Kesenian Melayu yang Kokoh Berdiri di Tanah Jawa

Nurul Ilham Maulana
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) (Asisten Dosen Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi) (Asisten Penelitian)
Konten dari Pengguna
10 November 2022 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Ilham Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Alu dari Sanggar Sri Srindit pada Milad IPMKN-Y ke-22 Gelar Seni Budaya Natuna "Mempertahankan dan Memperkenalkan Budaya Natuna di Tanah Jawa" (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Tari Alu dari Sanggar Sri Srindit pada Milad IPMKN-Y ke-22 Gelar Seni Budaya Natuna "Mempertahankan dan Memperkenalkan Budaya Natuna di Tanah Jawa" (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Kota Pelajar dan lebih istimewanya lagi pelajar yang ada di Kota Yogyakarta berasal dari daerah yang beragam.
ADVERTISEMENT
Banyak pelajar yang rela merantau jauh dari daerah asalnya hanya demi mencari ilmu. Salah satu contohnya para pelajar yang berasal dari Kabupaten Natuna.
Para mahasiswa asal Natuna yang berkuliah di Yogyakarta membentuk sebuah Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna-Yogyakarta (IPMKN-Y). Sehingga dengan adanya ikatan tersebut menjadikan wadah aspirasi bagi pelajar dan mahasiswa Natuna yang menuntut ilmu di Yogyakarta.
Untuk merayakan milad yang ke-22 tahun IPMKN-Y mengadakan Pagelaran Seni Budaya Natuna dengan tema "Mempertahankan dan Memperkenalkan Budaya Natuna di Tanah Jawa," pada Senin (24/10) di Gedung Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta.
"Kegiatan ini merupakan satu-satunya kegiatan yang tujuannya memperkenalkan Budaya Melayu sekaligus Natuna secara luas melalui pagelaran," ucap Muhammad Arya Febrian, Ketua Umum IPMKN-Y.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan dengan adanya Pagelaran Seni Budaya Natuna di Yogyakarta membuat budaya dan geografis masyarakat Natuna semakin dikenal.
IPMKN-Y memiliki Sanggar Sri Srindit yang juga membawakan kesenian tradional berupa Teater Mendu pada pagelaran tersebut.
"Ada 325 penonton yang hadir dan sebagian besar penonton masih asing dengan kesenian Melayu sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang berbeda dan terpukau dengan Teater Mendu yang ditampilkan," Kata Arya.
Mendu merupakan teater tradisional yang berisi lakon-lakon tertentu, seperti dongeng, legenda, hikayat 1001 malam ataupun cerita lama yang tidak menyinggung kehidupan sehari-hari masyarakat secara langsung. Namun lakon yang paling sering ditampilkan adalah cerita kerajaan, baik kerajaan manusia maupun jin.
"Berharap kedepannya mahasiswa Natuna bisa terus mempertahankan dan memperkenalkan Natuna secara luas di Indonesia bahkan dimanapun mereka berada," tambah Arya.
Tari Joget Cik Molek dari Sanggar Tudung Pelite (Dokumentasi Pribadi)
Dalam pagelaran tersebut juga diisi oleh penampilan tradisional, musik melayu dari berbagai sanggar Mahasiswa Kepulauan riau. Arya menyebutkan ada beberapa sanggar yang menampilkan tari kreasi seperti Sanggar Selendang Delime Karimun, Sanggar Sultan Syarif Qasim Pekanbaru, dan Sanggar Tudung Pelite Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
"Berhasil menjawab pertanyaan yang hadir tentang letak geografis, pariwisata, makanan khas dan keunikan lainnya yang berasal dari Natuna," ujar Arya.
Kemudian ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Natuna mendukung serta peka terhadap kegiatan mahasiswa daerahnya untuk selalu mempertahankan dan memperkenalkan kesenian Melayu di daerah lain yang ada di Indonesia.