Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penggunaan Goodie Bag dalam Zero Waste Lifestyle Terhadap Perubahan Iklim
28 Desember 2022 11:19 WIB
Diperbarui 7 Januari 2023 9:29 WIB
Tulisan dari Maya Rizka Yuhanida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menumpuknya sampah plastik merupakan salah satu persoalan yang tak kunjung usai dari puluhan tahun yang lalu. Dewasa ini, semakin meningkatnya jumlah pertumbuhan maka sebanding dengan meningkatnya jumlah sampah yang ditimbulkan. Hal itu menunjukkan bahwa juga terdapat aktivitas ekonomi yang tinggi. Seperti maraknya penggunaan kemasan atau kantong plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan atau minuman banyak digunakan karena plastik sendiri merupakan bahan material yang dinilai praktis dan mudah. Selain itu kantong plastik juga marak digunakan di pusat perbelanjaan karena dinilai lebih efisien dalam membawa barang yang banyak dibandingkan kantong kertas.
ADVERTISEMENT
Kemasan plastik tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yakni jika dibandingkan dengan kemasan berbahan dasar kertas, maka bahan yang terbuat dari plastik jauh lebih kokoh dan tidak mudah bocor. Selain itu, dari segi harga kemasan atau kantong plastik dinilai lebih terjangkau. Namun sebaliknya, bahan dasar plastik tentunya memiliki kekurangan yakni dari sisi kesehatan, plastik merupakan bahan yang mudah terbakar sehingga akan mencemari lingkungan karena efek dari pembakaran tersebut mengandung zat-zat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti kanker. Plastik juga merupakan bahan yang sulit diurai oleh mikroorganisme tanah sehingga menumpuknya sampah tersebut berpotensi terjadinya berbagai pencemaran lingkungan dan adanya bencana alam banjir.
Tahap pertama dalam pembuatan plastik sendiri berasal dari pengembangan minyak dan gas, yang mana di dalamnya terkandung zat propilena dan etilena yang tidak ramah lingkungan dan sangat berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Produksi dan penggunaan plastik yang berlebihan tentunya dapat memicu terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim dapat disebabkan oleh tingginya jumlah emisi gas karbon atau gas CO2 yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap bumi. Semakin tinggi emisi karbon yang dihasilkan maka semakin tinggi pula konsentrasi gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Penggunaan plastik yang berlebihan maka jumlah produksi semakin meningkat pula sehingga dalam hal ini perlu dilakukan dan diterapkan pengurangan penggunaan sampah plastik guna menghindari perubahan iklim yang ekstrim.
ADVERTISEMENT
Namun, dewasa ini masyarakat dinilai sudah mulai peduli terhadap lingkungan terutama pada pencemaran lingkungan akibat menumpuknya limbah plastik yang disebabkan oleh masyarakat tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan. Kurangnya edukasi cara mendaur ulang sampah plastik juga merupakan salah satu faktor menumpuknya limbah plastik. Sehingga mengubah gaya hidup menjadi zero waste atau bebas sampah menjadi salah satu pilihan. Zero waste lifestyle merupakan salah satu upaya meminimalisir sampah dan menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak serta tidak berperilaku konsumtif dengan tujuan untuk mengurangi jumlah dan dampak yang ditimbulkan dari penumpukan sampah plastik. Refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan rot (membusukkan sampah) merupakan lima metode yang dilakukan dalam gaya hidup zero waste. Jumlah sampah yang menumpuk diantisipasi dan dapat dikurangi dengan menggunakan lima teknik ini. Tidak diragukan lagi, sebuah prosedur atau metode harus digunakan untuk membangun gaya hidup tanpa limbah secara efisien, menyeluruh, dan cepat.
ADVERTISEMENT
Salah satu penerapan zero waste yang marak digunakan yakni pada sektor pusat perbelanjaan, adanya kebijakan larangan penggunaan kantong plastik membuat pusat perbelanjaan mulai meminimalisir penggunaan kantong plastik dan menggantinya dengan penggunaan kantong berbahan dasar kertas atau kain. Selain itu penggunaan goodie bag sebagai tempat menyimpan barang belanjaan juga merupakan alternatif implementasi gaya hidup zero waste. Upaya tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku konsumen sehingga terbiasa dengan menggunakan produk yang dapat digunakan kembali dalam jangka waktu lama. Sehingga dapat menekan konsumsi plastik yang berlebihan dan dapat membantu menyelamatkan bumi dari emisi gas dan perubahan iklim.
Dengan adanya kebijakan tersebut juga memberikan dampak yang positif, adanya pengurangan sampah plastik menjadi peluang bisnis bagi masyarakat atau umkm di Indonesia seperti bisnis pembuatan tas kanvas atau goodie bag sehingga secara tidak langsung dapat membantu perekonomian nasional. Selain itu dengan kreativitas masyarakat Indonesia yang tinggi tas kanvas atau goodie bag yang biasa dapat diubah menjadi produk yang lebih memiliki daya jual tinggi dengan membuat dan menambahkan design serta lukisan yang menarik. Tak jarang sasaran pasarnya adalah generasi muda yang dalam pemilihan suatu produk adalah all in one yaitu kokoh dan cocok digunakan untuk ke semua acara karena memiliki design yang unik. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri.
ADVERTISEMENT