Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Aksi Mahasiswa UNDIP Cegah Peningkatan Angka COVID-19 pada Anak
16 Agustus 2020 5:46 WIB
Tulisan dari Bernadetha Kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semarang (15/08/2020) - COVID-19 diketahui lebih rentan mengenai populasi beresiko tinggi, seperti orang yang berusia lebih tua, memiliki masalah pada sistem pernapasan, dan atau memiliki penyakit yang menurunkan imunitas tubuh mereka. Namun, hal tersebut seringkali membuat masyarakat memiliki pemikiran yang keliru. Masih banyak diantara kita yang menganggap bahwa mereka yang masih muda dan masih anak-anak akan baik-baik saja saat terkena COVID-19 atau bahkan beranggapan bahwa COVID-19 tidak akan mengenai mereka. Padahal, COVID-19 bukanlah sesuatu yang bisa kita sepelekan. Anak-anak adalah salah satu populasi korban kesalahpahaman dan minimnya kewaspadaan di masyarakat terkait dengan COVID-19 ini. Tercatat hingga tanggal 20 juli 2020 sudah terdapat 2.712 kasus terkonfirmasi COVID-19 pada anak-anak usia 0-18 tahun. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, dr. Aman Bhaki Pulungan, di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Sebelumnya, dr. Aman juga sempat mengungkapkan bahwa kematian anak terkait COVID-19 saat ini tertinggi di Asia.
ADVERTISEMENT
Ketua PP IDAI beranggapan bahwa kesadaran di masyarakat bahwa anak bisa sakit dan meninggal akibat COVID-19 masih sangat kurang. Maka dari itu, salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang memiliki suatu inisiatif terkait dengan akar permasalahan tersebut. Bernadetha Kusuma sebagai salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran UNDIP ini berinisiatif untuk membuat suatu booklet sederhana yang menarik dan juga lengkap terkait dengan COVID-19 pada anak ini untuk warga Pedalangan.
ADVERTISEMENT
Buku "Cegah dan Kenali COVID-19 pada Si Kecil" ini berisikan informasi mengenai COVID-19 pada anak secara umum dan pada anak dengan penyakit tertentu. Topik yang dibahas secara umum mencakup prevalensi dan angka kejadian COVID-19 secara keseluruhan dan pada anak, selanjutya diberikan pemaparan mengenai tanda dan gejala COVID-19 pada anak, terutama gejala-gejala tidak khas seperti diare dan mual muntah. Buku ini juga membahas mengenai hal yang sedang diteliti oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC), yakni mengenai Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) yang memungkinkan terjadinya peradangan pada sistem lain selain sistem pernapasan dan memiliki keterkaitan dengan virus penyebab COVID-19. Pembahasan yang bernuansa ilmiah tersebut dirangkum dalam bahasa yang sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat. Setelahnya, buku tersebut menjelaskan mengenai pencegahan secara umum yang dapat dilakukan oleh masyrakat, termasuk cara mencuci tangan sesuai anjuran WHO dan cara batuk maupun bersin yang tepat.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, buku tersebut juga membahas mengenai beberapa penyakit pada anak yang perlu diwaspadai selama pandemi ini. Penyakit - penyakit seperti asma, tuberkulosis, diabetes melitus, stunting, maupun obesitas pada anak perlu mendapatkan perhatian lebih karena memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dalam menyebabkan manifestasi COVID-19 yang lebih serius dan berat dibandingkan dengan anak normal lainnya. Pembahasan ditulis untuk setiap penyakitnya mulai dari informasi singkat mengenai penyakit tersebut, hubungannya dengan COVID-19, dan apa yang bisa Ibu/ayah lakukan selama pandemi ini.
Mahasiswi UNDIP juga turut menjelaskan isi buku tersebut kepada perwakilan ibu-ibu di RT 05/RW 01, Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang. Edukasi diberikan selama 4 hari, yakni mulai hari Senin, 20 Juli 2020 hingga Rabu, 22 Juli 2020. Edukasi dilajutkan pada hari Minggu, 26 Juli setelah senam pagi bersama dengan Ibu-ibu PKK RT 01/RW 01 ini. Pemaparan materi ini diberikan pada perwakilan setiap dawis, mulai dari dawis satu hingga dawis tiga. Setiap dawis diwakilkan oleh 5 hingga 7 ibu-ibu kader kesehatan. Selanjutnya, para perwakilan dapat membantu memberikan informasi kepada warga lainnya yang totalnya sejumlah kurang lebih 100 KK di RT ini. Hampir setiap rumah di wilayah ini memiliki anak-anak, maka dirasa program ini akan tepat sasaran. Sistem edukasi dilakukan menggunakan metode tersebut untuk mencegah kerumuman warga yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 saat ini.
ADVERTISEMENT
Masyarakat menyambut edukasi ini dengan sangat antusias. "Wah mbak, saya baru tau loh kalau angka COVID-19 di anak ternyata kok tinggi ya", ujar salah satu Ibu perwakilan dawis 1. Sesi pertanyaan setelah pemaparan berakhir pun dihujani oleh beragam pertanyaan yang sangat kritis. "Mbak, apabila anak saya rewel dan demam, apakah boleh saya menggunakan paracetamol dulu sebelum saya pergi ke puskemas?", tanya seorang ibu dari dawis 2. "Mbak, mengapa vaksin IPV saat ini langka ya? Apakah pemberian vaksin IPV tidak dianjurkan saat COVID-19?", tanya seorang ibu yang masih memiliki seorang anak bayi. "Wah, saya baru tau mbak kalau anak-anak bisa diabetes. Kenapa anak-anak bisa kena diabetes ya mbak?", ujar seorang ibu saat menanggapi pemaparan penyakit pada anak yang perlu perhatian khusus selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berkisar itu saja, beberapa ibu juga menanyakan pertanyaan COVID-19 secara umum. "Mbak, kenapa rapid dan swab itu harganya beda ya? Sebenarnya yang membedakan itu apa mbak?", ujar seorang kader perwakilan dawis 3. Setiap harinya terdapat sekitar 6-7 pertanyaan yang sangat kritis dari para kader kesehatan.
Mahasiswi dan para kader pun berdiskusi bersama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Diskusi yang berlangsung dua arah membuat setiap sesi edukasi menjadi sangat hidup dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Setelah 4 hari sesi edukasi berakhir, mahasiswi UNDIP juga turut membagikan buku sebanyak 50 buah tersebut kepada Bu Sumini selaku Ketua RT 05/RW 01, Kelurahan Pedalangan tersebut untuk diberikan pada setiap warga agar mereka pun dapat membaca isi buku tersebut. Pertanyaan tambahan pun dapat diberikan setiap saat kepada mahasiswi UNDIP yang sudah tergabung pada grup whatsapp RT mereka. Semoga warga Pedalangan bisa menjadi langkah awal peningkatan kesadaran masyarakat terkait COVID-19 pada anak!
ADVERTISEMENT
Bernadetha Kusuma
Fakultas Kedokteran UNDIP
DPL : Heri Sugito, S.Si, M.Sc