Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cakwe Enak Pasca Pandemi
13 Maret 2023 17:35 WIB
Tulisan dari M Choenur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu seabis pulang dari kuliah di sekitaran Margonda, Depok, karena diterpa sedikit lapar, sebelum pulang ke rumah coba-coba untuk mencari jajanan yang enak. Bingung harus mencari makanan seperti apa untuk dimakan, karena belum biasa dengan tempatnya, ada keraguan memilih makanan yang ingin dibeli. Apakah makanan itu akan enak atau tidak. Lalu, salah satu teman datang dengan makanan yang sedang dimakannya. Makanan yang terlihat enak juga masih panas yang menandakan makanan tersebut baru dimasak. Karena terlihat menarik, coba untuk bertanya kepada teman tersebut dibeli di mana makanannya itu. dia pun menunjukan tempat dari makanan yang dibelinya itu.
ADVERTISEMENT
Sedikit lurus lalu belok ke kiri, ada warung cakwe dengan pedagangnya yang sedang memasak adonan yang sudah jadi ke dalam penggorengan. Tidak ragu uang 10 ribu rupiah pun untuk dikeluarkan dari kantong. Setelah cakwe didapat, selanjutnya adalah mencari tempat untuk memakannya. Suapan pertama makanan itu ternyata membuat keraguan di saat memilih makanan sebelumnya hilang dengan sekejap. Menjadi salah satu cakwe terenak yang pernah dicoba. Mungkin juga yang terenak dari yang pernah dicoba. Rasa enak yang membuat orang yang sebelumnya bingung untuk memilih makanan ini akhirnya memusatkan pikiran untuk membeli lagi cakwe itu di saat lapar.

10 ribu rupiah ternyata merupakan harga yang masih tinggi untuk cakwe, bahkan untuk ukuran yang besar. terlalu banyak untuk dimakan sendirian. Karena enak juga murah, cakwe tersebut jadi makanan yang mudah direkomendasikan kepada teman satu kelas. Mereka pun percaya dan mulai mengumpulkan uang untuk membeli cakwe tersebut. Ketika uang sudah terkumpul, pedagang tersebut mulai didatangi untuk dibeli jajakannya. Ketika cakwe hangat tersebut sampai ke mulut teman-teman yang lain, mereka pun menyukai rasa dari makanan itu. cakwe yang memang enak di banyak orang, bukan hanya untuk pribadi. Cakwe itu pun dibeli beberapa kali setelahnya. Cakwe yang enak untuk disantap, apalagi ketika cuaca sedang dingin karena hujan. Cakwe ukuran besar yang murah, juga enak. Bertambah kenikmatannya ketika makanan hangat itu disantap ketika dingin karena hujan.
ADVERTISEMENT
Namun tiba-tiba saja terpikirkan, bagaimana keadaan pedagang cakwe tersebut di masa pandemi? Keadaan di mana situasinya tidak jelas. Kepanikan, pembatasan sosial, harga-harga bahan pokok yang naik turun karena banyak orang yang ingin menimbun bahan pangan persiapan pandemi, infeksi penyakit yang pertumbuhan infeksinya semakin besar dari waktu ke waktu, juga berjalan dengan begitu lama. Bagaimana keadaan pedagang ini di masa itu? pedagang yang menghidupi dirinya dengan pendapatan dari berdagangnya sehari-hari? Bagaimana dia membayar kebutuhan sekolah anaknya yang masih kecil yang kadang menemani ia di saat berdagang. Anak yang mungkin berada di tingkat TK atau SD.
Pasti sulit menjalani masa-masa seperti itu. masa sulit yang tidak jelas akan berapa lama berjalan. Tidak hanya pedagang cakwe itu saja, bagaimana dengan pedagang-pedagang kecil lainnya? Pedagang yang kehidupannya bergantung dengan pendapatan perharinya. Di keadaan biasanya saja sudah sulit, ditambah dengan keadaan pandemi yang memperburuk keadaan.
ADVERTISEMENT
UMKM merupakan sebuah sektor yang sesungguhnya krusial untuk berjalannya negara ini. Berdasarkan data dari www.ekon.go.id, pertanggal 1 oktober 2022, UMKM berkontribusi sebanyak 60,5% terhadap PDB negara. Itu berarti, dengan keadaan pandemi, jatuhnya UMKM sama saja dengan memburuknya keadaan sebuah negara.
Keadaan pandemi yang parah telah menimbulkan dampak yang tidak sedikit. Bagaimana sebuah hal yang awalnya diremehkan malah memberikan efek yang begitu dahsyat. Tidak hanya satu, dua, atau tiga daerah, namun seluruh dunia. Semuanya pun kelabakan tentang solusi apa yang harus dilakukan. Bagi yang kaya mungkin bisa santai menunggu solusi terhadap apa yang akan bisa segera dilakukan yang berkepentingan terhadap pandemi. Namun bagi kalangan bawah, apa yang dilihatnya hanyalah tentang bagaimana agar hari tersebut tidak mendapatkan perut yang lapar. Tidak hanya untuk dirinya, juga untuk keluarganya di rumah.
ADVERTISEMENT
Pandemi datang begitu saja. Tidak sedikit masyarakat yang belum memiliki pengetahuan mengenai keadaan seperti pandemi. Hidup sehari-hari saja sudah sulit, ditambah harus memikirkan persiapan pandemi. Belum tentu bisa. Tidak semudah seperti yang dibicarakan para motivator.
Kini, Maret 2023 di saat tulisan ini dibuat, keadaan pandemi bisa dibilang lebih ringan dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Vaksin yang terus disebarkan ke lebih banyak orang, banyak usaha yang boleh untuk dibuka kembali, kegiatan-kegiatan yang berskala besar pun semakin diberi izin. Kehidupan dalam bermasyarakat semakin berkembang dibandingkan sebelumnya.
Kehidupan dalam bermasyarakat semakin berkembang, namun tidak seluruhnya. Masih ada sebagian dari masyarakat yang tertinggal dibandingkan lainnya. Sebagian yang masih merasakan dampak dari pandemi. Oleh karena itu, perusahaan JNE dalam usianya yang telah meginjak 32 tahun ini, memiliki tema “Bangkit Bersama”. Tema yang oleh JNE buat untuk semakin menyebarkan energi positif dan optimisme bagi masyarakat Indonesia dalam era pasca-pandemi.
Di ulang tahunnya yang ke-32 tahun ini pula, JNE mengajak kepada masyarakat, mitra, pemangku jabatan, hingga pelanggan untuk terus maju, terus berkarya, serta melakukan kolaborasi dalam banyak program yang dapat memberikan dampak baik kepada banyak orang. Dari kolaborasi juga program-program yang dilakukan dalam masyarakat tersebut pula JNE berharap agar setelahnya semakin banyak masyarakat yang bisa memberikan output yang baik bagi bangsa dan negara ini. Output yang akan memajukan bangsa dan negara ini.
ADVERTISEMENT
Dari persoalan pandemi yang membawa efek membingungkan, panik yang menimbulkan kekacauan, hingga rasa depresi yang menyakitkan, semoga saja masyarakat mendapatkan pelajaran bahwa dengan bergerak bersama merupakan jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah agar tidak menimbulkan efek lebih buruk, apalagi permasalahan tersebut berjalan dengan sangat lama. Bergerak bersama-sama memperbaiki diri. Membuat koneksi antar satu sama lain yang bisa membuat diri kita semakin kuat serta lebih memahami masalah yang dihadapi berkat lebih banyak pikiran yang disalurkan untuk satu masalah.
Membangun kebersamaan dan koneksi antara satu sama lain tidak pernah salah, tiap masalah yang datang dengan segera bisa diselesaikan jika terdapat rasa kebersamaan dalam diri. Membangun tembok keegoisan antara diri dengan yang lainnya justru malah akan mendatangkan masalah yang jauh buruk. Masalah yang akan berdampak jangka panjang.
Semakin banyak tangan yang membantu dalam memperbaiki dampak dari sebuah masalah, semakin baik pula hasil yang akan didapat. Kehidupan masyarakat bisa semakin cepat untuk kembali pulih dari pandemic berkat gotong royong dalam diri masyarakat. Ekonomi yang lebih stabil. Juga masyarakat yang akan menjadi lebih dekat.
ADVERTISEMENT
#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #contentcompetition2023 #ConnectingHappiness