Konten dari Pengguna

Mental Kepiting di Sekolah

Matthew Christiandi
Siswa SMA Citra Berkat Tangerang
19 Desember 2023 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Matthew Christiandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/RDNE Stock project
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/RDNE Stock project
ADVERTISEMENT
Mental kepiting merupakan sebuah pola pikir yang negatif karena seseorang bisa merasa iri atau cemburu dikarenakan kemajuan atau kesuksesan orang lain sehingga mereka ingin menarik orang-orang yang maju tadi untuk berada di posisi yang sama atau bahkan di bawah dari diri mereka. Sebutan “crab mentality” ini dibuat analoginya dikarenakan mereka saling menarik satu sama lain seperti kepiting yang menarik kawanan nya yang maju terlebih untuk mundur kebelakang di dalam sebuah keranjang untuk meloloskan diri, sehingga mental mereka sama dengan kepiting yang saling menjatuhkan satu sama lain untuk berhasil. Sikap crab mentality bisa terjadi dimana saja, tidak terkecuali termasuk lingkungan sekolah yang menyebabkan sebuah lingkungan menjadi tidak sehat dan menghambat pertumbuhan pribadi maupun orang lain di dalam lingkup sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengapa itu bisa terjadi ?
Pexels/RDNE Stock project
Sikap mental kepiting di sekolah dapat terjadi karena berbagai hal. Salah satunya adalah perasaan tidak aman atau rendah diri. Seseorang yang merasa tidak yakin dengan kemampuan atau potensi dirinya seringkali merasa terancam dengan keberhasilan orang lain. Selain itu, suasana kompetitif dan kurangnya empati juga dapat memperkuat mentalitas kepiting di sekolah.
Dampak mental kepiting
Pexels/SHVETS production
Dampak crab mentality terhadap kehidupan sekolah sangat signifikan. Rendahnya motivasi dan minat belajar menjadi salah satu pengaruh yang paling sering terjadi. Siswa yang terjebak dalam mental kepiting seringkali kehilangan motivasi dan minat belajar. Dikarenakan setiap tindakan yang mereka lakukan tidak dihargai atau bahkan diakui, sehingga usaha mereka sebagai siswa dalam meraih prestasi yang bagus menjadi tidak maksimal atau tercapai.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mentalitas kepiting juga menghambat pertumbuhan individu. Jika seseorang terus-menerus merasa kesuksesan orang lain terancam, maka ia tidak akan berani mengambil risiko atau mencoba hal baru. Mereka akan tetap berada di zona nyaman dan tidak membuat kemajuan nyata.
Mental kepiting juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat di sekolah. Ketika semua orang hanya peduli pada dirinya sendiri dan tidak mendukung kesuksesan orang lain, maka sulit untuk melihat persatuan dan solidaritas. Hal ini dapat menghambat pembelajaran dan pertumbuhan bersama.
Cara mengatasinya
Pexels/cottonbro studio
Untuk mengatasi crab mentality dalam kehidupan sekolah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah menumbuhkan rasa percaya diri. Dengan tumbuhnya rasa percaya diri pada tiap siswa, maka setiap dari mereka pasti memiliki sikap saling menghargai satu sama lain tanpa merasa terancam melainkan sebuah persaingan untuk meningkatkan kemampuan diri. Mengubah pola pikir negatif menjadi positif merupakan langkah penting untuk mengatasi pola pikir kepiting. Dimana siswa harus diajarkan untuk melihat kesuksesan orang lain sebagai inspirasi dan motivasi, bukan sebagai ancaman.
ADVERTISEMENT
Dalam mengatasi mental kepiting, penting juga untuk mencari bantuan dari guru, orang tua, dan teman sebaya. Dengan dukungan ini, siswa dapat merasa didukung dan termotivasi untuk mencapai kesuksesannya sendiri. Sehingga sikap mental kepiting yang ada di diri kita dapat dihilangkan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan mendukung pertumbuhan pribadi, kerjasama, dan keberhasilan bersama.