08-mind-How-to-Become-a-Real-Life-Ghost-Hunter-According-to-Paranormal-Investigators-700527259-Nicole-S-Glass-1024x683.jpg

Santet Kolong Wewe di Karawang: Investigasi Dimulai

22 Oktober 2019 19:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
“Yaudah, aku ambil wudhu duluan kalo gitu,” Aku berdiri dari situ dan melangkahkan kaki ke ruang belakang, kamar mandi yang tadi sudah ditunjukkan oleh Pak Buana.
ADVERTISEMENT
Rumah ini sebenarnya lumayan luas untuk keluarga kecil yang hanya tinggal berdua saja, namun beberapa benda yang diletakkan sembarang membuat rumah ini terlihat sempit dan lumayan sesak.
Aku melewati sebuah ruangan seperti gudang kecil dengan kalender tua yang tertempel di pintunya yang tertutup dan ada gembok kecil yang berkarat di sana, yang menandakan ruangan itu tidak boleh dimasuki.
Namun entah kenapa aku merasa ada sesuatu di dalam sana yang membuatku harus masuk ke sana. Memang dasar rasa keingintahuanku yang tinggi ini tidak dapat terbendung, aku memegang kenop pintunya dan mencoba merasakan sesuatu. Tidak terasa apapun, selain rasa dingin yang kini menjalar hingga pergelangan tanganku.
Aku segera melepas tanganku dari sana, dan makin merasakan keanehan yang aku tidak tahu apa itu. Aku menoleh ke arah kiri, ke tempat dimana Ahmad Yogi dan Rudi sedang berbincang pelan, memastikan mereka tidak akan melihat apa yang aku akan lakukan selanjutnya. aku menarik nafasku panjang, membuangnya, kemudian menempelkan telinga ku secara perlahan ke daun pintu nya yang berwarna krem dan noda-noda hitam di sekujurnya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang terdengar. Baiklah, sepertinya aku harus lebih berkonsentrasi. Aku memejamkan mataku dan membiarkan intuisiku bermain, selama sekitar beberapa menit, aku menyerah. Tidak ada apapun di sana.
Mungkin hanya perasaanku saja yang berlebihan akibat rasa gugup untuk menghadapi malam ini. Aku menarik badanku dan kembali melanjutkan langkahku ke pintu kamar mandi ketika kemudian ada suara hembusan nafas perempuan terdengar lirih hingga membuat bulu kudukku berdiri. Batinku tepat sekali, memang ada sesuatu di sana, di rumah ini.
Suara itu menghilang dalam beberapa detik dan saat ini hanya adzan sudah mulai berkumandang dari kejauhan. “Lah, Giya? Belom wudhu daritadi?” Rudi tiba-tiba datang, mengernyitkan dahinya dan memandangku aneh melihatku berdiri tegak di depan pintu kamar mandi dengan wajah tegang. “Eh, iya, Rud. Ini mau wudhu.” Aku bergegas masuk ke kamar mandi dan berwudhu, meninggalkan Rudi dengan raut kebingungan. Aku tahu dia pasti mengerti ada sesuatu yang sedang aku rasakan saat ini.
ilustrasi
Namun kami sama-sama tahu bahwa belum waktunya untuk membahasnya, kami harus melaksanakan solat agar kami sama-sama tenang dan sama-sama kuat. Setelah selesai solat Magrirb dan Isya, kami sibuk dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema di dalam rumah ini. Dengan cahaya lampu yang seminimal mungkin, kami terus menerus membaca salah satu surah Qur’an dengan lantang. Hingga saat pukul 09.00 malam, keanehan demi keanehan terus terjadi. Kami saling menatap dan dalam hati berkata apapun yang terjadi di rumah ini, tidak ada pilihan lain selain menghadapinya.
ADVERTISEMENT
Tujuan kami baik, ingin menolong sesama manusia oleh karena itu kami yakin kalau Tuhan akan menjaga kami dari makhluk jahat yang mungkin sedang mengincar kami. Perlahan aura rumah ini mulai berubah jadi lebih muram, aku bisa merasakan ada kekuatan magis yang mulai merundungi. Sepertinya mereka tak senang dengan kehadiran kami, dan ingin kami keluar. Tapi tak satu pun dari kami gentar dan mengangkatkan kaki dari rumah ini. Aku membatin dalam hati, kalau cuma gangguan begini tidak ada pengaruhnya.
***
Senang membaca kisah horor seperti ini, klik tombol subscribe di bawah untuk mendapat notifikasi setiap ada cerita horor terbaru dari Mbah Ngesot.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten