part 10 square(1).jpg

Mayat Pengantin: Apakah Sri Bangkit Lagi? (Part 10)

5 Maret 2020 11:36 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mayat Pengantin. Foto: Argy/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mayat Pengantin. Foto: Argy/kumparan
ADVERTISEMENT
Tubuhnya hangat. Ada detak jantung di dada kirinya. Di bagian leher, nadinya kembali berdenyut. Dalam sekali tarikan napa, Sri hidup kembali. Matanya melotot seperti baru saja mengalami kejadian mengerikan. Ia meraba tubuhnya yang masih berpakaian pengantin. "Di mana ini? Kenapa aku ada di sini?" tanyanya dalam hati.
ADVERTISEMENT
Ia perlahan duduk dan masih dalam posisi di atas tempat tidurnya, diperhatikannya sekeliling ruangan. Kamar yang remang, bau busuk menguar menusuk hidung, sontak saja ia terkejut saat mendapati mayat Putu terkapar mengenaskan di lantai. Namun saat akan turun dari tempat tidur, kepalanya terasa sangat sakit.
Sri mengatur napasnya. Walau terasa sakit, ia tetap memaksakan tubuhnya untuk turun dari tempat tidur. Langkahnya patah-patah mendekati Putu, mayatnya sudah membusuk. Sri menangis, ia tidak tahu apa yang sebenarnya yang sedang terjadi. Seingatnya, terkahir kali dia bersama Putu di pesta pernikahan, setelah itu ia merasa dadanya sakit dan tidak sadarkan diri.
Setelah menangisi Putu, ia melangkah keluar rumah. Dilihatnya bentangan sawah, jauh di sana ada sebuah jalan membentang dengan lalu-lalang kendaraan. Sri berjalan telanjang kaki, dia ingin meminta tolong ke siapa pun yang ditemuinya untuk mengevakuasi jenazah Putu.
ADVERTISEMENT
Di pinggir jalan, Sri berhasil menurunkan seorang pengendara motor. Lelaki itu terheran-heran kenapa ada pengantin yang nyeker berdiri di pinggir jalan. Setelah mendengar penjelasan Sri, ia terkejut dan segera menelepon polisi. Tidak lama berselang, polisi berdatangan, rumah tersebut langsung dilingkari garis polisi. Jenazah Putu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Dari luka yang ada di sekujur tubuh Putu, jelas sudah kalau itu adalah sebuah pembunuhan. Polisi masih memburu siapa pelakunya. Sementara itu, kedua orang tua Putu sangat terpukul atas kematian anaknya. Mereka ingin pelakunya dihukum dengan seberat-beratnya.
Soal Wayang, ia dinyatakan hilang. Jelas saja tidak ada orang yang tahu keberadaan Wayang, lelaki itu ditelan bulat-bulan oleh makhluk berkepala kambing. Istrinya menangis setiap hari, dia tidak sanggup kalau harus kehilangan suami tercintanya.
ADVERTISEMENT
***
Orang-orang ketakutan saat melihat Sri kembali. Yang mereka tahu, Sri itu sudah mati. Kemunculannya benar-benar menggemparkan semua orang. Perlahan Sri mulai dijauhi, banyak warga yang takut padanya. Tapi, tidak semua orang takut, ada juga yang menganggap kalau Sri hanya mati suri saja.
Saat, ia diminta bercerita tentang pengalaman kematiannya, Sri selalu menjawab tidak tahu. Memang benar kalau Sri tidak merasakan apa-apa saat meninggal. Seperti tidur saja, tidak sadarkan diri.
Akibat kematiannya yang singkat itu, banyak hal dalam hidup Sri yang berubah. Yang ia tidak suka adalah dijauhi orang-orang karena masih saja ada orang yang takut berdekatan dengannya. Ia sempat kesulitan mencari pekerjaan sebab para pemilik kebun sudah mendengar kalau Sri pernah meninggal. Setelah mondar-mandir mencari pekerjaan akhirnya ada juga yang menerima Sri sebagai pemetik cabai.
ADVERTISEMENT
Ada satu hal yang tidak diketahui orang-orang tentang Sri setelah bangkit dari kematian. Dia selalu diikuti makhluk berkepala kambing. Makhluk itu sering datang ke mimpi Sri, tidak jarang juga menampakkan diri di pojokan kamar. Sri selalu itu ketakutan dan berteriak kalau melihat makhluk mengerikan tersebut.
Seperti malam itu, hujan mengguyur dengan deras, sedangkan Sri sedang tertidur pulas di kamarnya. Tirai jendela kamarnya berkibar-kibar tertiup angin. Percikan air hujan masuk perlahan membasahi lantai. Sri terbangun, ia mengucek matanya yang terasa kantuk. Terlihat semakin jelas dari balik jendela kamarnya sesosok bayangan manusia berkepala kambing sedang memperhatikannya. Bayangan itu muncul tenggelam tersorot cahaya petir, Sri berteriak ketakutan. Kali ini, makhluk tersebut bukan hanya menampakkan diri, tapi mendekati Sri. Tubuhnya menembus jendela, matanya melotot, lidahnya melambai, sosok itu telanjang bulat, tanduknya melengkung sempurna.
ADVERTISEMENT
"Sri...," suara mengerikan keluar dari mulut makhluk tersebut. Disambut teriakan Sri yang sangat ketakutan. Tetangga Sri sebenarnya sering mendengar teriakannya, tapi mereka tidak mau ambil risiko. Yang mereka yakini, Sri sudah meninggal dan itu mengerikan.
Sebenarnya, apa yang makhluk itu mau dari Sri?
SELESAI
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten