Konten dari Pengguna

Dorong SDM Unggul: KKM 112 Untirta Gelar Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja

Nadia Larisa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4 Februari 2025 9:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Larisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
ADVERTISEMENT
Tangerang, Banten - Kenakalan remaja kian menjadi atensi serius di Desa Patrasana. Sebagai langkah preventif, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kelompok 112 tahun 2025 menyelenggarakan sosialisasi berjudul "Generasi Muda dalam Bahaya: Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja di Era Globalisasi" bertempat di Aula SMP Negeri 2 Kresek, Jum'at (24/1/2025). Kegiatan yang menjadi salah satu program kerja utama ini bertujuan untuk mengedukasi siswa-siswi mengenai risiko hingga dampak buruk kenakalan remaja, terutama dari kacamata hukum.
ADVERTISEMENT
Diwarnai antusiasme dari 50 audiens yang hadir, sosialisasi ini mengundang anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pijar Harapan Rakyat yaitu Adik Nur Luthiya, S.H., serta Bintara Pembina Desa (Babinsa) 1 Patrasana yakni Sertu Warno dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Patrasana yaitu AIPTU Sukarna. Keduanya adalah representasi sinergitas antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam mengatasi kenakalan remaja khususnya di Desa Patrasana.
Adik Nur Luthiya Memaparkan Materi. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
Sertu Warno dan AIPTU Sukarna. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), penduduk dengan usia 10-24 tahun merupakan golongan usia yang memiliki tendensi ketegangan emosional yang tidak stabil sehingga memicu terjadinya kenakalan remaja. Oleh karena itu, sosialisasi ini menargetkan kalangan remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai audiens.
ADVERTISEMENT
"Siswa-siswi SMP yang rata-rata berada pada rentang usia 13-15 tahun termasuk ke kategori tersebut karena itulah kami yakin langkah ini tepat sebagai upaya meminimalisir terjadinya kenakalan remaja di desa," ujar penanggung jawab sosialisasi, Aisyah Nurhana, Sabtu (1/2/2025).
Hana, sapaan akrabnya, menjelaskan ide sosialisasi ini bermula dari kesadaran kolektif untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas melalui penanaman karakter unggul, sekaligus sebagai bentuk ejawantah keinginan Kepala Desa Patrasana untuk menurunkan tingkat kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan Desa Patrasana.
Meskipun jumlah peserta terbatas karena lokasi pelaksanaan sosialisasi yang tidak memungkinkan untuk menampung kuota lebih banyak, acara tetap berlangsung meriah dan interaktif karena tak hanya pemaparan materi, tetapi juga terdapat sesi tanya jawab dan pembagian doorprize.
Siswi SMPN 2 Kresek Mengajukan Pertanyaan. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
Pembagian Doorprize. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
Pihak sekolah mengapresiasi penuh kegiatan yang diinisiasi oleh kelompok KKM ini. Berdasarkan penjelasan dari perwakilan civitas akademika SMPN 2 Kresek, Samsul Bahri, topik sosialisasi yang diusung bernilai penting dan relevan bagi remaja masa kini.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini sangat penting dan memang relevan dengan kondisi saat ini dimana remaja harus menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh negatif dari era globalisasi dan era digitalisasi seperti saat ini," ucap Samsul pada Sabtu (1/2/2025).
Beberapa Guru SMPN 2 Kresek. Sumber: Dokumentasi KKM 112 Untirta Desa Patrasana
Ia turut mengucapkan terima kepada seluruh panitia pelaksana serta narasumber yang hadir dan berharap materi yang disampaikan menjadi awal dari upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi generasi muda.
Samsul melanjutkan, sosialisasi ini sangat esensial mengingat banyaknya berita kasus kenakalan remaja yang bertebaran di media massa dengan pelaku di bawah umur.
"Kalau kita melihat atau mendengar informasi berita di media cetak atau media elektronik online, kasus-kasus kenakalan remaja sudah sangat meningkat baik itu tindak kekerasan, obat terlarang, pornografi, porno aksi. Rata-rata kasus-kasus tersebut pelakunya adalah para remaja atau siswa kita yang masih di bawah umur," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap sosialisasi ini dapat menambah wawasan serta menyadarkan siswa tentang dampak negatif dari kenakalan remaja.
"Semoga kegiatan ini berdampak positif bagi para siswa. Misalkan yang tadinya kurang sadar menjadi lebih sadar, yang jadinya kurang tahu menjadi lebih tahu, yang tadinya ingin melakukan tindakan kriminal tidak jadi melakukannya, karena sudah tahu apa efek dan dampak negatif dari tindakan tersebut," kata Samsul.
Terakhir, dirinya juga berharap kegiatan ini dalam jangka panjang dapat membentuk generasi yang sehat dan produktif sehingga kualitas pendidikan akan menjadi lebih baik.
Sementara itu, mewakili kelompoknya, Hana berharap sosialisasi pencegahan kenakalan remaja ini berdampak positif terhadap pribadi semua elemen yang terlibat.
"Harapan kami kedepannya baik bagi warga desa ataupun kami mahasiswa selaku pelaksana dapat mengamalkan perilaku dan kebiasaan positif guna menjadi pribadi yang berbudi luhur serta ilmu yang telah disampaikan para pemateri dapat membuka cakrawala pemikiran kita semua terkait dengan kenakalan remaja itu sendiri," harapnya.
ADVERTISEMENT