Berani Ekspor Komunitas Pertanian Indonesia | Agri Talk

Maya Dewi Rr
Beauty Blogger and Life Style Blogger
Konten dari Pengguna
8 Juli 2019 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maya Dewi Rr tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
30 Juni 2019 adalah hari dimana diadakannya Agri Talk, dan saya berkesempatan untuk hadir diacara tersebut tema yang di ambil adalah "Yuk #BeraniEkspor Komoditas Pertanian Indonesia". Acara ini terselenggara dengan narasumber Bpk. Ali Jamil, Ph. D selaku Kepala Badan Karantina Pertanian, dan Bapak Edison Tobing, selaku VP of Finance TaniHub.
Dalam Kesempatan ini pak Ali banyak menjelaskan tentang dunia ekspor dan impor untuk kalangan petani, beliau menjelaskan banyak sekali petani yang tidak menerima upah atau harga jual barangnya dengan sewajarnya, maka dari itu pak ali bekerjasama dengan Tani Hub untuk mensejahterakan para petani dan membantu ekpor ke luar negri.
ADVERTISEMENT
Karantina Pertanian
Sesuai dengan Undang Undang No. 19 Tahun 1992, Tumbuhan, Hewan, Buah, dan benda lainnya yang akan dikirim ke Luar Negeri maupun ke wilayah lain harus melewati karantina terlebih dahulu. Karena untuk melindungi dari ancaman tersebarnya penyakit atau virus dari tumbuhan, hewan, buah, dan barang lainnya.
Begitu juga dengan Impor, harus melewati proses karantina. Supaya Indonesia terbebas dari virus atau penyakit dari Luar Negeri yang dapat mengancam Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia.
Prosedur Ekspor, Antar Wilayah, dan Impor di Indonesia
Berikut ini adalah 5 prosedur pengiriman antar Area
Pastikan komoditas sehat dan bersih. Bawa identitas atau ajukan via PPK Online
ADVERTISEMENT
Datang ke kantor karantina untuk menyerahkan komoditas yang akan dikirim.
Petugas akan memeriksa dokumen dan fisik (kesehatan) komoditasnya.
Komoditas dapat dilalulintaskan. Laporkan kembali ke petugas karantina saat tiba di bandara/pelabuhan tujuan.
Pemilik membayar PNBP sesuai PP 35 th 2016 ke rekening negara.
Kebijakan Strategis Meningkatkan Ekspor Komoditas Pertanian
Berikut ini 5 kebijakan strategis Kementan untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian, yaitu :
1. Mendorong Pertumbuhan Eksportir Baru
Badan Karantina Pertanian meluncurkan program Agra Gemilang.
2. Menambah Negara Mitra Dagang
Melakukan kerjasama dan harmonisasi aturan perkarantinaan baik bilateral maupun multilateral.
3. Mendorong Ekspor Komoditas Pertanian dalam Bentuk Jadi/Bahan
Mendorong tumbuhnya investasi dibidang industri agribisnis.
ADVERTISEMENT
4. Menambah Ragam Komoditas Ekspor
Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan stake holder dalam menggali potensi daerah dengan menerbitkan aplikasi IMACE yang dapat dijadikan landasan pembuatan kebijakan.
5. Meningkatkan Volume Ekspor
Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan stake holder untuk melakukan terobosan dan inovasi kebijakan ekspor.
Selain itu pada kesempatan ini pak Ali bekerjasama dengan Tani Hub untuk nah apasih Tani Hub itu ?
Tani HUB
TaniHub adalah sebuah e-commerce yang didirikan pada 2015 sebagai layanan aplikasi on-demand untuk pengiriman kebutuhan sayuran dari lahan pertanian ke rumah tangga. Tak cuma segmen business-to-consumer yang digarap oleh mereka, melainkan juga business-to-business, dan kemudian melebarkan usahanya ke platform investasi crowdlending lewat Tanifund.
ADVERTISEMENT
Pada situs resminya, TaniHub menyebut misinya sebagai, 'Memberdayakan petani lokal dengan menyediakan akses pasar dan akses keuangan'.
"Melalui TaniHub, para petani lokal dapat menjual hasil panen mereka kepada para individu maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah.
Nah dari acara ini membuka wawasan saya pribadi untuk memulai suatu ekspor dan berani untuk menjadi milenial yang mengeksporkan hasil tani dengan kualitas tinggi.
Terimakasih kumparan telah memberikan kesempatan untuk saya bisa tahu tentang ekspor dan impor.