Darurat Putus Sekolah, Bintang Harapan Jadi Motivasi Siswa Semangat Belajar

Pemberian edukasi kepada para siswa kelas 6 MI Al-Mujahidin melalui media Bintang Harapan. Sumber: Dokumentasi KKN Tim II Undip.

Brebes (27/7) – Data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Brebes pada tahun 2019 menunjukkan 17.645 orang yang tidak sekolah. Data tersebut mendukung fakta tingginya angka putus sekolah yang ada di Brebes, dimana salah satunya juga mencakup wilayah Desa Kluwut di Kecamatan Bulakamba. Menyikapi permasalahan tingginya angka putus sekolah tersebut, maka para siswa dirasa perlu untuk meningkatkan semangat belajarnya. Dengan inisiatif mahasiswa KKN Undip Tim II berkunjung ke salah satu sekolah yang ada di Desa Kluwut, yaitu MI Al-Mujahidin dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan motivasi bagi para siswa agar lebih semangat dalam belajar.

Berdasarkan berbagai informasi yang didapatkan, baik dari pegawai pemerintahan desa maupun warga masyarakat di Desa Kluwut sendiri menyatakan bahwa tingginya angka putus sekolah di desa ini salah satunya dipengaruhi oleh anggapan masyarakat bahwa sekolah tidak selalu menjamin terpenuhinya kebutuhan ekonomi mereka dan rendahnya minat orangtua pada dunia pendidikan. Anggapan yang demikian menyebabkan masyarakat lebih memilih dan mengarahkan anak-anaknya untuk langsung bekerja di usia yang sebenarnya masih berhak untuk mengenyam pendidikan sekolah sehingga mayoritas penduduk di desa ini akhirnya hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat sekolah dasar saja.

Dengan penyampaian edukasi dan motivasi untuk menyikapi tingginya angka putus sekolah di Desa Kluwut ini dilaksanakan sebagai program kerja monodisiplin KKN Undip Tim II yang dilakukan oleh Maylya Isnaeni, seorang mahasiswa Undip dari program studi Psikologi. Program edukasi dan pemberian motivasi yang diberi judul “Bintang Harapan: Media Pengembangan Asa dan Cita-Cita” ditujukan kepada para siswa kelas 6 MI Al-Mujahidin dengan tujuan agar bisa memotivasi mereka untuk nantinya tetap melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan bisa menggapai cita-citanya di masa depan. MI Al-Mujahidin sendiri memiliki 2 kelas di tingkat kelas 6, yaitu kelas 6A dan 6B.

Pelaksanaan program ini awalnya dilakukan di kelas 6B terlebih dahulu yang beranggotakan 31 siswa dan dimulai pada pukul 09.25 – 10.15 WIB. Selanjutnya pada pukul 11.05 – 11.50 program yang sama juga dilakukan di kelas 6A yang beranggotakan 34 orang siswa. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan cara penayangan video motivasi, penyampaian materi tentang asa (harapan) dan cita-cita, sesi tanya jawab, sharing, dan pemberian reward (hadiah) bagi mereka yang berani maju untuk mennjawab pertanyaan atau menceritakan cita-citanya. Selain itu, program kegiatan ini ditutup dengan mengajak para siswa untuk bersama-sama menuliskan cita-cita di kertas berbentuk bintang yang sudah disediakan dan kemudian menempelkannya pada media kertas karton yang sudah disediakan beserta poster edukasi yang sudah disertakan. Media bintang harapan tersebut kemudian ditempelkan di salah satu sisi ruang kelas sebagai bentuk Upaya memotivasi para siswa supaya bisa terus mengingat cita-cita mereka dan senantiasa meningkatkan semangat belajar mereka untuk mewujudkan cita-citanya di masa depan.

Partisipasi siswa kelas 6 MI Al-Mujahidin Desa Kluwut dalam membuat Bintang Harapan. Sumber: Dokumentasi KKN Tim II Undip.

Partisipasi aktif didapatkan selama keberjalanan program ini dan dapat diketahui juga adanya peningkatan pemahaman pada para kelas 6 MI Al-Mujahidin, baik di kelas 6A maupun kelas 6B terkait konsep harapan dan cita-cita yang sudah disampaikan. Dari pelaksanaan program ini juga diharapkan para siswa dan siswi bisa lebih memahami pentingnya harapan dan cita-cita untuk mengaktualisasikan potensi-potensi yang mereka miliki sehingga meminimalisir terjadinya peningkatan angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa Kluwut secara bertahap hingga masa depan.