Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peranan Guru dalam Perkembangan Media Pembelajaran pada Generasi 4.0
8 Desember 2022 22:52 WIB
Tulisan dari Mayang Serungke tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era abad ke 21, membuat teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi berkembang dengan sangat cepat, bahkan bisa saja menghilangkan peranan manusia. Di era digital ini bisa disebut dengan era revolusi industri, yang dirancang serta diciptakan dengan serba cepat. Sehingga memudahkan manusia dalam melaksanakan segala aktivitas. Revolusi industri 4.0 hadir dengan teknologi berbasis internet yang memungkinkan adanya interaksi serta pertukaran informasi. Di era revolusi industri 4.0 mengakibatkan perubahan yang luar biasa diseluruh bidang tidak terkecuali bidang pendidikan. Di zaman sekarang ini teknologi juga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan proses pembelajaran pendidik bertugas sebagai mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, mengevaluasi peserta didik. Dalam proses pembelajaran sebagai pendidik perlu memperhatikan dua hal. 1. Metode pembelajaran. 2. Media pembelajaran yang digunakan. Dengan adanya media pembelajaran maka dapat membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu media? Kata media berasal dari bahasa Latin yang bentuk jamak kata “medium”. Secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Sedangkan pembelajaran merupakan terjemahan dari “instruction” yang berarti menyampaikan pikiran. Maka, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan ataupun informasi dalam kegiatan proses belajar mengajar yang nantinya dapat menarik perhatian dan minat peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran juga merupakan perangkat lunak yang dapat berupa pesan atau informasi yang disajikan dengan peralatan bantu atau Hardware agar pesan tersebut sampai kepada peserta didik.
ADVERTISEMENT
Di era revolusi industri 4.0 pendidik bisa menggunakan media sebagai alat dalam proses pembelajaran. Adapun media yang dapat kita gunakan adalah media interaktif. Media interaktif merupakan media yang menghasilkan interaksi ataupun tindakan aktif antara peserta didik dengan media yang disajikan. Media ini bermanfaat untuk membantu pendidik dalam memudahkan penyampaian informasi, membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan lebih aktif. Di zaman sekarang ini tidak heran lagi bahwa generasi sekarang lebih senang belajar memakai android, karena selain menarik dengan memakai android peserta didik dapat belajar di mana saja dan kapan saja. Adapun contoh dari media interaktif diantaranya aplikasi ruang guru, quipper, youtube, dan lainnya.
Adapun peran guru dalam mengembangkan media pembelajaran pada generasi 4.0 sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Guru berperan membimbing, melatih, mendidik, mengajar, serta memberikan nilai.
2. Guru harus mempunyai pikiran kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi.
3. Guru berperan sebagai teladan karakter. Dengan membentuk karakter budi pekerti, toleransi, dan nilai kebaikan.
4. Guru harus bisa membangun semangat peserta didik dalam belajar.
5. Guru harus fleksibel, menarik, dan menyenangkan bagi peserta didik.
6. Guru berperan membangun imajinasi dan kreativitas peserta didik.
7. Guru harus membangun interaksi dengan peserta didik.
8. Guru harus lebih inovatif dan produktif.
9. Guru harus bisa mengubah cara pendidikan baik dengan metode pembelajaran ataupun dengan konsep pendidikan sesuai tuntutan era revolusi industri 4.0.
10. Guru harus mempunyai kompetensi yang tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang nantinya mampu menjawab tantangan dari era revolusi industri 4.0
ADVERTISEMENT
Kementerian dan kebudayaan pendidikan menyebutkan lima kompetensi yang harus dimiliki pendidik pada era revolusi industri 4.0, diantaranya.
1) Kompetensi mengajarkan pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill.
2) Kompetensi untuk mendidik siswa memiliki sikap usahawan yang berbasis teknologi dan karya inovasi siswa.
3) Kompetensi tidak gagap terhadap berbagai budaya serta kompetensi memecahkan masalah.
4) Kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa berikutnya dengan mempersiapkan strategi.
5) Kompetensi sebagai konselor psikolog, karena mengingat ke depan masalah anak bukan pada kesulitan belajar, tetapi lebih ke masalah psikologis di mana stress akibat tekanan keadaan yang berat.
Mayang Serungke, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT