Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Urgensi PTM 100%: Pedang Bermata Dua
24 April 2022 18:50 WIB
Tulisan dari Maxwell Salvador Surya Atmaja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia kian hari kian membaik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang terus mengalami penurunan. Pada tanggal 18 April 2022, jumlah teridentifikasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 559 kasus, jumlah ini tentu dapat dikatakan sangat sedikit bila dibandingkan dengan 64.718 kasus positif Covid-19 yang teridentifikasi pada tanggal 16 Februari 2022. Hal ini dipicu oleh kesadaran masyarakat untuk melakukan 5M dan mengikuti program vaksinasi yang diberikan. Tercatat, total vaksinasi dosis 1 per 18 April 2022 mencapai 193.389.467 dosis atau sebesar 95,26% dari target sasaran sebanyak 208.265.720 dosis.
ADVERTISEMENT
Melalui Surat keputusan Bersama (SKB) Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), pembelajaran tatap muka 100% sudah boleh dilaksanakan sejak tahun 2022 asalkan memenuhi beberapa persyaratan, misalnya negatif Covid-19, melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, dan PPKM di suatu daerah. Melalui SKB 4 menteri tersebut, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan sejak awal pandemi Covid-19 di Indonesia, tepatnya bulan Maret 2020, dapat secara berangsur diganti menjadi pembelajaran tatap muka seperti sebelum pandemi.
Pembelajaran di masa pandemi memang menjadi perhatian masyarakat umum. PJJ yang dilaksanakan demi melindungi keselamatan civitas akademika di masa pandemi ternyata memiliki beberapa kekurangan. Melalui PJJ, pembelajaran tidak dapat diserap sepenuhnya oleh siswa, apalagi ditambah dengan tugas yang cukup banyak. PJJ menyebabkan 44,56% siswa mengalami stress, 10,2% di antaranya bahkan mengalami stress sangat berat. Salah satu faktor utama adalah tidak ada sekat pembatas antara ruang belajar dan ruang untuk istirahat bagi siswa yang belajar dari rumah. Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka menjadi hal yang dinantikan para siswa karena mereka juga dapat bersosialisasi secara langsung.
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini kasus Covid-19 telah berhasil ditekan, tetapi masyarakat dan pemerintah tidak boleh lengah. Protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan secara ketat, vaksinasi pun harus terus digenjot sehingga dapat memenuhi sasaran target vaksinasi untuk menciptakan herd immunity karena saat ini capaian dosis 2 dan 3 masih terbilang rendah. Pembelajaran tatap muka 100% juga tidak bisa dipaksakan pada seluruh jenjang pendidikan, untuk mahasiswa dan siswa SMA yang dapat dikatakan telah memiliki kesadaran diri untuk menjaga kesehatan maka pembelajaran tatap muka 100% dapat dilaksanakan. Namun, bagi anak-anak yang masih duduk di bangku SD maupun TK harus diberikan perhatian khusus. Pembelajaran tatap muka 100% harus terus dipantau dan dikaji supaya tidak terjadi kluster penyebaran Covid-19 akibat pembelajaran tatap muka.
ADVERTISEMENT
Oleh: Maxwell Salvador Surya Atmaja (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga)
REFERENSI
Vaksin.kemkes.go.id. 2022. Vaksinasi COVID-19 Nasional.
Lindasari, S., Nuryani, R. and Sukaesih, N., 2021. Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Psikologis Siswa Pada Masa Pandemik Covid 19. JNC, 4(2).
Maggio, M., Stagnitti, M., Calatozzo, P., Cannavò, A., Bruschetta, D., Foti Cuzzola, M., Manuli, A., Pioggia, G. and Calabrò, R., 2021. What about the Consequences of the Use of Distance Learning during the COVID-19 Pandemic? A Survey on the Psychological Effects in Both Children and Parents. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(23), p.12641.
Covid19.go.id. 2022. Peta Sebaran Covid-19.