Konten dari Pengguna

Parasite: Warna Baru dalam Industri Perfilman Korea dan Dunia

Matthew Glendy Mamangkey
Mahasiswa semester 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya
21 Oktober 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Matthew Glendy Mamangkey tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prasite. Sumber Gambar : Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Prasite. Sumber Gambar : Pribadi
ADVERTISEMENT
Industri Perfilman Korea
Korea selatan memiliki industri perfilman yang dapat dikatakan cukup sukses, jika dibandingkan dengan negara-negara lain di asia. Kesuksesan ini tidak lepas dari sejarah panjang dibaliknya, banyak tantangan dihadapi industri perfilman korea. Hal tersebut dimulai pada saat perang korea dimulai, film-film asing diimpor ke busan dan daegu. Tidak hanya itu regulasi pemerintah korea pada tahun 1962 terkait perlindungan, arah, dan kontrol akan film-film korea. Namun pada akhir tahun 90-an industri perfilman korea mulai mangalami titik terang dan pada tahun 2000-an, kuota penayangan film korea di pangkas dari 146 hari menjadi 73 hari.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terjadi berkat campur tangan dari pemerintah korea, dimana mereka memberlakukan sistem kuota. pemutaran film bioskop di atur 365 hari dalam setahun, di mana 40% dari kuota tersebut harus memutar film nasional. (Astuti R. A. V, 2022). kebijakan tersebut membuka jalan bagi film-film korea untuk dapat menembus pasar internasional. salah satu film yang meraih kesuksesan besar adalah parasite (2019)
Parasite dan pengaruhnya
Parasite merupakan film asal korea selatan bergenre komedi gelap, di mana mengisahkan keluarga miskin Kim yang menyusup ke rumah keluarga Park yang kaya dengan berpura-pura menjadi pekerja. Namun, situasi berubah kacau ketika rahasia tersembunyi di rumah Park terungkap, di mana menyoroti ketimpangan sosial dengan tajam.
ADVERTISEMENT
Film ini memperlihatkan dengan jelas ketimpangan sosial yang dirasakan oleh masyarakat korea selatan. Orang yang miskin akan dianggap rendah dan selalu berada dalam penindasan, sedangkan mereka yang kaya hanya sibuk memperkaya diri. tidak hanya itu, parasite seakan ingin menunjukan sifat manusia, seperti ketidakjujuran dan serakah, karena telah terlena dengan kekayaan.
Berkat kritik sosial tentang kesenjangan kelas dengan cerita yang unik, penggambaran karakter yang mendalam dan alur yang tak terduga dalam film, sehingga parasite dapat memenangkan banyak penghargaan, salah satunya adalah penghargaan film terbaik dari oscar. Dilansir dari BBC parasite menjadi film pertama tidak berbahasa inggris yang memenangkan penghargaan tersebut. penghargaan tersebut menjadi suatu hal yang bersejarah bagi industri perfilman korea, walaupun sebelumnya film-film korea sudah cukup baik, hasil ini mendobrak dan memberikan standart baru tidak hanya bagi industri perfilman korea, namun juga industri perfilman dunia.
ADVERTISEMENT