Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Rumah Baca Melati, Media Literasi untuk Masyarakat Desa Kalierang
27 November 2022 12:17 WIB
Tulisan dari Maulida Ayu Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah pusat maupun daerah mengeluarkan berbagai imbauan, peraturan, dan kebijakan yang diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu solusi yang diberikan pemerintah adalah dengan meniadakan aktivitas pembelajaran di sekolah yang kemudian diganti dengan sistem daring (dalam jaringan) atau pembelajaran melalui online. Namun, daring dianggap kurang efisien karena kurangnya interaksi antara siswa dan guru serta adanya fasilitas yang kurang memadai menjadi salah satu kendala dalam melakukan daring.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi di Wonosobo tepatnya di Desa Kalierang, banyak masyarakat yang menyayangkan dan sangat prihatin dengan kondisi ini karena tidak sedikit anak yang kesulitan dalam melakukan daring. Bagi orang tua, kegiatan daring dianggap menyulitkan karena kurangnya interaksi antara guru dan siswa yang telah menggeser beban mengajar dari guru kepada siswa dan orang tua. Apalagi jika orang tua memiliki keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia).
Keprihatinan ini membuat Pemerintah Desa Kalierang memutuskan untuk mendirikan Rumah Baca Melati dibantu Karang Taruna dan pemuda pemudi desa setempat. Rumah Baca Melati didirikan karena dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Kalierang terhadap pentingnya transformasi informasi, pengetahuan, dan pengalaman melalui pustaka. Sehingga dengan adanya fasilitas ini akan sangat membantu masyarakat untuk menyediakan sumber belajar secara offline.
Rumah Baca Melati yang dikelola Karang Taruna ini menjadi tempat maupun media belajar bersama bagi masyarakat dan untuk melestarikan budaya literasi sehingga dapat menciptakan masyarakat yang teredukasi, memiliki wawasan luas, dan berdaya saing. Adanya Rumah Baca Melati ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang sadar akan potensi diri dan mampu mengembangkan diri.
ADVERTISEMENT
"Jaman itu akan terus berkembang. Adanya revolusi 4.0 (fourth industrial revolution) dan fakta bahwa Indonesia pada tahun 2016 menempati urutan ke-2 dari bawah sebagai literasi terendah di dunia menurut riset UNESCO, telah menggerakkan keinginan kami untuk mendirikan Rumah Baca Melati. Hal ini diharapkan agar tingkat literasi masyarakat Indonesia khususnya Desa Kalierang dapat meningkat, selain itu agar masyarakat dapat terus mempertahankan budaya literasi karena budaya literasi itu penting dan perlu menjadi bagian dari aspek kehidupan," jelas Anisah, pengurus Rumah Baca Melati.
Rumah Baca Melati yang dibuka 2x dalam seminggu ini memiliki banyak peminat, pada hari Rabu dan Minggu yang dibuka untuk umum dan tidak hanya untuk warga desa setempat. Meskipun untuk bergabung dalam Rumah Baca Melati tidak dipungut biaya, namun koleksi buku yang dimiliki cukup beragam. Selain anggaran dari pemerintah desa untuk membeli buku baru, koleksi yang dikumpulkan juga berasal dari donasi yang dapat berupa buku baru maupun buku bekas layak baca.
Rumah Baca Melati cukup membantu anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah. Selain untuk membaca, belajar, dan mengerjakan tugas, Rumah Baca Melati juga mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas di dalam maupun luar ruangan dengan mengedepankan protokol kesehatan. Kegiatan di luar ruangan dilakukan agar anak-anak dapat lebih mengeksplor dalam belajar.
ADVERTISEMENT
Anisah menambahkan bahwa selain kegiatan di dalam ruangan, ada juga yang dilakukan di luar ruangan seperti tafakur alam karena Desa Kalierang memiliki potensi wisata alam yang menarik seperti Tuk Cen yang memiliki air yang sangat jernih. Dilakukannya tafakur alam bertujuan untuk mengenalkan tentang langit dan bumi kepada anak-anak.
Rumah Baca Melati ini pernah mendapat penghargaan dari Forum Anak Kreatif Wonosobo dan diundang pada acara Festival Dolanan Anak sebagai peringatan Hari Anak Nasional 2022 yang diselenggarakan di Alun-Alun Wonosobo. Selain itu, Rumah Baca Melati pernah mendapat kunjungan dari Duta Genre Kabupaten Wonosobo, Komunitas Wonosobo Sehat, dan Komunitas Pegiat Literasi Wonosobo.