan suasana belajar yang baik (Asih, S: 2024)
ADVERTISEMENT
KESIMPULAN
Pendidikan aqidah merupakan bagian penting dalam membentuk karakter anak, terutama di era modern yang penuh tantangan moral dan sosial. Aqidah yang kokoh menjadi landasan spiritual dan moral yang membimbing anak-anak dalam memahami tujuan hidup mereka sebagai hamba Allah. Dengan aqidah pendidikan yang baik, anak-anak dapat menghadapi berbagai pengaruh negatif, seperti perilaku menyimpang dan masalah sosial lainnya, dengan lebih baik.
Pendidikan aqidah perlu diberikan sejak dini, melibatkan peran aktif keluarga dan sekolah. Keluarga sebagai pendidik pertama berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai aqidah melalui teladan dan arahan yang baik. Sekolah juga berfungsi sebagai sarana strategi untuk mengajarkan aqidah melalui kurikulum yang aplikatif dan metode pengajaran yang interaktif.
Melalui pendidikan akhlak, anak-anak diajarkan untuk berperilaku baik dan bertanggung jawab, yang menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki integritas dan etika yang tinggi. Pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pendidikan aqidah akan membentuk pribadi siswa yang berakhlak mulia, dan mampu berdedikasi untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, integrasi aqidah pendidikan dalam kehidupan sehari-hari anak sangatlah penting untuk mencetak generasi yang unggul dan bermoral, yang mampu menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan dan prinsip yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bin Abdil Hamid al-Atsari, Panduan Aqidah Lengkap (Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2020), hlm. 28.
Amri,M. ,Ahmad,L.O.I.,&Rusmin,M.(2018).AqidahAkhlak.Cet.I.Banna,A
Asih, S. (2024). Urgensi Pendidikan Akhlak Budi Pekerti Sebagai Pondasi dalam Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Guru, 5(1).
Fadilah, M. P., Alim, W. S., Zumrudiana, A., Lestari, I. W., Baidawi, A., Elisanti, A. D., & KM, S. (2021). Pendidikan karakter. Agrapana Media.
Haedar Nashir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama Dan Budaya (Yogyakarta: Multi Presindo,
Puspytasari, H. H. (2022). Peran keluarga dalam pendidikan karakter bagi anak. Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 1-10.
ADVERTISEMENT
Putra Purniadi, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak (Yogyakarta: Deepublish, 2022).
Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 2023), h. 6.