Konten dari Pengguna

Mengapa Perang Emu Australia Sebenarnya Merupakan Kejadian yang Tragis

Marshad Dzakwan Dzaky
Mahasiswa - Universitas Mulawarman - FISIP Jurusan Hubungan Internasional
12 Mei 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marshad Dzakwan Dzaky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sabtu, 11 Mei 2024. Foto oleh Brett Sayles pada website Pexels, https://www.pexels.com/photo/selective-focus-close-up-photo-of-emu-head-2561202/
zoom-in-whitePerbesar
Sabtu, 11 Mei 2024. Foto oleh Brett Sayles pada website Pexels, https://www.pexels.com/photo/selective-focus-close-up-photo-of-emu-head-2561202/

Serangan Burung Emu

ADVERTISEMENT
Pada tahun 1932, sektor pertanian Australia merupakan bagian sangat penting bagi keberlangsungan hidup penduduk Australia yang sedang melewati masa The Great Depression. Setelah Perang Dunia 1, Australia memberikan para veteran perangnya lahan di bagian barat Australia, dimana mereka didorong untuk menjadi petani gandum. Tetapi lahan-lahan yang digunakan untuk pertanian tersebut menimbulkan masalah baru terutama di wilayah Chandler dan Walgoolan karena menarik perhatian populasi burung Emu. Burung Emu adalah sebuah spesies burung yang tidak bisa terbang asli Australia, mereka bisa mencapai ketinggian 190 cm dan berat 60 kg. Lahan-lahan gandum di bagian barat Australia dengan cepat menarik perhatian para burung Emu yang sedang migrasi ke arah barat setelah musim kawin, dikatakan bahwa ada 20.000 burung Emu yang merusak pagar lahan pertanian dan memakan gandum yang menyebabkan kerugian yang sangat besar akibat panen yang gagal dan kerusakan. Petani yang merupakan veteran Perang Dunia 1 dengan cepat meminta bantuan pemerintah Australia untuk mengatasi masalah tersebut, respon Menteri Pertahanan George Pearce adalah untuk mengirim sebuah unit militer kecil yang anggotanya berasal dari Royal Australian Artillery (RAA), Pearce ingin menunjukkan bahwa pemerintah melakukan kerja nyata dan menanggapi permintaan para veteran secara sungguh-sungguh. Operasi tersebut dipimpin oleh Mayor G.P.W Meredith, Ia dan dua bawahannya dilengkapi dengan 2 senapan mesin otomatis Lewis dan 10.000 peluru, selain itu mereka ditemani oleh sebuah kru kamera yang bertugas untuk mendokumentasikan operasi tersebut.
ADVERTISEMENT

Perang Melawan Emu

Percobaan pertama Australia untuk memangkas populasi burung Emu terjadi pada 2 November 1932 di wilayah Campion, percobaan ini membuat Meredith sadar bahwa perang melawan burung Emu tidak akan semudah yang dipikirkan. Ada 2 hal yang membuat melawan burung Emu sangat sulit, yang pertama adalah ketangguhan burung Emu sangat tinggi.
Ada banyak kasus dimana burung Emu tetap bisa berlari walaupun sudah terkena 2 atau 3 peluru. Alasan kedua adalah perilaku dari burung Emu itu sendiri, burung-burung Emu suka berkumpul dalam sebuah grup yang besar, kemudian jika ada bahaya grup tersebut akan berpencar menjadi grup-grup yang lebih kecil. Gabungkan ini dengan fakta bahwa burung Emu bisa berlari mencapai kecepatan 48 km/jam, membuat rencana awal Meredith untuk memangkas jumlahnya secara massal dengan senapan otomatis mustahil. Percobaan pertama melawan burung Emu di Campion gagal akibat Meredith dan bawahannya menembak sebelum senapan mereka berada di jangkauan yang efektif. Untuk percobaan kedua, kali ini mereka mencoba mendekati sebuah grup yang berjumlah 1000 burung secara diam-diam yang sedang berkumpul di sebuah sumber air, tetapi gagal lagi akibat salah satu dari senapan mereka macet sebelum mereka bisa menaklukkan jumlah yang banyak. Bahkan untuk percobaan ketiga mereka mencoba menembak burung Emu dari sebuah truk yang berjalan, tetapi percobaan tersebut tetap gagal akibat truk yang terlalu goyang sehingga peluru tidak bisa mengenai target. Enam hari setelah operasi dimulai, dengan menggunakan 2500 peluru mereka hanya berhasil menaklukkan 50 burung Emu, jumlah tersebut dilaporkan oleh berbagai media lokal Australia dan menangkap perhatian Australian House of Representatives. George Pearce kemudian menghentikan operasi setelah perhatian negatif yang Ia dapatkan akibat buruknya performa unit Meredith dalam perang melawan Emu, tetapi kembali melanjutkan operasi pada 13 November 1932 setelah para petani meminta untuk melakukan percobaan lagi untuk mengusir burung Emu. Ronde kedua dalam perang melawan burung Emu memberikan hasil yang lebih baik, dikatakan bahwa unit Meredith berhasil menaklukkan 100 burung Emu tiap minggunya, dan setelah menghabiskan 9860 peluru mereka berhasil menaklukkan 986 burung Emu menurut laporan resmi.
ADVERTISEMENT

Pemenang Perang

Dari 20.000 burung Emu yang berkeliaran di bagian barat Australia, Mayor G.P.W Meredith dan unitnya hanya berhasil menaklukkan 986 burung, atau 5% dari jumlah burung yang dikatakan menghancurkan lahan pertanian di wilayah bagian barat Australia. Para burung Emu dianggap sebagai pemenang Perang Emu, pemerintah Australia pada akhirnya memilih untuk menerapkan kebijakan yang jauh lebih efektif, yaitu sistem bounty. Dalam jangka waktu 6 bulan, pemerintah Australia menerima sebanyak 57.034 bounty burung Emu.

Sisi Gelap Perang Emu

Walaupun sekilas Perang Emu terlihat seperti kejadian yang konyol dalam sejarah Australia, sebenarnya kejadian tersebut merupakan hal yang sangat tragis karena Perang Emu adalah bukti nyata bahwa pemerintah Australia menelantarkan veteran perangnya pada masa tersebut. Perang Dunia 1 bagi Australia adalah perang yang paling mematikan, bahkan lebih mematikan dibandingkan Perang Dunia Ke-2. Dari 416.809 orang yang mendaftar, 60.000 kehilangan nyawanya dan 156.000 mengalami luka berat atau menjadi tahanan perang. Untuk negara yang pada masa itu populasinya hanya berjumlah 5 juta penduduk, angka tersebut sangat tinggi. Ketika Perang Dunia 1 berakhir pada tahun 1918 ada banyak tentara yang pulang dengan luka-luka yang menghambat mereka untuk mendapatkan pekerjaan, pada awalnya pemerintah Australia tidak memberi bantuan kepada para veteran perang tersebut, tetapi setelah mendapatkan tekanan dari masyarakat pemerintah Australia memilih untuk memberikan lahan-lahan di bagian barat Australia kepada para veteran dan mendorong mereka menjadi petani gandum untuk menambahkan ketersediaan pangan di Australia. Pemerintah Australia berharap untuk menyelesaikan 2 masalah dengan solusi tersebut, tetapi tanah pada lahan-lahan tersebut sangat buruk untuk pertanian dan para veteran tidak memiliki pengalaman dalam bertani, namun tidak ada pilihan lain para veteran menerima lahan tersebut. Pada tahun 1929 hidup para veteran akan semakin keras akibat The Great Depression, yang menyebabkan ekonomi menjadi stagnan dan hasil panen gandum sulit untuk dijual. Untuk para veteran yang sedang berjuang menghadapi The Great Depression, burung Emu yang berkeliaran dan menghancurkan lahan pertanian benar-benar mengancam keberlangsungan hidup mereka. Para veteran perang meminta bantuan kepada menteri pertahanan melainkan menteri pertanian, karena mereka membutuhkan solusi yang cepat, oleh karena itu pada awalnya mereka ingin mengusir burung Emu dengan menggunakan senjata mereka sendiri dan mendatangi menteri pertahanan untuk mendapatkan izin. Menteri pertahanan menyetujui permintaan tersebut, tetapi dengan syarat bahwa senjata hanya boleh digunakan oleh tentara Australia dan para veteran akan menyediakan peluru. Itulah mengapa walaupun performa Meredith dan unitnya sangat buruk, para veteran tetap meminta mereka untuk melanjutkan operasinya, karena para veteran benar-benar tidak ada pilihan lain untuk menghadapi burung Emu.
ADVERTISEMENT