Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Capek Kuliah? Bukan Menikah Solusinya
23 Juli 2022 16:53 WIB
Tulisan dari Maulani Dyah Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bisa duduk di bangku kuliah merupakan sebuah karunia yang sangat besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Pasalnya dari sekian banyaknya remaja di Indonesia bahkan di dunia, tak sedikit dari mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya sampai setinggi itu. Ada yang terkendala biaya, terhalang restu orang tua, ada pula yang sudah mendaftarkan diri di berbagai perguruan tinggi, namun tidak ada satupun yang lolos. Bahkan yang sudah masuk ke perguruan tinggi tertentu pun tidak semuanya bisa menuntaskan pendidikannya hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, mengutip dari Berita Harian Kompas per 29 Juni 2021, Bapak Prof. R. Agus Sartono selaku Deputi Menteri Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama (Kemenko PMK) mengatakan bahwa terdapat 1,9 juta remaja Indonesia yang belum bisa duduk di bangku kuliah. Terlebih lagi di masa pandemi ini jumlah mahasiswa yang putus kuliah yakni sebanyak 602.208 mahasiswa berdasarkan penuturan Sri Nurhidayah yang merupakan Kepala Lembaga Beasiswa BAZNAS.
Angka tersebut tentunya cukup memprihatinkan untuk kondisi pendidikan di Indonesia. Melihat banyaknya remaja yang tidak bisa berkuliah ataupun putus kuliah, maka hal tersebut sepatutnya menjadi pengingat bagi mereka yang masih berkesempatan untuk merasakan bangku perkuliahan hingga selesai agar semakin giat lagi dalam belajar. Akan tetapi tak bisa dipungkiri bahwa pada usia tersebut memang ujian terbesar bagi seorang mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya ialah keinginan untuk menikah. Keinginan tersebut sudah menjadi berita di kalangan mahasiswa di setiap semester. Hal tersebut memang saya rasakan dan saya lakukan pengamatan juga terhadap teman-teman saya baik di kampus maupun di jurusan.
ADVERTISEMENT
Pengalaman saya selama berkuliah dalam 2 tahun ini memang seringkali saya merasakan godaan ingin menikah. Tak hanya saya, teman-teman saya pun turut merasakannya dan mereka bagikan perasaan tersebut melalui status WhatsApp. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, terdapat 8 orang (termasuk saya) ingin menikah dengan dalih mata kuliah yang terlalu sulit, dosen yang susah ditebak suasana hatinya, tugas yang tak kunjung selesai ataupun kesulitan saat menghadapi bangku kuliah termasuk biaya yang dikeluarkan selama kuliah. Apalagi di masa pandemi ini hampir mayoritas mahasiswa mengalami kendala yang cukup signifikan saat menjalani kuliah daring. Aplikasi yang sering error, paket data yang sering habis di tengah mata kuliah, beberapa laman kampus yang susah diakses lantaran sistem sedang sibuk; seperti e-learning; siakad.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ saja, dosen pun masih ada yang tidak dapat memaklumi situasi dan kondisi mahasiswa yang diluar kendali yang seringkali membuat saya pribadi frustasi merasakannya. Di saat itulah banyak mahasiswa yang mengeluh ingin memberhentikan kuliahnya di tengah jalan. Berbagai keluh kesah pun mereka tuangkan melalui status WhatsApp yang sudah saya jelaskan tadi. “Capek banget gue kuliah. Dosennya seenaknya sendiri. Pengen nikah aja lah”, “Ya Allah, pengen punya ayang biar ada yang bisa semangatin nugas” (jujur ini saya sih yang sering ngeluh seperti ini :v), “Udah lah, capek gue kuliah. Tugas susah banget, kuota habis, nggak ada uang buat beli. Nikah aja lah biar ada yang nanggung hidup gue”.
ADVERTISEMENT
Permasalahan tersebut jika tidak bisa ditangani oleh yang bersangkutan, maka keinginan untuk segera menikah pun semakin menggebu-gebu. Di samping itu hormon juga turut memicu keinginan tersebut. Maka dari itu di sini saya akan membagikan beberapa tips yang mungkin bisa membantu teman-teman mahasiswa lainnya yang ada dalam situsi tersebut, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Itulah tadi beberapa tips dari saya untuk kalian yang sedang mengalami fase tersebut. keinginan untuk menikah itu wajar, kita juga manusia yang punya keinginan. Akan tetapi pikirkan lagi apa alasan kalian untuk menikah itu sudah benar-benar baik. Apakah hanya sebatas pelarian karena tidak mau merasakan susahnya kuliah? Kalau memang iya, coba deh pikirkan seberapa banyak remaja yang tidak bisa kuliah karena terkendala biaya dan lain sebagainya. Syukuri yang telah Allah berikan kepada kita dengan tetap belajar dengan sungguh-sungguh. Semoga kita semua tetap semangat sampai wisuda ya.