Kita dan Gedung Tua

Mateus Situmorang
Manusia purna waktu. Desainer paruh waktu.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2017 23:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mateus Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kita dan Gedung Tua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rentetan toko ini berkumpul dalam satu kompleks yang gelap. Tak tertata. Nampaknya masih digunakan namun seperti tanpa cinta. Mungkin biaya sewanya sendiri sudah sangat mahal, nihil laba, sehingga menambah sedikit semarak lampu-lampu justru hanya membawa sakit kepala empunya wilayah.
ADVERTISEMENT
Adakah guna menambah gincu pada pelacur tua?
Aku berjalan lalu saja. Ada beberapa tenda menjual makanan. Sepi. Ya gila saja makan di sini. Bagai makan di mulut buaya.
Keluar aku dari situ. Kudapati jalan yang ramai dengan ragam lampu yang berlarian. Orang-orang mabuk, terperangkap dalam besi yang hidup. Aku tertegun. Tak peduli gelap dan ramai, kita hanyalah bunga yang kering madunya. #100kata