Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Brimob Dihina di Media Sosial, Perempuan ini Membalasnya dengan Sempurna
19 Mei 2018 7:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Mayang Amadea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Selasa (8/5/2018) malam menjadi sorotan publik bagaimana tidak karena insiden tersebut merupakan bentuk pembangkangan yang ditunjukkan oleh narapidana terorisme kepada petugas.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan tugasnya lima orang anggota polisi yang ternyata berasal dari Datasemen Khusus (Densus) 88 menjadi korban dalam insiden ini. Berdasarkan informasi yang diterima, korban tewas dari anggota polisi yakni Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadhli IDENSOS, Ipda Rospuji, Bripka Denny dan Briptu Fandi.
Sementara itu, pada media sosial menjadi trending topic tersendiri karena memang insiden tersebut menjadi sorotan masyarakat, akan tetapi berebeda kasusnya pada sebuah Group Facebook yang disitu menghina Brimob karena peristiwa tersebut.
Dikutip dari akun Romadlon Falah Falah "Inilah para Makhluk Antek2 Yahudi yang mampus di Mako Brimob.. Kenapa Golongan Makhluk ini lebih banyak Yang Mati dibanding penghuni lapas? Padahal Perlengkapan Senjata mereka lebih lengkap dibanding penghuni lapas.. Karena Alloh lah yg membinasakan para ****** Ini.. karena mereka inilah teroris Antek2 yahudi Amerika *****"
ADVERTISEMENT
Dikutip dari akun Faiz Ahmad Ramdani "Katanya Brimob, tapi baru lawan beberapa Mujahidin udah Kalah Senjata di Rebut, Ada yang di sandera lagi, Di Kandang sendiri lagi"
(Bukti tangkapan layar https://www.facebook.com/kemdikbud.go.id/posts/10156280761862207)
Tangkapan layar dari postingan akun Facebook tersebut menunjukkan tentang penjelasan bahwa ada akun Facebook yang melakukan penghinaan pada Brimob.
Namun ada yang menarik pada kasus tersebut yakni ada seorang wanita yang mempunyai akun Facebook "Dayu Harti tresna" dimana dia melakukan aksi yang tidak dibayangkan oleh semua orang sebelumnya, bagaimana tidak dengan ilmu pengetahuan yang dia miliki dan dari kasus penghinaan Brimob tersebut dia membuat program untuk menonaktifkan Group Facebook yang menyebarkan kebencian. Setelah penyelidikan ternyata Dayu seorang programmer yang membuat alat tersebut menggunakan bahasa Hypertext Preprocessor (PHP) berbasis Command Line Interface (CLI).
ADVERTISEMENT
(Bukti video program https://www.facebook.com/kemdikbud.go.id/videos/10156281850602207/)
Pada akhirnya Group Facebook tempat dimana penyebaran penghinaan Brimob tersebut tidak dapat lagi diakses, Dayu hanya memerlukan waktu 1 minggu untuk mematikan Group Facebook tersebut. Postingannya sempat viral dari permasalahan Dayu geram dengan dibagikannya postingan penghinaan Brimob sampai Dayu berhasil menonaktifkan Group Facebook tersebut.
(Bukti postingan viral https://www.facebook.com/kemdikbud.go.id/posts/10156297008477207)
Setelah Group Facebook tersebut dinonaktifkan sontak akun Dayu menjadi viral ada tanggapan positif dan negatif atas tindakan yang dilakukan oleh Dayu tersebut. Banyak yang memberikan komentar atas postingan terbaru Dayu karena dianggap mencari keuntungan tetapi ada juga yang menanggapinya bahwa itu hanya guyonan apabila meminta upah dari hal tersebut, karena pada postingan tersebut menggunakan !1!1!1 yang artinya postingan bait.
ADVERTISEMENT