Kebaya Encim dan Perempuan Betawi

sari
Administration Staff Telecommunication.
Konten dari Pengguna
26 Juni 2022 14:10 WIB
comment
500
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah peserta perempuan berkebaya Indonesia saat berolahraga di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta, Minggu (19/6/2022). Foto: Fakhri Hermansyah/Antara Foto
Ketika saya masih di sekolah dasar, ada kegiatan sekolah yang disebut parade karnaval. Hal ini biasanya dilakukan sebelum perayaan hari kemerdekaan Indonesia atau Hari Kartini. Setiap anak akan diwajibkan memakai pakaian adat dari nusantara dan berdandan sesuai adat daerahnya.
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak mengenal kebaya kerancang tradisional Betawi? Nama lain dari kebaya kerancang ini adalah encim. Saya selalu memakai kebaya encim di parade karnaval sekolah ketika kecil. Menengok ke belakang, itu sangat menyenangkan ketika saya masih di sekolah dasar. Dengan semangat, saya mengikuti pawai karnaval dengan memakai kebaya encim ala Betawi. Sedangkan teman-teman yang lain memakai pakaian adat seperti Jawa, Batak, Papua, Kalimantan, dan lain-lain.
Saat itu saya tidak tahu nama pakaian yang saya kenakan, yang saya tahu hanyalah pakaian adat Betawi. Setelah dewasa dan bekerja, akhirnya saya tahu bahwa pakaian adat Betawi disebut kebaya kerancang atau encim. Kebetulan di kantor pada hari-hari tertentu pegawai wanita diwajibkan memakai kebaya encim sebagai bentuk ikut melestarikan budaya daerah.
ADVERTISEMENT
Pakaian adat DKI Jakarta didominasi oleh pakaian adat Betawi, suku yang menjadi ikon budaya Jakarta. Sulaman Kancang merupakan hasil kreasi seni perempuan Betawi yang sudah berkulturasi dengan budaya pendatang seperti Cina, Arab, Belanda, dan Portugis. Designnya juga sudah bercampur dengan kemampuan mengolah dan imajinasi para wanita Betawi di kala itu. Bahan kebaya dibordir dengan motif bunga pada bagian sondai dan pada bagian pergelangan tangan.
Meski zaman sudah serba modern, namun pakaian adat DKI Jakarta masih terus lestari sampai sekarang. Di masa sekarang, kebaya encim semakin berkembang dan modelnya dimodifikasi agar terlihat modern. Kebanyakan kebaya encim yang dijumpai di masa kini dibuat dari bahan-bahan seperti organdi, silk brokat, sutra alam dan lainnya.
ADVERTISEMENT
DKI Jakarta sebenarnya kaya akan budaya dan adat, bahkan pada pertunjukan None dan Abang Jakarta juga suka menampilkan pakaian adat Betawi lainnya seperti kebaya badriah, baju demang atau batik Betawi dengan motif seperti ondel-ondel, jali-jali, ngaronjeng, dan sebagainya. Sebagai warga DKI Jakarta, saya bangga dengan budaya Betawi yang masih dilestarikan hingga sekarang. Semoga budaya dan adat istiadat Betawi ini akan tetap terpelihara selamanya.
Jalan-jalan ke Pulau Tidung, jangan lupa beli sukun. Selamat HUT DKI Jakarta ke-495, semoga warganya makin sejahtera dan rukun.
#HUTDKI495