Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dari Citarum Repair untuk Indonesia
24 November 2022 11:56 WIB
Tulisan dari Greeneration Foundation tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung, 17 November 2022 - Tahun 2014, terdapat 3 miliar kantong plastik yang dihasilkan setiap harinya (Earth Policy Institute). Indonesia menggunakan 182,7 miliar kantong plastik setiap tahun dan dari total penggunaan tersebut dihasilkan sampah kantong plastik mencapai 1.278.900 per tahun. Faktanya, sekitar 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia dibuang di sungai atau laut dan mengancam kelangsungan ekosistem tersebut setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Beragam upaya dan inisiatif dari berbagai pihak dalam penanganan secara fisik serta aktivitas sosial telah dilakukan namun permasalahan terkait sampah belum menghasilkan langkah komprehensif. Salah satu aturan yang telah diterapkan adalah upaya perbaikan sungai Citarum melalui Perpres no. 15 Tahun 2018 terkait pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran Sungai Citarum yang menjadi salah satu inisiatif nyata untuk mendukung upaya penanganan permasalahan sampah di Indonesia.
Menanggapi permasalahan tersebut, Greeneration Foundation melalui Citarum Repair menggelar talkshow dengan tema “Preventing Plastic Waste From Leaking Into The Ocean” pada 17 November 2022 di Holiday Inn Pasteur, Bandung. Talkshow ini turut dihdiri oleh berbagai komunitas dari bidang sungai dan laut turut hadir untuk membahas upaya penanganan permasalahan persampahan di Indonesia lalu mengerucut kepada dampak dan tantangannya terhadap sungai dan laut.
ADVERTISEMENT
Citarum Repair, yang berasal dari singkatan Citarum River Plastic Recovery, merupakan sebuah program dari Greeneration Foundation yang bekerjasama dengan Waste4Change dan River Recycle. Wisya Aulia Prayudi, Education Manager dari Greeneration Foundation menjelaskan bahwa kegiatan Citarum Repair merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi polusi plastik di laut dengan melakukan pembersihan sungai sehingga dapat mengurangi sampah yang menuju ke laut.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan pemaparan Wisya, Indra Darmawan, Founder Bening Saguling Foundation, turut menyampaikan bahwa dalam menangani masalah sampah di Sungai Citarum diperlukan berbagai faktor seperti pembangunan kebiasaan dalam masyarakat serta penggunaan teknologi yang mumpuni. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan sampah di Sungai Citarum.
Taufan Suranto, Citarum Harum TaskForce dan PUPR Expert, juga turut menyampaikan bahwa faktor lainnya yang berpengaruh untuk menangani sampah yang ada dilingkungan kita adalah kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan termasuk adanya inisiatif dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
Permasalahan sampah di sungai ini jika tidak ditangani segera maka akan berdampak pada jumlah sampah yang ada di lautan. Hal ini dijelaskan oleh Ivonne Milichristi Radjawane, Dosen Oceanography Institut Teknologi Bandung.
Citarum Repair dalam perjalanannya selama tahun 2021-2022, telah berhasil mengumpulkan 241 kg sampah yang 55,7% nya merupakan sampah organik, 28,1% sampah residu, dan 16,1% merupakan sampah non-organik. Sampah ini kemudian dikumpulkan, dipisah menjadi 26 jenis, dan dikelola bersama dengan Bening Saguling Foundation. Sampah-sampah ini berhasil dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknologi seperti trashboom serta conveyor bertenaga surya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hingga 2022, Citarum Repair sudah berhasil mengedukasi 5.146 orang di desa Cihampelas dan Cipatik. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dilakukan, edukasi ini berhasil meningkatkan kesadaran 56% masyarakat teredukasi terkait pengelolaan sampah. Kampanye kreatif yang dilakukan oleh Citarum Repair juga berhasil menjangkau ke lebih dari 2 juta orang hingga tahun 2022.
Live Update