Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tidak Bayar Pajak, Tetap Menikmati Fasilitas? Untung atau Buntung
12 Desember 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dimas Rizqan Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, pajak kendaraan bermotor digunakan untuk beberapa kepentingan negara dan tentunya masyarakat. Dilansir dari bapenda.jakarta.go.id , pajak digunakan sebagai sumber pendapatan daerah, pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembangunan dan pemeliharaan jalan, peningkatan moda dan sarana transportasi umum serta meningkatkan pendapatan kota.
ADVERTISEMENT
Pembayaran pajak tentu tidak selamanya lancar, banyak masyarakat yang tidak membayar pajak baik secara disengaja maupun secara tidak disengaja tetapi tetap memperoleh fasilitas yang sama dengan masyarakat yang membayar pajak secara rutin karena merasa diuntungkan, hal ini menyebabkan munculnya masalah yang disebut free rider problem.
Dalam masalah ini, free rider problem merujuk pada situasi di mana individu atau kelompok mendapatkan manfaat dari suatu barang atau layanan tanpa membayar atau berkontribusi terhadap biaya penyediaannya.
Dampak dari fenomena ini tidak bisa dianggap remeh ketika banyak individu tidak membayar pajak kendaraan. Dana yang seharusnya digunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur menjadi berkurang sehingga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang berdampak kepada semua pengguna jalan. Di samping itu, pajak kendaraan yang tidak dibayar mengakibatkan keterbatasan sumber daya untuk layanan publik, seperti keamanan dan layanan darurat, yang pada akhirnya menurunkan kualitas layanan yang dirasakan oleh semua warga, termasuk mereka yang patuh membayar pajak.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi tertentu individu mungkin merasa tidak perlu membayar karena dapat menikmati manfaat tanpa kontribusi, dan norma sosial di beberapa komunitas dapat menciptakan budaya ketidakpatuhan. Penegakan yang lemah terhadap kewajiban pajak, kesulitan finansial, serta kompleksitas sistem pajak yang dianggap rumit juga berkontribusi pada masalah ini. Dengan memahami penyebab-penyebab ini, kita dapat melihat bagaimana free rider problem muncul dalam konteks pajak kendaraan dan barang publik.