Padatnya Penumpang KRL pada Libur Lebaran

Mayang Putri Dania
Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
24 April 2023 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mayang Putri Dania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Mayang Putri Dania

Prodi Akuntansi S1, Universitas Pamulang

Photo by Penyeruputjahe on Unsplash. Ilustrasi kepadatan penumpang KRL.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepadatan penumpang seringkali terjadi di stasiun transit KRL seperti Tanahabang dan Manggarai, khususnya di pagi dan sore hari kerja. Penyebab terjadinya kepadatan ini karena banyaknya masyarakat yang berangkat ke tempat kerja menggunakan KRL. Juga, tidak cukup tersedianya gerbong KRL untuk menampung penumpang membuat kepadatan semakin meningkat, baik di dalam rangkaian gerbong KRL hingga di area stasiun. Banyak pula penumpang yang tetap memaksa masuk ke dalam gerbong karena khawatir terlambat masuk kerja.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka libur lebaran seperti saat ini, penumpukan penumpang juga tidak dapat dihindari di stasiun Manggarai. Penumpang yang akan berlibur maupun berkunjung ke rumah sanak saudara dengan memanfaatkan transportasi KRL pun semakin bertambah. Seperti pada hari kedua lebaran, Minggu, 23 April 2023. Padatnya penumpang yang menunggu di area stasiun maupun yang sudah memasuki rangkaian gerbong KRL membuat area stasiun dan rangkaian kereta terlihat sangat menyesakkan. Apalagi, banyak penumpang yang turut membawa anak balitanya untuk berpadat-padatan di stasiun maupun rangkaian KRL.
Foto oleh Ricky Syaifuddin. KRL arah Cikarang-Angke pada Minggu, 23 April 2023.
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penumpukan penumpang di dalam rangkaian KRL 5029B jurusan Cikarang-Angke pada H+2 lebaran tepatnya Minggu, 23 April 2023. Penumpang rela berdesak-desakan di dalam rangkaian KRL demi bisa berkumpul bersama keluarga besar.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu menjadi masalah karena bisa membahayakan sang anak. Berdesak-desakan di area stasiun maupun di rangkaian KRL bisa membuat anak sesak napas karena kekurangan oksigen. Anak juga akan menjadi rewel karena tidak nyaman terlalu berhimpitan dengan penumpang lain. Belum lagi, dengan berdesakannya para penumpang, bisa memicu timbulnya tindak kejahatan seperti copet. Penumpang yang tadinya ingin berlibur ke tempat tujuannya malah kehilangan barang berharga yang mereka miliki.
Melihat dari masalah di atas, tentu harus ada jalan keluar untuk menyelesaikannya. Pemerintah bisa mulai menambah rangkaian gerbong KRL untuk memperbesar muatan di dalam kereta agar penumpang tidak terlalu berdesakan baik di dalam maupun di luar rangkaian KRL. Petugas beserta penumpang juga harus selalu waspada akan kemungkinan menjadi korban kejahatan di dalam stasiun maupun rangkaian KRL.
ADVERTISEMENT