Konten dari Pengguna

Urban Farming: Tren Gaya Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan di Perkotaan

Nurzen Maulana
Seorang Agronomis dan Pemerhati Sosial Ekonomi Pertanian. COO: Perusahaan Agensi Kreatif, Perusahaan IT, dan Perusahaan Pertanian. Lulusan Fakultas Pertanian UNPAD.
7 Februari 2025 12:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurzen Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar hidroponik di perkotaan oleh BrightAgrotech dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar hidroponik di perkotaan oleh BrightAgrotech dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Urban farming, atau pertanian perkotaan, telah menjadi fenomena yang semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dalam konteks urbanisasi yang terus meningkat, di mana lebih dari 50% populasi dunia kini tinggal di kota, urban farming menawarkan solusi yang menarik untuk tantangan pangan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan. Tren ini tidak hanya memberikan akses kepada masyarakat terhadap makanan segar dan sehat, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan peningkatan kualitas hidup di daerah perkotaan.
ADVERTISEMENT
1. Definisi dan Konsep Urban Farming
Urban farming merujuk pada praktik pertanian yang dilakukan di lingkungan perkotaan, baik di lahan terbuka, atap gedung, maupun ruang-ruang kecil lainnya. Konsep ini mencakup berbagai jenis kegiatan, seperti berkebun, peternakan kecil, dan aquaponik. Menurut sebuah studi oleh Food and Agriculture Organization (FAO), pertanian perkotaan dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar kota.
2. Manfaat Kesehatan dari Urban Farming
Salah satu manfaat utama dari urban farming adalah peningkatan kesehatan masyarakat. Dengan menanam sendiri sayuran dan buah-buahan, individu dapat mengontrol kualitas makanan yang mereka konsumsi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran segar dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes. Selain itu, kegiatan berkebun juga dapat berfungsi sebagai bentuk olahraga ringan yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
ADVERTISEMENT
3. Dampak Lingkungan yang Positif
Urban farming berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi makanan. Dengan memproduksi makanan di dekat tempat tinggal, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh distribusi pangan. Selain itu, praktik pertanian perkotaan dapat meningkatkan keanekaragaman hayati dan memperbaiki kualitas tanah serta air di lingkungan perkotaan.
4. Urban Farming sebagai Solusi Ketahanan Pangan
Dengan meningkatnya jumlah penduduk di kota-kota besar, tantangan ketahanan pangan menjadi semakin mendesak. Urban farming dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Di Jakarta, misalnya, beberapa komunitas telah berhasil mengembangkan kebun komunitas yang menyediakan sayuran segar bagi anggotanya. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan luar tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
5. Pemberdayaan Ekonomi Melalui Urban Farming
Urban farming juga dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan lahan kosong atau atap gedung, individu dapat memulai usaha kecil dalam bidang pertanian. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, sektor pertanian di Indonesia menyumbang sekitar 13% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan meningkatkan urban farming, kita dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
6. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan
Urban farming dapat menjadi alat pendidikan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam. Melalui program-program pendidikan di sekolah-sekolah, anak-anak dapat belajar tentang proses pertanian, pentingnya makanan sehat, dan dampak lingkungan dari praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
7. Membangun Komunitas yang Kuat
Kegiatan urban farming sering kali melibatkan kerja sama antarwarga, yang dapat memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Kebun komunitas menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dengan berbagai latar belakang, yang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Hal ini dapat menciptakan rasa memiliki dan meningkatkan solidaritas sosial di lingkungan perkotaan.
8. Tantangan dalam Implementasi Urban Farming
Meskipun urban farming menawarkan banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah keterbatasan lahan di perkotaan. Banyak kota memiliki lahan yang terbatas untuk pertanian, sehingga diperlukan inovasi dalam penggunaan ruang, seperti vertikultur atau hidroponik. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan di kalangan masyarakat juga menjadi hambatan dalam mengembangkan urban farming.

9. Langkah-langkah Memulai Bisnis Urban Farming

Bagi mereka yang tertarik untuk memulai bisnis urban farming, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti:
ADVERTISEMENT
Riset Pasar: Pelajari permintaan lokal untuk produk pertanian dan identifikasi jenis tanaman yang cocok untuk ditanam.
Pemilihan Lokasi: Tentukan lokasi yang strategis, baik di lahan kosong, atap gedung, atau bahkan di halaman rumah.
Perencanaan: Buat rencana bisnis yang mencakup biaya awal, proyeksi pendapatan, dan strategi pemasaran.
Pengadaan Benih dan Peralatan: Dapatkan benih berkualitas dan peralatan yang diperlukan untuk memulai.
Penanaman dan Perawatan: Lakukan penanaman sesuai dengan panduan yang tepat dan lakukan perawatan rutin.
Pemasaran: Jalin hubungan dengan komunitas lokal dan pasar untuk memasarkan produk yang dihasilkan.

10. Kesimpulan

Urban farming merupakan tren yang tidak hanya menawarkan solusi untuk masalah pangan dan kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, urban farming dapat berkembang pesat dan menjadi bagian integral dari kehidupan di kota-kota besar. Melalui urban farming, kita dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT