Konten dari Pengguna

Pembangunan Ekonomi Dalam Prespektif Islam

Anwar Maulana
Mahasiswa aktif Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta ( UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ) , Fakultas Ekonomi Dan Bisnis ,Jurusan Ekonomi Syariah.
5 Maret 2023 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anwar Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, negara tidak lagi hanya mempedulikan pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan utama yang harus diraih. Akan tetapi, negara mulai memperhatikan sisi pembangunan ekonomi yang sering dikaitkan dengan kualitas hidup dan kebahagiaan manusia yang ada didalamnya. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai peningkatan standar hidup, perbaikan kebebasan dan kepercayaan diri masyarakatnya. Hal ini kemudian akan tercermin pada indeks pembangunan manusia (IPM) yang terkait dengan tingkat buta huruf dan angka harapan hidup.
Gambar : Al-Quran dan Hadits. Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar : Al-Quran dan Hadits. Dokumen Pribadi
Pembangunan dalam konteks Islam tentunya dilandaskan kepada Al-Quran dan Hadits. Artinya segala kebijakan yang dibuat untuk meningkatkan pembangunan ekonomi tidak bisa bertentangan dengan dua hal tersebut. Islam pada dasarnya sudah menyediakan feature yang sesuai dengan ajarannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Misalnya, untuk memulai sebuah usaha bisa dilakukan dengan bentuk kerjasama mudharabah, zakat dan infaq untuk pemerataan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan fundamental antara pembangunan menurut Islam dengan konvensional adalah bahwa Islam tidak hanya menginginkan umatnya untuk sejahtera baik di dunia akan tetapi juga diakhirat. Sehingga, jelas Islam memiliki pengukuran tersendiri untuk indeks pembangunan manusianya yaitu Analisis Islamic Human Development Index (I-HDI).
Gambar : Logo Islamic Human Development Index. Sumber : Pinterest.com
Indeks yang digunakan dalam I-HDI pun cukup berbeda dengan indeks IPM pada umumnya. Beberapa contoh indeks yang ada dalam I-HDI adalah faith index, life index, science index, family social index, dst. Dalam faith index, misalnya, variabel ini akan diukur menggunakan total jamaah yang beribadah di masjid/1000 populasi, tingkat korupsi, dan tingkat kriminal . Akan tetapi, meskipun terlihat komprehensif terdapat kesulitan untuk mengestimasi beberapa variabel indikator yang ada dalam I-HDI.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam menginginkan pembangunan manusia yang menyeluruh dan seimbang. Pembangunan manusia harus mencakup aspek moral, spiritual, dan material. Selain itu, pembangunan dalam perspektif Islam juga harus memenuhi 4 filosofi dasar, yaitu: tauhid, rububiyah, khilafah, dan tazkiyah.