Konten dari Pengguna

Pelayanan Tenaga Kesehatan Kepada Pasien BPJS

Maulida Hardiana
Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
14 Juni 2023 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maulida Hardiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyaknya permasalahan indonesia yang dimiliki saat ini, tentang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Permasalahan yang paling banyak di alami oleh indonesia yaitu mengenai kesehatan. Kesehatan itu sangat penting dan jangan disepelekan karena menyangkut dengan nyawa. Kesehatan merupakan kondisi tubuh yang sehat, dan bisa melakukan hal-hal produktif, baik secara fisik ataupun mental. Maka dari itu, sangat penting untuk masyarakat agar menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan orang sekitar.
ADVERTISEMENT
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah salah satu program dari pemerintah yang sangat penting untuk masyarakat. Program ini memberikan jaminan kesehatan yang terjangkau dan juga merata bagi seluruh masyarakat indonesia tanpa memandang apapun status sosialnya. Apabila kita ingin kesehatan yang merata, kita juga harus memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Yang saat ini kita ketahui tingkat pelayanan tenaga kesehatan yang dimiliki oleh indonesia masih dibilang sangat rendah.
Karena hal itu, tenaga kesehatan banyak melakukan diskriminasi terhadap pasien, terutama pasien BPJS. Di indonesia banyak tenaga kesehatan yang terlalu menyepelekan pasien yang menggunakan kartu BPJS. Sebab dimata mereka pasien tersebut membayar mereka dengan murah, padahal program tersebut adalah bantuan langsung dari pemerintah. Pasien BPJS pun tidak semata-mata berobat dengan gratis, mereka juga bayar setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Pasien BPJS seringkali mendapatkan diskriminasi yaitu, dimulai dari rumah sakit tingkat pertama hingga puskesmas. Pertama, waktu tunggu yang lama. pasien BPJS disuruh menunggu nomor antrian oleh tenaga medis, tetapi sudah beberapa menit bahkan berjam-jam tidak kunjung dipanggil, malah pasien tersebut yang berinisatif untuk menanyakan sendiri.
ilustrasi tenaga medis dan pasien, pexels.com
Kedua, kurangnya diperhatikan oleh tenaga medis. saat berobat setiap pasien pasti menanyakan hal apapun yang belum diketahuinya dan tenaga medis pasti memberitahu pasien tersebut dengan detail, namun tidak untuk pasien BPJS mereka harus berkali-kali menanyakan dan tenaga medis terlihat menjawab dengan buru-buru dan malas meladeni.
Ketiga, prosedur pengobatan yang tidak jelas. Pasien BPJS sering mendapat obat yang tidak sesuai bahkan hingga kekurangan obat, sehingga pasien tersebut harus membeli obatnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Keempat, ruang rawat inap. Terkadang pasien BPJS yang rawat inap harus dipulangkan dengan keadaan yang belum sembuh total karena, ruang rawat inap yang sudah penuh dan ada pasien yang sudah membayar uang di muka untuk ruang tersebut.
Dengan adanya penjelasan diatas dan fakta yang ada, sangat jelas sekali bahwa tenaga medis terlihat membedakan pasien yang menggunakan BPJS dengan yang tidak. Serta, memberi pertolongan terlebih dahulu kepada pasien yang mempunyai uang di muka, daripada pasien yang menggunakan kartu BPJS.
Maka dari itu, masyarakat sangat berharap kepada tenaga medis agar tidak membeda-bedakan setiap pasien dan memberikan pelayanan yang sama terhadap pasien, tanpa melihat status ekonominya. Serta tenaga medis juga diharapkan agar memperhatikan pasien BPJS sehingga mereka merasa dihargai keberadaannya. Dan tenaga medis juga harus selalu membimbing dan menjelaskan segala prosedur pengobatan dengan jelas dan juga detail kepada semua pasien di indonesia.
ADVERTISEMENT