news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Venezuela, Secuil Tanah Surga di Tepi Karibia

Muhamad Benyamin Abiyoga
Abdi masyarakat di bidang hubungan antarnegara. Peserta Diklat Sesdilu 78. Penikmat musik, sepakbola, dan balap rally.
14 Maret 2025 10:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Benyamin Abiyoga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Malam Penganugerahan Miss Earth Venezuela 2019 (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Malam Penganugerahan Miss Earth Venezuela 2019 (Sumber: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Siapa tak kenal dengan Venezuela?
Sebagian besar dari kita mungkin mengetahui Venezuela sebagai gudangnya wanita-wanita cantik. Sudah bukan rahasia umum bahwa wakil Venezuela merupakan unggulan dalam kontes kecantikan di dunia, seperti Miss Universe.
ADVERTISEMENT
Dari 72 kali penyelenggaraan Miss Universe, finalis asal Venezuela berhasil meraih posisi pertama sebanyak 7 kali. Venezuela menjadi runner up dalam hal jumlah pemenang Miss Universe, hanya kalah dari Amerika Serikat.
Sebagian besar lainnya dari kita mungkin mengetahui Venezuela sebagai negara yang sedang mengalami krisis politik dan ekonomi. Berita kecurangan pemilihan umum, sanksi dari Amerika Serikat, kriminalitas, dan kesulitan ekonomi masyarakat Venezuela senantiasa menghiasa beranda kanal-kanal berita internasional.
Namun, Venezuela bukan hanya soal wanita-wanita cantik maupun setumpuk berita buruk.
Pengalaman menjalani penugasan di negara ini pada tahun 2019-2021 cukuplah membuat saya berkesimpulan bahwa Venezuela adalah secuil tanah surga di tepi Karibia.
Negara ini memiliki panorama alam yang sangat memikat hati. Mulai dari hamparan pantai berpasir putih di tepian Karibia, deretan bukit datar yang menjulang di hulu Amazon, puncak bersalju di pegunungan Andes, hingga fenomena badai kilat setiap malam di Catatumbo yang terletak muara danau Maracaibo.
ADVERTISEMENT
Bicara soal Catatumbo, saya berkesempatan untuk mengunjungi tempat tersebut pada akhir tahun 2019. Tujuan utamanya jelas, menyaksikan badai kilat di malam hari. Apa boleh dikata, saya kurang beruntung karena kondisi cuaca saat itu kurang mendukung.
Namun, perjalanan menuju Catatumbo sendiri, yang harus ditempuh dengan menaiki speed boat menembus hutan selama 3,5 jam, sudah merupakan sebuah pengalaman yang unik. Pemandangan Catatumbo juga tidak kalah cantik, terutama di waktu senja yang syahdu.
Warna Senja di Catatumbo (Dokumen Pribadi)
Contoh lain adalah deretan bukit datar di hulu Amazon yang dalam bahasa setempat disebut dengan “Tepui” yang berarti rumah para dewa. Sebutan ini sangat pantas sebab pada umumnya Tepui dapat menjulang hingga 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pemandangan Tepui yang diselimuti kabut juga sangat ikonik karena bernuansa surealis.
ADVERTISEMENT
Salah satu Tepui yang paling terkenal, Auyantepui, menjadi lokasi dari air terjun tertinggi di dunia, yaitu Angel Falls, yang jatuh dari ketinggian 979 mdpl. Tepui juga menjadi salah satu inspirasi dari berbagai karya seni di dunia, salah satunya adalah film Up garapan Disney Pixar yang dirilis pada tahun 2009.
Pemandangan Angel Falls dan Auyantepui (www,beautifulworld.com)
Di sisi lain, kekayaan budaya dan keramahan masyarakat Venezuela juga merupakan salah satu daya tarik yang paling kuat dari negara ini.
Masyarakat Venezuela pada dasarnya merupakan masyarakat yang multikultural. Selain keturunan asli setempat, masyarakat Venezuela telah bercampur dengan keturunan dari semenanjung Iberia, Timur Tengah, hingga Karibia. Dengan latar tersebut, tidak heran bahwa Venezuela memiliki berjuta kekayaan budaya dan sangat terbuka dengan budaya asing.
Generasi Multikultural Venezuela di Sekolah Indonesia, Caracas DF (Dokumen Pribadi)
Jika Anda belum percaya, maka siapkan baju pantai Anda dan pergilah ke tepian Karibia pada akhir pekan. Niscaya, selain pasir putih yang berkilau, Anda juga akan disambut dengan dentuman musik reggaeton serta beragam kuliner bahari dan minuman yang menyegarkan. Tapi, yang terpenting, Anda juga akan merasakan luapan gairah untuk berpesta bersama berbagai orang dari beragam latar belakang, melupakan sejenak kepenatan yang melanda.
Pantai Macuto, Falcon, Venezuela (Dokumen Pribadi)
Bukti lainnya, di negara ini, kata “negro” untuk menyebut orang berkulit hitam bukanlah kata yang haram. Bahkan, kata negro memiliki konotasi yang positif karena menunjukkan keakraban dan rasa kasih sayang. Kata ini sangat sering digunakan sebagai panggilan kepada orang-orang terdekat, baik dalam konteks perteman maupun konteks hubungan romantis.
ADVERTISEMENT
Ah, Venezuela, Mi Amor! Dirimu saat ini mungkin sedang merana. Tetapi, engkau akan tetap menjadi kenangan teristimewa bagiku. Engkau adalah secuil tanah surga di tepi Karibia.