Fenomena Ondel-ondel Jalanan di Jakarta

sari
Administration Staff Telecommunication.
Konten dari Pengguna
23 Juni 2022 17:42 WIB
comment
500
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Entah sejak kapan ondel-ondel marak di jalanan ibu kota, padahal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membuat aturan yang melarang keberadaan ondel-ondel untuk dijadikan alat bagi pengamen jalanan mencari nafkah. Pengamen ondel-ondel ini berseliweran setiap sore hingga malam. Mereka melakukan pertunjukan tidak hanya di jalanan besar, tapi juga di perkampungan.
Foto Ondel-ondel: Perdana Kurniawan Arta, Unsplash
Ondel-ondel adalah kesenian khas masyarakat Betawi. Figurnya selalu ada di setiap perayaan HUT DKI Jakarta. Ondel-ondel ditampilkan di acara pesta rakyat, hiasan ornamen jalan protokol, atau gedung bersejarah yang menjadi ikon kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ondel-ondel mengenakan pakaian adat Betawi. Boneka ini terdiri dari ondel-ondel perempuan (Nyak) dan laki-laki (Babe). Ondel-ondel laki-laki dibuat merah untuk semangat dan keberanian. Sedangkan ondel-ondel wanita berwarna putih sebagai simbol kesucian.
Waktu kecil, saya hanya bisa menonton ondel-ondel di perayaan ulang tahun Jakarta atau di tempat-tempat wisata di Jakarta. Itupun saya tidak tertarik melihatnya karena posturnya yang menakutkan bagi sebagian anak kecil, termasuk saya. Namun beranjak dewasa, ondel-ondel bukanlah hal yang menakutkan lagi. Ada banyak cerita menarik di balik kisah ondel-ondel sebagai simbol budaya Betawi. Ondel-ondel ini pun tidak bisa dimainkan oleh sembarangan orang, ada iringan musik gambang kromong, tanjidor, pencak Betawi, bende, ningnong, rebana, dan ketimpring.
Namun kini nasib ondel-ondel sebagai bagian dari budaya asli Betawi semakin terpinggirkan. Jika dulu atraksi ondel-ondel berkelas karena ditampilkan di acara-acara besar, kini ondel-ondel identik dengan pengamen jalanan yang berkeliaran di tengah teriknya Jakarta.
ADVERTISEMENT
Memang tidak ada salahnya para pengamen ondel-ondel ini mengais rezeki di jalanan, namun sebagai ikon budaya asli Betawi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya mengakomodir kreativitas para ondel-ondel jalanan ini agar bisa naik kelas. Memberikan pelatihan tentang bagaimana atraksi ondel-ondel ini seharusnya dipentaskan dan melestarikannya dengan dengan cara memamerkan atraksi ondel-ondel di acara pemerintahan atau di pesta-pesta rakyat.
Memang tidak mudah, karena membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, tidak hanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta namun juga semua elemen masyarakat. Semoga ondel-ondel sebagai identitas budaya Betawi bisa lebih mendunia seperti ikon daerah lainnya di Indonesia. Tarian reog, kesenian gamelan, musik angklung atau tarian barong sudah bisa dipentaskan di manca negara dan menjadi terkenal. Suatu saat bukan tidak mungkin tarian ondel-ondel juga bisa dikenal dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Dirgahayu yang ke-495 Jakarta, semoga budaya Betawi tetap terjaga dan tidak tergerus oleh modernisasi dan kemajuan infastrukturnya.
#HUTDKI495