Konten dari Pengguna

Filsafat? Bagaimana Filsafat Membantu Permasalahan Kita?

Putri Maulidiyah
Mahasiswa psikologi Universitas Brawijaya
17 Juni 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Maulidiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernah nggak, sih, merasa kalau persoalan hidup kita makin hari malah semakin kompleks? Kadang kerjaan tiba-tiba menumpuk banget terus banyak pikiran, konflik batin yang bikin overthinking, sampai bingung akan jati diri sendiri. Bahkan, untuk nonton serial drama yang lagi kita suka, nih, dan udah masuk watchlist jadi terasa nggak menarik lagi karena permasalahan yang lagi kita hadapin.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang semakin kompleks ini bukan terbatas pada skala mikro saja, tetapi permasalahan-permasalahan ini juga terjadi dalam skala makro atau universal, seperti climate change, hilangnya moralitas, hingga kesenjangan sosial.
Photo by Pixabay
Yuk, kenalan lebih jauh dengan filsafat. Filsafat lebih dari sekadar pemikiran kuno dan jadul, lho! Filsafat juga bukan cuma instrumen analitis dan sebatas teoretis saja, tetapi filsafat dapat memberikan kita pemahaman lebih dalam terkait permasalahan-permasalahan yang penuh kompleksitas. Penasaran? Ayo, simak pembahasannya!

Filsafat?

Filsafat atau philosophy secara etimologis berasal dari dua kata Yunani, yaitu philos (love) dan sophos (wisdom) yang berarti "love of wisdom". Mencintai kebijaksanaan berarti memiliki hasrat untuk mencari, memahami, dan mengimplementasikan pengetahuan yang bermanfaat. Mencintai kebijaksanaan juga berarti terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pengetahuan dan mengajak untuk mendalami pemahaman konsep-konsep seperti eksistensialisme, estetika, dan etika secara logis. Filsafat bertujuan untuk memahami daripada mengungkap jawaban sebenarnya atas pertanyaan-pertanyaan filosofis.
ADVERTISEMENT
Filsafat lahir ketika individu mulai mempertanyakan sifat dasar eksistensi hingga mencari jawaban atas pertanyaan tentang tempat mereka di dalamnya. Pertanyaan ini sering kali muncul sebagai respons terhadap absensi yang dirasakan dalam penjelasan agama atau budaya, yang mendorong individu untuk mengembangkan sistem pemikiran mereka sendiri dalam memahami dunia.

Cabang Ilmu Filsafat

Untuk membuat pembahasan ilmu dan pendekatan yang lebih sistematis, filsafat dibagi menjadi beberapa bidang atau cabang studi.
ADVERTISEMENT

So, How Philosophy Help Us?

Lalu, gimana, sih, filsafat dapat berkontribusi untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada?
Photo by Pixabay
ADVERTISEMENT

REFERENSI

Bertens, K. (2018). Apa itu Filsafat? Dalam K. Bertens, J. Ohoitimur, & M. Dua (Eds.), Pengantar Filsafat (hlm. 29-60). Penerbit Kanisius.
Farieta, A., & Delprato, M. (2024). The effect of philosophy on critical reading: Evidence from initial teacher education in Colombia. International Journal of Educational Development, 104, 102974. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2023.102974
Hannon, M., & Nguyen, J. (2022). Understanding philosophy. Inquiry, 1–37. https://doi.org/10.1080/0020174x.2022.2146186.
Hofweber, T. (2023, March 13). Logic and Ontology (Stanford Encyclopedia of Philosophy). Plato Standford Edu. https://plato.stanford.edu/entries/logic-ontology/#Onto
Hołub, G., & Duchliński, P. (2016). How philosophy can help in creative thinking. Creativity Studies, 9(2), 104–115. https://doi.org/10.3846/23450479.2016.1241834
Steup, M., & Neta, R. (2020, April 11). Epistemology (Stanford Encyclopedia of Philosophy). https://plato.stanford.edu/entries/epistemology/
ADVERTISEMENT
Whistler, D. (2022). The experience of reading philosophy. Frontiers in Psychology, 13. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.1019681.