Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kemenkomaritim RI,Berikan Inovasi Produk Komoditas Penggaraman ke Pengusaha Garam
20 Maret 2018 12:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Johan Adriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
CIREBON - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim) Republik Indonesia berusaha mewujudkan inovasi produk turunan garam khususnya wilayah Cirebon agar bisa bersaing dengan garam impor.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenkomartim RI gelar Fokus Discussion Group peningkatan nilai tambah dan inovasi produk turunan komoditas penggaraman dengan melibatkan seluruh elemen baik dari pemerintah, pengusaha garam, investor, dan awak media.
Deputi Koordinator Bidang SDA dan Jasa Kemenkomaritim RI, Ir Agung Kuswandono mengatakan bahwa petani garam di Indonesia harus lebih kreatif, terutama harus menciptakan garam yang berkadar tinggi 94 persen keatas, untuk bisa bersaing dengan garam impor dari negara-negara besar penghasil garam.
"Petani garam kita harus lebih kreatif dalam menciptakan garam. Salahsatu caranya adalah dengan cara Spa, kemudian kristal garam sebagai bantalan menciptakan garam, bukan lumpur. Kadar garam harus bisa 94 persen keatas untuk bisa bersaing dengan garam impor," tegas Agung saat menyampaikan materi di Grage Hotel Kota Cirebon, Selasa (20/3/2018).
ADVERTISEMENT
Negara penghasil garam adalah negara besar seperti Australia, India, dan China. Kemudian tugas pemerintah untuk berpihak kepada petani garam, bukan kepada tengkulak yang dapat merugikan masyarakat dan petani garam.
"Tidak terkontrol dan lepas dari pengawasan pemerintah sehingga tengkulak menumpuk garam dan mengendalikan harga garam. Disinilah Petambak garam justru mengalami kerugian, begitupun dengan pemerintah yang tidak bisa mengontrol garam," tukasnya.
Pemerintah harus hadir untuk menolong petambak garam, agar tidak terjadi lagi kelangkaan garam ataupun harga garam yang menurun drastis.
"Petambak garam yang harus ditolong, jangan sampai tengkulak yang mempermainkan petambak garam dan pemerintah. Garam dengan teknik Spa bisa dijual dengan harga 200.000 keatas per Kilo, namun metode dan caranya harus diperbaiki," pungkasnya.
ADVERTISEMENT