Citizen Science, Cara Baru Menjawab Penelitian Hiu dan Pari di Indonesia

Maula Nadia
Sarjana Sains (Departemen Ilmu Kelautan - UNDIP). Master of Science (Aquaculture and Marine Resources Management - WUR) candidate
Konten dari Pengguna
15 Januari 2023 5:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maula Nadia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang anak-anak melihat ikan hiu saat mengunjungi akuarium Sea Life Centre di London, Inggris, Sabtu (1/7/2020). Foto: PETER CZIBORRA/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak-anak melihat ikan hiu saat mengunjungi akuarium Sea Life Centre di London, Inggris, Sabtu (1/7/2020). Foto: PETER CZIBORRA/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengamati hewan di dalam laut bisa dikatakan lebih menantang daripada mengamati hewan di darat. Bukan hanya karena laut lebih luas dan tidak berbatas, tapi juga memang secara alami kita sebagai manusia tidak bisa secara leluasa beraktivitas di bawah laut untuk waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Tentu sekarang menjadi lebih mudah karena adanya berbagai alat dan teknologi seperti alat selam, drone, hingga kapal selam, namun hal ini tetap menjadi tantangan yang besar.
Tantangannya menjadi lebih besar saat mengamati hewan yang bergerak cepat dan suka menjelajah ke sana kemari di dalam laut. Sebagian besar ikan hiu dan pari masuk ke dalam kategori ini.

Pengumpulan Data tentang Hiu Pari Masih Terbatas di Indonesia

Ikan pari manta yang tertangkap kamera. Foto: Dauphin Island Sea Lab/Robert Agren
Inilah yang kita hadapi saat ini. Padahal telah diketahui Indonesia memiliki salah satu keanekaragaman hiu dan pari tertinggi di dunia. Dengan laut yang begitu luas di wilayah tropis yang menjadi lokasi strategis untuk rumah bagi ikan-ikan ini.
Berdasarkan publikasi pada tahun 2006 (White et al., 2006), ada 118 spesies hiu dan 101 spesies pari di Indonesia. Sejak itu, belum ada publikasi lainnya yang memperbaharui jumlah tersebut. Apakah jumlah spesiesnya masih sama? Bertambah? Berkurang? Ini masih menjadi pertanyaan yang sulit dijawab.
ADVERTISEMENT
Luasnya cakupan wilayah kepulauan Indonesia dan terbatasnya sumber daya (manusia, biaya, waktu) menyebabkan terbatasnya informasi terkini dan terbaru tentang hiu dan pari.
Peran penting hiu dan pari di ekosistem dan rantai makanan menyebabkan informasi ini sangat dibutuhkan untuk meninjau kondisi populasinya di alam. Jika populasinya diketahui sangat rendah, bisa ada upaya perlindungan agar tidak punah.

Mencari Sepasang Mata Tambahan untuk Mengamati Hiu dan Pari

Salah satu bentuk kegiatan citizen science yaitu dengan pengumpulan data ikan hiu di lokasi pelelangan ikan di Muncar, Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur oleh mahasiswa (Foto: Mohammad Wahfiuddin / EPI).
Rasanya mustahil untuk satu orang atau satu kelompok untuk mengamati dan mengumpulkan informasi hiu dan pari dari seluruh bagian Indonesia. Ya mungkin, tapi bayangkan waktu dan biaya yang dibutuhkan! Kolaborasi dengan masyarakat di setiap bagian Indonesia muncul sebagai solusi dari masalah ini.
Citizen science (citizen: masyarakat, science: sains) adalah sebuah praktik yang melibatkan partisipasi dan kolaborasi publik dalam sebuah penelitian.
ADVERTISEMENT
Konsep ini diadaptasi untuk mengumpulkan informasi sebaran jenis hiu dan pari di Indonesia oleh Elasmobranch Project Indonesia (EPI), sebuah proyek yang bertujuan untuk memetakan distribusi hiu dan pari di Indonesia.
Publik dimulai dari peneliti, pelajar, pedagang, nelayan, hingga seluruh masyarakat umum Indonesia bisa ikut mengambil peran dalam menyediakan informasi terbaru dan terkini tentang hiu dan pari. Dengan ini, akan ada lebih dari 250 juta pasang mata yang bisa ikut mengamati.

Banyak Informasi Baru tentang Lokasi Sebaran Hiu dan Pari

Informasi pertemuan dengan Hiu Paus di Padang, Provinsi Sumatera Barat oleh salah satu kontributor data citizen science EPI (Foto: Fadhlan Basiluddin Rahmat / EPI).
Sejak 2020 hingga saat ini, EPI sudah menerima lebih dari 600 informasi pertemuan dari para kontributor di 24 provinsi Indonesia. Di dalamnya, sudah ada 103 spesies hiu dan pari yang berhasil ditemukan. Seluruh data ini bisa langsung diakses secara terbuka di situs EPI (www.elasmobranch.id).
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit informasi baru yang didapatkan tentang persebaran hiu dan pari di Indonesia. Salah satu contohnya, Hiu Paus (spesies Rhincodon typus) yang sering ditemukan di Provinsi Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, ternyata juga ditemukan oleh salah satu kontributor EPI di Sumatera Barat.
Hiu Paus adalah satu-satunya ikan hiu yang dilindungi secara penuh (Kepmen KP No. 18, 2013), yang artinya dilarang ditangkap, dibunuh, dipelihara, dan diperdagangkan. Maka dari itu, tentu informasi terbaru tentang persebaran hiu ini menjadi sangat penting.

Membuka Peluang untuk Penelitian Lebih Lanjut

Berdasarkan laporan dari masyarakat, Pari Kekeh ternyata dapat ditemukan di Taman Nasional Karimunjawa, Provinsi Jawa Tengah (Foto: Faqih Akbar A. / EPI).
Di antara informasi pertemuan yang diterima, salah satunya datang dari Jawa Tengah. Tepatnya di Taman Nasional Karimunjawa, sebuah kepulauan di utara Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Pari Kekeh (spesies Glaucostegus typus) dilaporkan ditemukan di sana. Pari ini menyandang status kritis atau sangat terancam punah (critically endangered) berdasarkan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Walaupun statusnya sangat mengkhawatirkan, ternyata informasinya di kawasan Pulau Jawa masih sangat terbatas. Berawal dari laporan pertemuan tersebut, saat ini sedang dilaksanakan penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini berpotensi untuk mendukung pengelolaan dan perlindungan populasi Pari Kekeh di kawasan Karimunjawa.
Citizen science membuka peluang untuk menghadapi tantangan dan keterbatasan terkait pengamatan hiu dan pari. Dengan konsep kolaborasi bersama masyarakat, layaknya gotong royong, rasanya tidak mustahil untuk mencapai tujuan memperbarui basis data keanekaragaman dan sebaran hiu dan pari di Indonesia.
Bukan hanya itu, ada potensi besar untuk meningkatkan riset dan konservasi lebih lanjut demi menjaga populasi ikan-ikan ini. Sebagai nilai tambah, secara tidak langsung konsep ini juga bisa meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hiu, pari, dan dunia bawah laut.
ADVERTISEMENT