Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Bahan Baku Energi Terbarukan

Nurzen Maulana
Seorang Agronomis, punya perusahaan Agensi Kreatif, perusahaan IT, dan perusahaan pertanian.
17 Januari 2025 18:42 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurzen Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto panen padi oleh kolbin salim sumber pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto panen padi oleh kolbin salim sumber pexels
ADVERTISEMENT
Jerami padi merupakan limbah pertanian yang dihasilkan dari proses panen padi, dengan volume yang sangat besar di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, produksi padi di Indonesia mencapai sekitar 54 juta ton, yang berarti jerami padi yang dihasilkan dapat mencapai 20-30 juta ton per tahun (BPS, 2022). Namun, sebagian besar jerami ini masih dibakar atau dibiarkan begitu saja, sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan dan hilangnya potensi energi yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku energi terbarukan menjadi sangat penting dan relevan untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan jerami padi sebagai sumber energi terbarukan dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti pembuatan biogas, bioetanol, dan briket biomassa. Menurut Haryanto et al. (2020), potensi jerami padi sebagai sumber energi terbarukan sangat besar, dan dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Selain itu, pemanfaatan jerami padi juga dapat memberikan nilai tambah bagi petani, serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dalam konteks energi terbarukan, jerami padi memiliki beberapa keunggulan, antara lain ketersediaan yang melimpah, biaya produksi yang rendah, serta proses konversi yang relatif sederhana. Namun, masih terdapat tantangan dalam pemanfaatan jerami padi, seperti kurangnya teknologi yang memadai, serta kesadaran masyarakat yang masih rendah mengenai pentingnya pemanfaatan limbah pertanian ini. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini sangat diperlukan.
ADVERTISEMENT

Proses Produksi Energi dari Jerami Padi

Proses produksi energi dari jerami padi dapat dilakukan melalui beberapa metode, di antaranya adalah pembuatan biogas, bioetanol, dan briket biomassa. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Biogas, misalnya, dihasilkan melalui proses fermentasi anaerobik yang melibatkan mikroorganisme. Anwar et al. (2021) melaporkan bahwa penggunaan cairan rumen dan kotoran sapi dapat meningkatkan produksi biogas dari jerami padi. Dalam penelitian tersebut, dihasilkan gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Sementara itu, produksi bioetanol dari jerami padi dapat dilakukan melalui proses sakarifikasi dan fermentasi. Baharuddin et al. (2016) menyebutkan bahwa jerami padi yang mengalami proses pretreatment dapat meningkatkan efisiensi konversi menjadi bioetanol. Dalam penelitian tersebut, hasil fermentasi menunjukkan potensi yang cukup baik, dengan kadar etanol yang dapat mencapai 10-12% dari berat kering jerami. Hal ini menunjukkan bahwa jerami padi memiliki potensi yang besar sebagai sumber bioenergi.
ADVERTISEMENT
Briket biomassa juga merupakan salah satu alternatif pemanfaatan jerami padi. Proses pembuatan briket melibatkan pengeringan, penggilingan, dan pencetakan jerami padi menjadi bentuk briket. Menurut Lestari (2021), briket yang dihasilkan dari jerami padi memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar. Penggunaan briket dari jerami padi juga dapat membantu mengurangi deforestasi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Tantangan dalam Pemanfaatan Jerami Padi

Meskipun pemanfaatan jerami padi sebagai sumber energi terbarukan memiliki banyak potensi, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kurangnya teknologi yang memadai untuk mengolah jerami padi menjadi energi. Banyak petani yang masih menggunakan metode tradisional dalam mengelola limbah pertanian, sehingga mengurangi efisiensi dan efektivitas pemanfaatan jerami padi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan jerami padi sebagai sumber energi terbarukan juga masih rendah. Banyak petani yang lebih memilih untuk membakar jerami padi karena dianggap lebih praktis dan cepat. Hal ini menyebabkan hilangnya potensi energi yang seharusnya dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan mengenai pemanfaatan jerami padi perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Tantangan lainnya adalah aspek ekonomi. Meskipun biaya produksi jerami padi relatif rendah, namun investasi awal untuk teknologi pengolahan energi masih menjadi kendala bagi petani kecil. Menurut Irsyad et al. (2018), dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk memberikan akses terhadap teknologi dan pelatihan bagi petani. Selain itu, insentif dan subsidi untuk penggunaan energi terbarukan juga dapat mendorong pemanfaatan jerami padi.
ADVERTISEMENT

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Pemanfaatan jerami padi sebagai sumber energi terbarukan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan mengolah jerami padi menjadi energi, petani dapat mengurangi biaya energi yang dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari, serta menciptakan peluang usaha baru. Menurut Rianawati & Naparin (2023), pelatihan pembuatan briket arang dari jerami padi dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membuka lapangan kerja baru di masyarakat.
Dari segi lingkungan, pengurangan pembakaran jerami padi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Pembakaran jerami padi secara terbuka dapat menghasilkan asap yang berbahaya dan berkontribusi terhadap pencemaran udara. Dengan memanfaatkan jerami padi sebagai sumber energi, dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemanfaatan jerami padi juga dapat mendukung keberlanjutan pertanian. Dengan mengolah limbah pertanian menjadi energi, petani dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya. Menurut Nurzakiyah (2011), pengolahan jerami padi menjadi biogas dapat meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Ini akan berdampak positif terhadap keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan.

Kesimpulan

Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku energi terbarukan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya pertanian, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, serta memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya, dengan dukungan teknologi, sosialisasi, dan kebijakan yang tepat, potensi jerami padi sebagai sumber energi terbarukan dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini sangat diperlukan untuk mewujudkan keberlanjutan energi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Referensi
- Anwar, H., Widjaja, T., & Prajitno, D. H. (2021). Produksi Biogas dari Jerami Padi Menggunakan Cairan Rumen dan Kotoran Sapi. CHEESA Chemical Engineering Research Articles, 4(1), 1. https://doi.org/10.25273/cheesa.v4i1.7406.1-10
- Baharuddin, M., Sappewali, S., Karisma, K., & Fitriyani, J. (2016). PRODUKSI BIOETANOL DARI JERAMI PADI (Oryza sativa L.) dan KULIT POHON DAO (Dracontamelon) MELALUI PROSES SAKARIFIKASI DAN FERMENTASI SERENTAK (SFS). Chimica Et Natura Acta, 4(1), 1. https://doi.org/10.24198/cna.v4.n1.10441
- Haryanto, A., Suharyatun, S., Rahmawati, W., & Triyono, S. (2020). Energi Terbarukan dari Jerami Padi : Review Potensi dan Tantangan Bagi Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian, 7(2), 137–146. https://doi.org/10.19028/jtep.07.2.137-146
- Irsyad, F., Yanti, D., & Andasuryani, A. (2018). SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK DAN JERAMI PADI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN. BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN, 1(03), 15–20. https://doi.org/10.25077/bnm.1.03.15-20.2018
ADVERTISEMENT
- Lestari, R. a. S. (2021). BRIKET BIOMASSA DARI JERAMI PADI, SAMPAH DAUN DAN KOTORAN SAPI. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 6(2), 66. https://doi.org/10.31942/inteka.v6i2.5504
- Nurzakiyah. (2011). Pengaruh Penambahan Sludge pada Konversi Jerami Padi Menjadi Biogas. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53699
- Rianawati, F., & Naparin, M. (2023). Pelatihan pembuatan briket arang dari sekam dan jerami padi. Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul), 2(3), 497. https://doi.org/10.20527/ilung.v2i3.6580