Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Adakah Dosa Warisan?
8 Desember 2022 20:11 WIB
Tulisan dari MASRUROH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![source by: pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gkjyayh9zjgw7493wpwzk7a1.jpg)
ADVERTISEMENT
Manusia adalah ciptaan Allah Swt. yang sudah diberikan akal oleh-Nya untuk berpikir tentang hal yang baik dan yang buruk. Dan Allah telah memerintahkan para hamba-Nya untuk menjauhi larangan-Nya dan menaati peraturan-Nya, yang apabila jika hamba tersebut melanggar akan peraturan-Nya maka akan ada balasannya yaitu dosa dan apabila menaati peraturan-Nya akan mendapatkan pahala.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu contoh yang melanggar perintah-Nya yaitu seorang hamba tidak salat lima waktu dengan otomatis dia meninggalkannya dan keadaanya pun sadar kalau dia telah melanggar perintah-Nya, padahal kalau hamba tersebut melaksanakan perintah-Nya dia mendapatkan pahala.
Apa si balasan kalau melanggar yang mendapatkan dosa dan menaati perintah mendapatkan pahala? Pasti di waktu kecil sudah dikasih tahu sama orang tua tentang gambaran neraka dan surga. Jelas kalau kita melanggar aturan Allah akan mendapatkan dosa yaitu ke neraka yang sangat mengerikan ketika diceritakan oleh orang tua kita, kalau kita selalu menaati aturan Allah akan mendapatkan pahala yaitu juga surga-Nya Allah.
Lalu, ada saja orang yang berpikir bahwa dosa anak ditanggung oleh orang tua. Nah, kalau kita sebagai makhluk Allah Swt. yang sudah diberikan akal untuk berpikir tidak akan mungkin kepikiran 'biarkan saja aku melakukan dosa toh, itu pun ditanggung orang tua ku'.
ADVERTISEMENT
Selayaknya kita sebagai anak seharusnya berbakti dan memberikan pahala kepada orang tua kita. Begitu juga pula sebaliknya, jika orang tua melanggar perintah Allah, dosa-Nya pun tidak ditanggung oleh anak. Berarti, dosa itu bukan tanggungan dan warisan orang lain? Iya benar, bahwa dosa itu tidak bisa ditanggung dan bukan warisan orang tua ataupun orang lain. Allah Swt. telah berfirman,“Orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”. (QS. Fatir [35]: 18)
Dalam ayat tersebut terpampang jelas dengan penjelasan-Nya, bahwa dosa tidak akan diwariskan oleh orang lain atau dosa turunan. Memang betul dalam agama Islam sesuatu yang bisa diwariskan ke keluarga adalah dengan harta atau aset yang ada. Namun, bukan-lah dosa yang dilakukan oleh salah satu keluarga tersebut yang untuk diwariskan turunannya.
ADVERTISEMENT
Adapun orang tua yang saleh telah meninggal dan seorang anaknya melakukan maksiat atau berbuat dosa di dunia, orang tua tersebut tidak mendapatkan dosa yang dilakukan oleh anaknya, akan tetapi di alam barzakh sana orang tuanya bersedih. Berbeda lagi kalau anak tersebut melaksanakan salat, mengikuti pengajian dibeberapa majelis ilmu, pahala yang dia dapat bisa memberikan atau diwariskan kepada orang tuanya dan dirinya sendiri. Jadi, jangan membuat orang tua bersedih.
Lalu, bagaimana dengan pendapat yang menyatakan bahwa dosa istri dan anak itu ditanggung oleh suami? Tidak bisa ditanggung juga dosa tersebut oleh kepala keluarga. Yang dipermasalahkan adalah kalau ada seorang suami tidak mengingatkan perintah Allah, tidak mengajak akan hal-hal yang baik dan juga tidak membimbing keluarganya, baru-lah di situ dia mendapatkan dosa karena, dia sebagai kepala keluarga harus memimpin untuk kebaikan.
ADVERTISEMENT
Maka, kita sebagai makhluk Allah yang telah dirahmati oleh-Nya, kalau kita melihat atau hampir melakukan dosa, baik kecil maupun besar harus saling mengingatkan dan saling menasihatkan bukan untuk di hujat dan dipojokkan.