Konten dari Pengguna

Menelaah Sifat Terpuji melalui Manuskrip Kuno

maulidasyarah
Mahasiswa bahasa dan sastra arab uin Syarif Hidayatullah Jakarta
12 Desember 2020 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari maulidasyarah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan berulang kali. Akhlak itu ada dua macam yaitu akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah yang akan kita bahas kali ini hanyalah akhlak mahmudah. Sedangkan pengertian akhlak menurut islam yang diambil dari bahasa arab yaitu khuluk yang memiliki arti bertingkah laku, tabiat, etika. Menurut istilah yaitu sifat yang dimilliki seseorang dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya akhlak mahmudah ini terdapat pada diri kita. Seperti nabi – nabi kita terdahulu yang telah memiliki dan mengamalkannya. Kita akan bahas beberapa akhlak mahmudah atau sifat – sifat terpuji yang dalam penjelasannya disertai dengan dalil – dalil yang masing – masing dikutip dari hadits Nabi dan ungkapan para ulama. Sebelum kita memasuki isi naskah pasti diantara teman – teman ada yang masih bingung atau bahkan tidak tahu apasih naskah itu? Apa itu manuskrip? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata naskah diartikan sebagai :karangan yang masih ditulis dengan tangan. Sedangkan dalam konteks filologi Indonesia, kata ‘naskah’ dan ‘manuskrip’ dipakai dalam pengertian yang sama, yaitu merujuk pada dokumen yang di dalamnya terdapat teks tulisan tangan, baik berbahan kertas (kebanyakan kertas Eropa), daluwang (kertas lokal dari daun saeh), lontar (kertas lokal dari daun lontar), bambu, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
MANUSKRIP LKK_SUMBAR2015_KHU005
1. Raja’ (pengharapan)
Raja’ adalah berharap atau mengharapkan keridhaan Allah Swt dan rahmat darinya. Dalam naskah ini diartikan raja’ adalah keterikatan hati yang diinginkan dengan alasan yang menuntunnya pada ketaatan. Dalam firmannya Q.S Azzumar : 53
قل يعبادي الذين اسرفوا على انفسهم لاتقنطوا من رحمة الله ان الله يغفر الذنوب جميعا انه هو الغفور الرحيم (۳۵)
“katakanlah, ‘Wahai hamba – hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa – dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Kemudian dalam Hadits Rasulullah bersabda
أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه حيث يذكرني
“Aku menuruti prasangka hamba terhadp-Ku, dan Aku selalu bersama selagi ia mengingatKu.
ADVERTISEMENT
2. Haya’ (malu)
Haya’ adalah rasa malu yang kita miliki apabila kita tidak menjalankan perintah Allah, dan malu apabila melanggar apa yang telah Allah perintahkan kepada kita semua. Rasulullah SAW bersabda : الحياء من الايمان yang berarti “Malu itu sebagian dari iman”( HR Muttafaq alaih). Sifat malu merupakan warisan para Nabi terdahulu, sudah sepatutnya kita miliki. Dan sesungguhnya rasa malu yang hakiki adalah sebuah akhlak yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan keji dan mencegah dari tidak menunaikan hak orang – orang yang berhak.
3. Tawadhu’ (kerendahan hati)
Dalam naskah ini terdapat kalimat “Dan turunkan sayapmu orang mukmin” maksud dari kalimat Turunnya sayap adalah metafora untuk kerendahan hati.
ADVERTISEMENT
وعن عياض بن حمار رضي الله عنه قال : قال رسول الله ﷺ : إنّ الله تعالى أوحى إليّ أن تواضعوا, حتّى لا يبغي أحد علي أحد, ولا يفخر أحد علي أحدز (أخرجه مسلم)
“Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu’. Sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya. (HR Muslim).
4. Berbakti kepada orang tua
Sebagai anak sudah sewajibnya kita berbakti kepada orang tua, karena tuhan telah memerintahkan dalam kitab sucinya, salah satu nya yaitu dalam surat Al – Isra : 23
وقضي ربّك ألاّ تعبدوا إلاّ إيّاه و با لولدين إحساناۚ إمّا يبلغنّ عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أفّ ولا تنهر هما وقل لهما وقل لهما قولا كريما
ADVERTISEMENT
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu dan bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua – duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali – kali janganlah engkau mengatakan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik.
5. Khauf (takut)
Khauf adalah rasa khawatir atau takut terhadap sesuatu di masa depan yang belum diketahui secara pasti dan dianggap membawa bahaya atau keburukan. Motif dari rasa khawatir atau ketakutan adalah mengetahui penyebab yang dibenci. Dalam Q.S Arrahman :46
ولمن خاف مقام ربه جنّتن
“Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga”
ADVERTISEMENT
قال صلى الله عليه وسلم : لو تعلمون ما أعلم لتضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا (روه البخاري)
“Kalau sekiranya kalian tahu apa yang aku tahu, pastinya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis” yang dimaksud sedikit tertawa dan banyak menangis disini adalah terkait dengan keagungan Allah dan kemurkaanNya terhadap orang yang bermaksiat kepadaNya , juga kedahsyatan yang akan terjadi ketika dicabutnya ruh dan kematian, juga alam kubur dan hari kiamat, dan kesesuaian banyaknya menangis dengan sedikitnya tertawa dalam kedudukan ini adalah jelas dan yang dimaksud adalah membuat takut.
Masih banyak lagi sifat – sifat terpuji lainnya yang terdapat pada naskah, ini hanya beberapa saja yang saya ulaskan. Sila kunjungi website https://lektur.kemenag.go.id/ untuk mengetahui secara lengkapnya. Dengan mampir sebentar siapa tahu kita jadi makin tertarik untuk membaca manuskrip – manuskrip kuno melalui akses internet, karena sudah banyak didigitalisasi sehingga kita tidak perlu lagi untuk terjun langsung ke lapangan untuk mencari manuskrip.
ADVERTISEMENT