Konten dari Pengguna

Mengenal Peuyeum Ketan sebagai Makanan Khas Warga Kuningan

MAYA NOVIAN SRIDARA LUTFI
mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto
25 Mei 2022 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MAYA NOVIAN SRIDARA LUTFI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peuyeum ketan makanan khas daerah Kuningan (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Peuyeum ketan makanan khas daerah Kuningan (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, selama ini dikenal dengan wisata alam dan budayanya yang beragam. Letaknya di bawah gunung Cermai, dengan hawa yang sejuk dan suasana pedesaan yang asri, membuat wisatawan ramai berdatangan untuk berlibur sekedar melepas penat. Bagi kamu yang baru pertama berkunjung ke Kuningan tentunya kamu akan sedikit heran karena akan disajikan pemandangan kios-kios para pedagang sepanjang jalan dengan susunan ember hitam yang bertumpuk dan rapi dengan berbagai variasi ukuran.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai kamu salah mengira bahwa ember hitam tersebut adalah oleh-olehnya. Namun, kamu perlu melihat isi dari ember hitam tersebut, maka kamu akan menjumpai makanan khas masyarakat Kuningan yang dijuluki sebagai Kota Kuda tersebut. Makanan yang biasa dijadikan buah tangan bagi para pengunjung tersebut bernama peuyeum ketan.
Apa itu peuyeum ketan?
Peuyeum ketan atau biasa disebut tapai ketan, merupakan kudapan hasil fermentasi makanan karbohidrat sebagai substrat untuk raginya. Substratnya bisa bersumber dari makanan yang mengandung karbohidrat, seperti umbi singkong dan beras ketan.
Tapai ketan sendiri bukan makanan yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena makanan tapai ketan ini dapat kamu jumpai di berbagai daerah yang ada di Indonesia, seperti Magelang, Jember, Bali, dan lain sebagainya yang tentu memiliki rasa dan ciri khasnya masing-masing. Namun, untuk warga Kuningan lebih mengenal kudapan ini dengan sebutan peuyeum ketan.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang menjadi pembeda tapai ketan Kuningan dengan tapai ketan daerah lainnya?
Tapai ketan ini berasal dari Desa Cibeureum, Kecamatan Cibingbin, Kuningan. Awalnya makanan ini hanya disajikan dalam acara pada hari-hari besar agama Islam, seperti saat IdulFitri tiba. Namun, karena hidangan ini memiliki rasa yang enak dan banyak digemari, kini tapai ketan kerap disajikan dalam berbagai suasana dan dijadikan sebagai makanan khas dari Kuningan yang bisa kamu jumpai penjualnya sepanjang jalan arah Kuningan – Cirebon.
Tapai ketan dari Kuningan ini memiliki ciri khasnya tersendiri, yaitu dibungkus daun jambu air dan dijual dalam kemasan ember hitam. Dalam satu ember biasanya berisi 50-100 buah peuyeum ketan. Memiliki rasa manis, segar dengan sedikit rasa masam. Tapai ini bisa tahan sekitar satu bulan lebih jika disimpan dalam lemari pendingin. Hal inilah yang membedakan tapai ketan Kuningan dengan hidangan tapai ketan dari daerah lain.
ADVERTISEMENT
Cara membuat tapai ketan
Proses membuat tapai ketan meski terlihat sederhana, proses pembuatan tapai ketan itu ternyata melewati beberapa tahap yang cukup rumit. Tapai diolah bersama dengan beras ketan putih lalu difermentasi. Pada proses ini tapai ketan akan dibungkus dengan daun jambu air dan diberi pewarna alami yang diambil dari daun katuk. Proses fermentasi beras ketan hingga selesai ini bisa memakan waktu hingga 3 hari sampai satu minggu.
Keunggulan tapai ketan Kuningan ini adalah proses produksi yang menggunakan bahan dan pewarna alami, tanpa menggunakan bahan pengawet. Selain itu, harga jualnya juga lumayan terjangkau. Kamu bisa membeli tapai ketan dengan harga Rp. 50.000 – 60.000 saja.
Khasiat tapai ketan
Namun, hingga saat ini masih minim penelitian tentang khasiat peuyeum ketan ini bagi kesehatan. Namun, sebagai makanan hasil fermentasi, tapai ketan diklaim memiliki sejumlah bakteri baik yang aman buat kamu konsumsi dan dapat sebagai sumber prebiotik bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa manfaat tapai ketan bagi kesehatan yang dapat kamu rasakan:
Melancarkan sistem pencernaan, mempermudah tubuh dalam mencerna makanan karena mengandung bakteri baik, meningkatkan imunitas tubuh, mengontrol kadar gula darah, dan mencegah stres.
Perlu diingat ketika mengonsumsi segala sesuatu jangan berlebihan. Seperti halnya, jika mengonsumsi peuyeum ketan secara berlebihan tentu saja akan menimbulkan efek samping yang buruk bagi kesehatan.
Demikianlah pembahasan mengenai makanan khas dari Kuningan yaitu si manis asam Peuyeum ketan. Memiliki cita rasa yang unik, dibuat melalui proses yang cukup lama dengan ciri khas dibungkus daun jambu air, dan dikemas dengan kemasan ember hitam yang dapat menarik perhatian wisatawan untuk membelinya. Dengan harga yang cukup terjangkau, kamu bisa menikmati kudapan khas warga Kuningan ini yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan dan pastinya berbeda dengan tapai ketan dari daerah lain yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Maya Novian Sridara Lutfi, mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto.