jaran goyang part 5.jpg

Jaran Goyang: Bertapa (Part 5)

28 Januari 2020 13:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaran Goyang. Foto: Masayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jaran Goyang. Foto: Masayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Air terjun Panggelangan adalah sebuah tempat yang dianjurkan Abah Quir untuk Ahmad bertapa ilmu Jaran Goyang. Lokasi air terjuan Panggelangan sangat jauh terisolasi dari jangkauan manusia. Sebenarnya dari segi wilayah, air terjun Panggelangan masih bagian dari kampung Situ Gede, namun karena jaraknya yang jauh membuat warga kampung tidak mau mengunjungi air terjun itu. Terlebih, banyak mitos yang beredar kalau air terjun Panggelangan sangat angker. Di sana ada kerajaan jin, buaya putih, harimau besar, dan ular berkepala manusia.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapat informasi dari warga kampung Situ Gede, Ahmad minta diantar Tatang menuju air terjun Panggelangan. Tapi, Tatang hanya sanggup mengantarnya sampai sungai Ciliman saja karena jaraknya yang sangat jauh. Sudah beberapa kali Tatang membujuk temannya agar membatalkan niatnya untuk bertapa di air terjun karena hal itu sangat berbahaya. Namun, Ahmad tetap bersikeras untuk bertapa demi Mila.
"Gua cuma bisa nganterin elu sampai sini, Mad," Tatang menyentuh pundak Ahmad.
"Nggak apa-apa Tang, thanks banget udah mau nemenin gua."
"Lu udah bawa sepuluh power bank, kan?" Tanya Tatang.
"Udah, Tang."
"Ingat ya, kalau ada apa-apa lu langsung telepon gua. Nanti gua bawa orang buat bantu lu."
"Sip, Tang."
Mereka berpisah. Ahmad menggendong tas ransel yang berisi jas hujan, pisau, power bank, beberapa pasang pakaian, dan senter. Ahmad menyusuri sungai Ciliman yang airnya jernih. Sejauh mata memandang di sekelilingnya hanya ada hamparan sawah dan saung-saung milik petani. Sepatu yang ia gunakan penuh oleh bercak lumpur karena medan yang ia tempuh becek. Kata warga, Ahmad harus menyusuri sungai Ciliman sampai ke hulu. Dan satu lagi, kata warga kampung, kalau di perjalanan ada yang manggil atau ngikutin dari belakang jangan pernah nengok. Kalau Ahmad nengok, dia bisa mati. Sudah banyak cerita yang beredar kalau sungai Ciliman itu banyak setannya.
ADVERTISEMENT
Hari semakin sore, kabut yang berasal dari perbukitan mulai menyelimuti jalan setapak yang Ahmad lintasi. Aliran sungai terlihat membentang sangat panjang di hadapan Ahmad. Ia berhenti, merogoh senter dari tas hitamnya. Beberapa kali, Ahmad membenturkan senter itu ke telapak tangannya karena tidak mau menyala. Setelah dibenturkan beberapa kali, akhirnya senter itu menyala. Ahmad kembali melanjutkan perjalan, langit semakin menguning, kabut semakin tebal, angin berembus tipis tapi dingin sekali.
"Ahmad!" tiba-tiba dari belakangnya, ia mendengar suara Mila memanggil namanya.
Ahmad berhenti. Ia ingat kata warga kampung Situ Gede, jangan pernah menoleh ke belakang kalau ada yang manggil. Sebab itu pasti setan.
"Ahmad mau ke mana," jelas itu suara Mila.
ADVERTISEMENT
Ia kembali melanjutkan langkahnya. Ia berusaha sekuat hati agar tidak menoleh ke belakang. Kemudian, ia mendengar suara langkah kaki mengikutinya dari belakang, tapi Ahmad tetap berjalan tanpa menoleh dari belakang. Parfum Mila menguar tiba-tiba, Ahmad sangat kenal aroma parfum mahal itu. Namun, ia yakin yang mengikutinya di belakang bukanlah Mila.
"Ahmad main, yuk," ajak suara yang menyerupai Mila sambil terus mengikuti dari belakang.
Namun ia tetap tidak menoleh dan malah mempercepat langkahnya. Perjalanan masih jauh. Sangat jauh. Ahmad terus diikuti sosok yang menyerupai Mila. Dan tepat di atas kepala Ahmad, melayang sesosok kuntilanak mengikutinya. Ahmad tahu itu, tapi pandangannya tetap lurus ke depan. Ia tidak mau mati di sini!
ADVERTISEMENT
Godaan setan tidak sampai di situ, ada hal yang lebih aneh lagi di hadapan Ahmad. Ia melihat sosok yang menyerupai dirinya sedang berdiri menghadap sungai. Sosok itu mengenakan baju yang sama persis dengan yang digunakan Ahmad. Seketika Ahmad tertunduk saat melewati sosok itu.
Nantikan cerita Jaran Goyang selanjutnya. Agar tidak ketinggalan, klik subscribe di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten