Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Semenjak video pengakuan Gilang diunggah ke media sosial, video itu menjadi viral. Terlebih sekarang banyak kasus orang hilang, mereka menghubungkan kasus itu dengan cerita Gilang. Semakin lama Gilang semakin terkenal, ia dan Satria sekarang menjadi vlogger ekspedisi horor. Banyak tempat yang sudah mereka kunjungi dan mendapat respon baik dari netizen.
ADVERTISEMENT
Dan saat ini, mereka sedang mencari informasi tentang desa yang hilang. Konon katanya, dulu desa itu ramai dan damai, tapi karena gangguan makhluk gaib, desa itu ditinggalkan penghuninya dan menjadi sangat angker. Gilang yakin kalau ia menemukan tempat itu, vlog-nya akan laris ditonton banyak orang.
Ia duduk di depan rumahnya bersama Satria. Mereka sedang sibuk dengan laptop masing-masing. Satria mengedit video, sedangkan Gilang mencari informasi tentang desa yang hilang. Selang beberapa menit kemudian, wajah Gilang seketika menyeringai senang. Ia berhasil menemukan informasi yang dibutuhkan.
"Satria! Ketemu nih. Nama desanya Balangandang," ia menunjukkan layar laptopnya pada Satria.
"Wah keren juga, lihat deh aura tempatnya serem abis."
"Jadiin nih kita ke sana!"
ADVERTISEMENT
"Berangkat Bro," mereka tos satu sama lain. Gilang yakin kontennya akan tembus jutaan penonton.
***
Setelah turun dari angkot, mereka harus jalan kaki untuk menuju desa Balangandang. Jalan yang mereka lewati sudah tertutup rerumputan karena tidak ada pernah ada orang lagi yang melintasi jalan tersebut. Setelah berjalan kaki cukup jauh, mereka akhirnya tiba di sebuah desa Balangandang yang sudah tidak berpenghuni.
"Wih, keren banget Lang," Satria berdecak kagum.
"Bener banget lihat deh, rumah-rumah itu, udah banyak lumutnya. Anjir pasti video kita laku banget ini!"
"Mulai sekarang aja, Sat," pinta Gilang.
"Oh, oke."
Satria mengeluarkan kamera andalannya. Lalu mengarahkan pada Gilang.
"Hello guys, jadi kita sekarang lagi ada di desa Balangandang. Desa yang sempat dikabarkan hilang. Lihat deh, bener-bener desa ini udah nggak berpenghuni guys!"
ADVERTISEMENT
Gilan terus melangkah menyusuri desa tersebut. Kabut tipis mulai bermunculan karena hari semakin sore.
"Tuh guys lihat rumah itu," tunjuk Gilang.
Satria mengarahkan kameranya ke rumah yang sudah berlumut.
"Serem banget kan guys."
Semakin jauh mereka menyusuri desa, semakin terdengar debut ombak dari kejauhan.
"Wah kayaknya di sekitaran sini ada pantainya guys," Gilang meruncingkan daun telinganya.
Mereka berjalan mengikui sumber suara ombak tersebut. Hingga sampailah mereka di sebuah pantai.
"Whooo! Beneran pantai guys!"
Gilang sangat senang karena menemukan pantai yang sepertinya sudah lama tidak terjamah oleh manusia.
"Guys gua mau berenang dulu ya. Sumpah ini keren banget."
Gilang membuka bajunya, lalu menceburkan diri ke laut. Satria tetap sibuk merekam kegiatan Gilang.
ADVERTISEMENT
"Eh ada cewek, Sat!" Tiba-tiba Gilang menunjuk ke arah belakang Satria. Ia melihat sosok perempuan berkebaya hitam sedang berdiri di kejauhan, memperhatikan mereka.
"Mana?" Tanya Satria sambil menyorotkan kameranya.
"Siapa ya itu?" Tanya Satria.
Ketika dia mengalihkan kameranya ke Gilang, tiba-tiba temannya itu hilang entah ke mana.
"Lang?"
"Gilang?"
"Lang lo di mana, Lang?" Satria panik ketakutan.
Ia mengarahkan kameranya lagi ke arah wanita tadi, tapi dia sudah menghilang. Satria bingung harus bagaimana, ia menyusuru pantai, mencari temannya itu. Hingga ia bertemu dengan seorang lelaki tua yang sedang duduk sila di pinggir pantai. Lelaki itu bangkit dan menghampiri Satria.
"Pak lihat teman saya tidak?"
"Temanmu hilang?"
ADVERTISEMENT
"Iya Pak, tadi dia berenang di pantai ini."
"Oalah, jangan khawatir aku bisa bantu kamu."
"Serius, Pak?"
"Iya tenang saja. Panggil aku Ki Bamantara. Penduduk kampung ini. Nah itu istri dan anakku."
Terlihat dari kejauhan seorang perempuan berkebaya hitam yang tadi Satria lihat, mendekat sambil menuntun seorang anak kecil.
"Kenalkan, ini istriku namanya Ngartasih dan anakku yang manis ini namanya Melati."
"Oh, iya Pak. Lalu bagaimana teman saya, Pak. Ini sebenarnya tempat apa, Pak?"
"Ini desa Balangandang, desa yang damai dan tentram. Kau jangan khawatir temanmu itu pasti akan kembali. Yuk ikut ke rumah kami dulu. Kau pasti lapar, di rumah lagi banyak makanan."
Mereka membawa Satria masuk ke perkampungan. Entah apa yang selanjutnya terjadi. Satria tidak pernah terlihat lagi di desa itu, begitupun dengan Gilang.
ADVERTISEMENT
Nantikan cerita Lingsir Wengi Tembang 3 selanjutnya. Agar tidak ketinggalan, klik subscribe di bawah ini:
SELESAI