Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Berkebun dan Rasa yang Tumbuh
20 Juni 2022 15:22 WIB
Tulisan dari Maya Resty Andryana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah enggak sih kamu mendengar kalau berkebun dapat mengurangi stres? Tahun 2020, tepatnya awal Maret, Pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Pemerintah daerah secara perlahan mulai menerapkan local lockdown, salah satunya Bali. Saat itu, saya tinggal di Bali dan aturan local lockdown diberlakukan hingga Juli 2020. Bali yang sebelumnya ramai dengan kehadiran wisatawan asing maupun domestik, menjadi sangat sepi, seperti kembali lagi pada akhir tahun 90-an.
ADVERTISEMENT
Kondisi psikis saat awal pandemi jangan ditanya lagi. Pengadaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, desinfectant, dan hand sanitizer yang terbatas dan langka menjadi tekanan tersendiri, terlebih laju penularan Covid-19 semakin meningkat. Saat itu yang dipikirkan adalah bagaimana tetap sehat secara fisik dan mental dalam menghadapi situasi yang tidak menentu. Nah, salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan saat itu adalah berkebun. Mungkin bagi sebagian orang, berkebun cukup membosankan. Namun, ternyata berkebun mempunyai manfaat yang penting dalam mengurangi stres lho.
Mengutip dari hellosehat.com, Tim Lang, PhD, seorang professor kebijakan pangan di City University London, mengatakan bahwa berinteraksi dengan tanaman, tanah, dan lingkungan alam dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental seseorang. Berkebun dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. Melihat pekarangan yang hijau memberikan rasa nyaman dan suasana yang ‘adem’. Pikiran pun menjadi lebih segar dan terbuka. Selain mengurangi stres, berikut manfaat berkebun yang perlu kamu ketahui.
ADVERTISEMENT
1. Dapat mengatur emosi menjadi lebih baik
Butuh kesabaran dalam setiap proses berkebun, mulai dari menanam benih, memupuk, menyiram, sampai menunggu hasil benih yang tumbuh. Hal ini menjadi pelajaran untuk mengatur perasaan menjadi lebih sabar, dan bertanggungjawab.
2. Sarana olahraga
Berkebun membuat kita lebih sering bergerak, yang mana seluruh tubuh terutama bagian tangan dan kaki akan bekerja lebih keras. Tentunya jika kegiatan ini rutin dengan intensitas yang cukup lama, dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain membakar kalori.
3. Menjaga kesehatan otak
Kegiatan menanam dan merawat tumbuhan di kebun juga dapat membantu menjaga kesehatan kognitif, lho. Tidak hanya membaca, dalam hal ini berkebun juga bisa mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
4. Mengurangi polusi udara
ADVERTISEMENT
Menanam tumbuhan seperti pohon maupun bunga dapat menambah oksigen di sekitar kita. Oksigen ini dapat kita hirup setiap pagi dan membuat udara rumah menjadi segar dan nyaman karena udaranya tidak tercemar polusi.
5. Pola makan lebih sehat
Nah, yang menariknya, keutamaan berkebun adalah kita dapat memastikan sendiri setiap proses dari awal menanam sampai panen dan juga menjadi pilihan unntuk menumbuhkan tanaman yang bebas pestisida, sehingga sayuran maupun buah yang kita konsumsi sehat dan segar. Hal ini dapat menjadi langkah yang baik dalam pola makan yang lebih sehat dan bernutrisi.
Ya, berkebun yang dimulai dari nol memang bukan hal yang mudah. Jika tanaman yang tumbuh tidak sesuai ekspektasi, kita akan merasa kecewa dan bertanya 'kenapa'. Namun, dari kegagalan itu kita belajar bagaimana merawat tanaman agar tumbuh dengan baik, mengantisipasi kesalahan perawatan sebelumnya. Saat tanaman yang kita rawat bertumbuh dengan baik bahkan layak panen, akan ada kebahagiaan, rasa yang tumbuh dalam diri, seperti quotes berikut ini, "jika Anda belum pernah mengalami kegembiraan karena mencapai lebih dari yang dapat Anda bayangkan, berkebunlah." - Robert Breault. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk berkebun?
ADVERTISEMENT