Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kenali Heat Stroke, Pencegahan, dan Penanganan yang Tepat
25 November 2023 16:58 WIB
Tulisan dari Maulida Syifa Kamila Makarim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu Heat Stroke?
Menurut New England Journal of Medicine, heat stroke (sengatan panas) adalah kondisi yang paling berbahaya dalam spektrum penyakit yang berkembang mulai dari kelelahan akibat panas hingga sengatan panas, yang temuannya sama adalah hipertermia (kenaikan suhu tubuh ketika akumulasi panas tidak diiringi dengan pembuangan panas selama berolahraga atau paparan tekanan panas lingkungan). Peningkatan suhu tubuh yang signifikan, biasanya namun tidak selalu lebih tinggi dari 40°C, merupakan salah satu dari serangkaian gejala klinis yang dikenal sebagai heat stroke.
Semua kelompok etnis rentan terhadap heat stroke, yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Ini adalah keadaan darurat medis dengan tingkat kematian sebesar 71% dan tingkat kesakitan dan kematian yang lebih tinggi. Risiko cuaca terkait dengan rasio kematian dan kesakitan yang lebih besar di seluruh dunia adalah suhu panas yang berlebihan. Biasanya, paparan panas dalam waktu lama atau aktivitas fisik apa pun di suhu panas menyebabkan masalah ini.
ADVERTISEMENT
Klasifikasi Heat Stroke
Heat stroke memiliki klasifikasi yang bergantung pada penyebabnya. Heat stroke dapat diklasifikasikan sebagai klasik atau aktivitas. Kedua bentuk tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan mengeluarkan terlalu banyak panas tubuh, meski memiliki penyebab mendasar yang berbeda.
1. Heat stroke klasik
Sering terjadi sebagai epidemi di kalangan lansia yang kemampuan penyesuaian fisiologisnya terhadap tekanan panas terganggu, orang yang sakit kronis, dan mereka yang tidak mampu merawat dirinya sendiri.
2. Heat stroke aktivitas
Keadaan darurat medis dan berhubungan langsung dengan aktivitas fisik yang berat. Penyakit ini dapat menyerang atlet, pekerja (misalnya petugas pemadam kebakaran dan pekerja pertanian), tentara, dan pihak lain yang melakukan aktivitas dalam intensitas berat dan lamanya durasi latihan serta paparan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Faktor Risiko Heat Stroke
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya heat stroke, dibedakan menjadi dua sumber ada yang berasal dari lingkungan dan faktor luar lingkungan.
1. Faktor luar lingkungan
Dehidrasi
Dehidrasi adalah proses kehilangan cairan, yang biasanya menghasilkan keadaan hipohidrasi (volume air tubuh lebih rendah dari normal). Dalam kondisi normal, kita semua kehilangan air tubuh setiap hari melalui keringat, air mata, pernapasan, urin, dan tinja. Ketika seseorang menjadi sangat sakit karena demam, diare, atau muntah, dehidrasi terjadi. Hal ini juga terjadi jika seseorang terlalu banyak terkena sinar matahari dan kurang minum air.
Obesitas
Berat badan berlebih dapat mempengaruhi kemampuan tubuh mengatur suhu dan menyebabkan tubuh menahan lebih banyak panas.
ADVERTISEMENT
Penyakit penyerta
Pada individu yang memiliki penyakit penyerta seperti, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal akan lebih beresiko terkena heat stroke.
2. Faktor lingkungan
Suhu lingkungan, kelembaban udara, jumlah radiasi panas yang berada di lingkungan adalah faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya heat stroke.
Gejala Heat Stroke
Berikut ini adalah beberapa gejala heat stroke yang harus diketahui untuk mendapatkan penanganan medis segera.
Pencegahan Heat Stroke
Pencegahan perlu upaya seluruh anggota untuk melakukan tindakan agar terhindar dari heat stroke. Pencegahan tersebut adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Penanganan Heat Stroke
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani heat stroke, diantaranya:
Referensi
ADVERTISEMENT