Konten dari Pengguna

Warisan Budaya Nusantara: Jejak Maritim di Pelabuhan Surabaya

Mawar Dwy Intan
Saya seorang mahasiswi di Universitas Jember yang menyukai dunia tulis-menulis dan puisi. Menyukai dunia kata-kata, mengungkapkan perasaan melalui bait-bait puisi dan berusaha menggabungkan keindahan kata-kata dengan ilmu pengetahuan
24 September 2023 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mawar Dwy Intan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Situasi terkini Pelabuhan Tanjuk Perak pada 30 Juni 2023 . Foto: Dimas Wahyu Saputra
zoom-in-whitePerbesar
Situasi terkini Pelabuhan Tanjuk Perak pada 30 Juni 2023 . Foto: Dimas Wahyu Saputra
ADVERTISEMENT
Kalian pernah dengar tentang Pelabuhan Tanjung Perak? Pelabuhan tua nan megah di Surabaya ini punya sejarah panjang yang menarik untuk diketahui. Pelabuhan Tanjung Perak dibangun pada tahun 1893 di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Saat itu, pelabuhan ini difungsikan sebagai pintu gerbang perdagangan dan transportasi laut di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Selama lebih dari satu abad, Pelabuhan Tanjung Perak telah menjadi saksi bisu perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat Surabaya. Banyak cerita menarik tersimpan di balik tembok-tembok tua pelabuhan ini. Dari kisah petualangan para pelaut dan pedagang, hingga tragedi-tragedi kelam yang pernah terjadi.
Nah, yuk kita mulai petualangan ke masa lalu dan menjelajahi sejarah Pelabuhan Tanjung Perak lewat tulisan ini. Siapkan dirimu untuk diajak berkelana ke zaman dahulu kala dan menyusuri kisah-kisah menarik dari salah satu pelabuhan tertua di Pulau Jawa ini.

Sejarah Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak

Susana arus balik mudik 2019 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
Tanjung Perak Port berdiri sejak zaman Belanda. Pelabuhan ini didirikan pada tahun 1856 dan dikenal sebagai Pelabuhan Samarang. Saat itu, Tanjung Perak Port hanya melayani kapal-kapal kecil Belanda yang singgah di Samarinda. Setelah kemerdekaan Indonesia, pelabuhan ini dikembangkan menjadi pelabuhan internasional.
ADVERTISEMENT
Pemerintah membangun dermaga dan peralatan bongkar muat modern untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan. Pada 1970-an, pemerintah membangun Terminal Peti Kemas untuk mengendalikan arus peti kemas yang semakin meningkat. Selain itu, dibangun pula jalur kereta api untuk menghubungkan pelabuhan dengan daerah pedalaman.
Di era 1990-an, pemerintah meningkatkan kedalaman alur pelayaran menjadi 12 meter untuk kapal berukuran hingga 50.000 DWT. Hal ini membuat Tanjung Perak Port semakin diminati oleh perusahaan pelayaran internasional. Volume kargo dan peti kemas pun meningkat tajam.
Saat ini, Tanjung Perak Port telah berkembang menjadi pelabuhan terbesar di Jawa. Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas modern seperti container yard, gudang, dan peralatan bongkar muat berteknologi tinggi. Dengan sejarah panjangnya, Tanjung Perak Port patut disebut sebagai saksi bisu perkembangan perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT

Peran Pelabuhan Tanjung Perak di Masa Kolonial

Sejak zaman penjajahan Belanda, Tanjung Perak sudah berperan penting sebagai pelabuhan utama di Pulau Jawa. Pelabuhan ini dibangun pada tahun 1837 dan menjadi pintu gerbang perdagangan laut Hindia Belanda.
Tanjung Perak menjadi pusat perdagangan laut di Hindia Belanda karena letaknya yang strategis di jalur pelayaran dunia. Pelabuhan ini menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan pelabuhan-pelabuhan di Eropa, Tiongkok, dan daerah lain di Nusantara.

Peran dalam Perdagangan

Tanjung Perak berperan dalam memajukan perekonomian Hindia Belanda. Pelabuhan ini mendatangkan berbagai barang impor seperti mesin-mesin industri, kapal, dan barang konsumsi. Sedangkan barang ekspor melalui Tanjung Perak adalah rempah-rempah, kopi, gula, dan hasil pertanian lainnya.
Peran Tanjung Perak semakin penting pada abad ke-19. Volume barang yang ditangani pelabuhan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1900-an, Tanjung Perak bahkan menjadi pelabuhan tersibuk di Asia Tenggara dengan menangani lebih dari 50 persen seluruh perdagangan laut Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Dengan peran krusialnya dalam perdagangan, Tanjung Perak telah membantu Belanda memperluas pengaruh dan mendapatkan keuntungan ekonomi di Hindia Belanda. Tidak heran jika Belanda berupaya mempertahankan kendali atas pelabuhan ini hingga akhir masa penjajahannya.

Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Pasca Kemerdekaan

Susana arus balik mudik 2019 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
Pasca kemerdekaan, pemerintah Indonesia berupaya mengembangkan fasilitas pelabuhan Tanjung Perak. Pada tahun 1950-an, pemerintah membangun dermaga baru dan memperluas area pelabuhan. Pemerintah juga membangun fasilitas bongkar muat barang seperti portal kran, forklift, dan lainnya.
Di era 1970-an, pemerintah melanjutkan pengembangan dengan membangun terminal peti kemas. Terminal ini dibangun untuk menampung kapal peti kemas yang makin banyak berlabuh di Tanjung Perak. Pembangunan terminal peti kemas ini ditujukan untuk meningkatkan volume bongkar muat peti kemas di pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1980-an, pemerintah kembali melakukan pengembangan dengan membangun dermaga khusus untuk kapal penumpang. Dermaga ini dibangun agar kapal-kapal penumpang dapat berlabuh dan bongkar muat penumpang dengan lebih efisien. Selain itu, pemerintah juga membangun fasilitas seperti ruang tunggu penumpang, rest area, dan tempat parkir kendaraan.
Di era 1990-an hingga kini, pengembangan pelabuhan Tanjung Perak terus dilakukan. Pemerintah membangun terminal khusus untuk kapal container, kapal curah cair, kapal curah kering, dan kapal ro-ro.
Pembangunan terminal-terminal khusus ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja bongkar muat kapal sesuai dengan jenis muatannya masing-masing. Pengembangan pelabuhan Tanjung Perak terus dilakukan hingga saat ini agar dapat mengakomodasi peningkatan volume perdagangan laut nasional maupun internasional.
Adapun perubahan dalam pembangunan Pelabuhan Surabaya, antara lain sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Transformasi Menjadi Pelabuhan Terbesar di Jawa

Tanjung Perak Port berubah menjadi pelabuhan terbesar di Jawa pada awal abad ke-20. Pada tahun 1901, pemerintah kolonial Belanda mulai memperluas pelabuhan Tanjung Perak untuk mengakomodasi kapal-kapal besar.
Mereka membangun dermaga baru, gudang, dan fasilitas bongkar muat. Pelabuhan ini dikembangkan untuk mendukung perkebunan gula dan tembakau di Jawa Timur.

2. Perluasan Skala Besar

Pada tahun 1910-an, pemerintah kolonial Belanda melakukan perluasan skala besar di Tanjung Perak. Mereka membangun terminal peti kemas, dermaga khusus batu bara, dan memperpanjang dermaga untuk kapal penumpang. Perluasan ini bertujuan untuk memenuhi peningkatan volume perdagangan, khususnya ekspor batu bara, gula, dan tembakau dari Jawa Timur.
Selama Perang Dunia I, aktivitas di pelabuhan ini sedikit berkurang. Namun, setelah perang usai, Tanjung Perak kembali ramai. Pelabuhan ini menjadi pintu gerbang utama untuk perdagangan internasional di Jawa Timur. Volume kargo yang ditangani terus meningkat dari tahun ke tahun, seperti batu bara, kopi, karet, dan cengkeh.
ADVERTISEMENT

3. Pelabuhan Modern

Pada tahun 1960-an, pemerintah Indonesia melakukan modernisasi di Tanjung Perak. Mereka membangun terminal peti kemas baru yang lebih besar, peralatan bongkar muat modern, dan memperdalam alur pelayaran untuk kapal-kapal besar. Modernisasi ini meningkatkan kapasitas bongkar muat hingga 2 juta ton per tahun.
Hari ini, Tanjung Perak Port adalah pelabuhan terbesar keempat di Indonesia. Pelabuhan ini menangani sekitar 60 persen total volume perdagangan luar negeri di Jawa Timur. Tanjung Perak terus berkembang untuk mendukung perekonomian di kawasan timur Indonesia.

Harapan ke Depan bagi Pelabuhan Tanjung Perak

Suasana pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sebagai pelabuhan terbesar di Jawa, Tanjung Perak memiliki masa depan yang cerah. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia, volume kargo dan penumpang yang melewati pelabuhan ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa dekade ke depan.
ADVERTISEMENT

1. Peningkatan Kapasitas

Untuk mengakomodasi peningkatan ini, otoritas pelabuhan berencana untuk memperluas area dermaga dan terminal penumpang. Rencana jangka panjang juga termasuk pembangunan terminal peti kemas yang lebih modern dan efisien. Dengan demikian, Tanjung Perak dapat melayani lebih banyak kapal dan menangani lebih banyak kargo serta penumpang.

2. Kerja Sama Internasional

Otoritas pelabuhan juga berusaha memperkuat kerja sama dengan mitra internasional. Dengan menjalin kesepakatan dengan pelabuhan-pelabuhan utama di Asia, misalnya Singapura dan Malaysia, arus barang dan orang dapat diperlancar. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan secara keseluruhan.
Di masa depan, Tanjung Perak berpotensi untuk menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Asia Tenggara. Dengan terus memperluas kapasitas dan jangkauan operasinya, pelabuhan ini dapat melayani lebih banyak kapal kargo dan kapal penumpang dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, masa depan Tanjung Perak sebagai pintu gerbang perdagangan Jawa terlihat cerah. Pelabuhan ini diperkirakan akan terus berkembang dan memainkan peran penting dalam perekonomian nasional.
Dan begitulah, pelabuhan Tanjung Perak yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda ini telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan sejarah. Pelabuhan ini adalah bukti nyata betapa pentingnya jalur perdagangan laut bagi perekonomian Jawa Timur kala itu.
Meskipun kini pelabuhan Tanjung Perak sudah tidak semegah dulu, namun sejarahnya akan selalu terkenang. Bagi warga Surabaya, Tanjung Perak adalah lambang kebanggaan kota. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pelabuhan tua ini dan menyelami sejarahnya yang begitu panjang dan menarik.